Senin, 21 Maret 2011

Story of the Thirteenth LanZa_Eighth Story

Eighth Story

Pirate’s Camp

Coraa, Tamaa dan Sicronizee pergi ke markas bajak laut yang berada di dasar laut.

Coraa : Markas bajak laut itu dimana memangnya?

Tamaa : *terdiam*. Memangnya kamu kira aku tahu ?

Coraa : Lha, jadi kalau kamu tidak tahu bagaimana cara kita pergi ke sana?

Sicronizee : Bego ah. Tanya saja pada penduduk sekitar. Kalian berdua mikirin apa coba kenapa sampai-sampai otak kalian tidak jalan?

Coraa : *lempar batu

Sicronizee : *reflect

Coraa : *pingsan terkena batu yang dilemparnya

Tamaa : Ckckck. Kamu ini, sampai-sampai Coraa pingsan. *menyingkirkan tubuh Coraa yang terletak di permukaan dengan kakinya*, kalau begitu apakah kamu sudah menanyakannya pada penduduk sekitar?

Sicronizee : Tentu saja..Belum.

Tamaa : *memukul kepala Sicronizee*

Sicronizee : *Gubrak*

Tamaa : Sudahlah, cepat tanyakan. Aku mau mengambil air untuk menyadarkan Coraa dulu.

Tamaa mencari sumur terdekat dan menimba seember air disana. Sementara itu, Sicronizee mengelilingi Primetal City dan mencari informasi-informasi.

Tidak lama Tamaa kembali dan menyiram wajah Coraa dengan seember air yang ia bawa. Coraa telah tersadar. Setelah sadar ia berdiri.

Coraa : Apa yang terjadi padaku?

Tamaa : Entahlah.

Coraa : *mengepalkan tangan*

Lima belas menit berlalu akan tetapi Sicronizee masih belum kembali. Coraa dan Tamaa hanya duduk terdiam menunggu kembalinya Sicronizee. Tidak sabar lagi menunggu, Tamaa menendang sebuah kaleng kosong di depannya. Tanpa ia sadari, kaleng yang ia tendang mengenai kepala seseorang yang sedang berlari menuju tempat Coraa dan Tamaa menunggu.

Sicronizee : Aww..

Tamaa : Si..Si..Sicronizee..!?

Coraa : *Terdiam dengan mulut terbuka*

Tamaa : A..Ah.. Maaf! Aku tidak sengaja!

Sicronizee : *Gubrak pingsan*

Tamaa : Hei bangun!!

Coraa : Hei, seember air yang kamu bawa untuk menyiramku masih ada setengah lagi. Siram saja dia.

Tamaa : *menyiram Sicronizee*

Sicronizee : Phuah! Hei! Jangan siram-siram dong!

Tamaa : *pura-pura tidak mendengar*. Bagaimana? Informasi apa yang kamu dapat?

Sicronizee : Ternyata markas bajak laut ada di dasar laut. Tidak banyak orang yang mengetahui itu makanya aku tidak bisa mendapatkan informasi itu dengan cepat.

Tamaa : Di dasar laut? Bagaimana cara kita pergi ke dasar laut?

Coraa : Kapal selam? Bagaimana dengan kapal selam?

Tamaa : Memangnya disini ada kapal selam?

Sicronizee : Ada. Tadi ada penduduk yang bilang, kapal selam tersedia di tepi pantai tapi kita harus mengendalikan kapal selam itu sendiri.

Coraa : Bagus! Baiklah, ayo kesana!

Tamaa : Resikonya banyak lho. Bisa jadi kita tidak bisa kembali ke darat. Kalau kita gagal menghadapi bajak-bajak laut itu maka kita akan terperangkap atau bisa juga dibunuh. Apakah kalian benar-benar mau ikut denganku?

Coraa : Perlu kukatakan lagi? *wajah mengerut

Tamaa : Ti..tidak..

Coraa, Tamaa dan Sicronizee pergi ke pantai yang ditakuti oleh penduduk setempat karena angker dan banyak bajak laut yang sering bermunculan dari dasar laut di daerah sana. Setelah tiba di tepi pantai, mereka sama sekali tidak melihat adanya seorang ataupun lebih bajak laut disana. Mereka menaikin sebuah kapal selam yang terdapat di tepi laut dan berangkat menuju markas bajak laut.

Markas Bajak Laut

Tibalah mereka di Markas Bajak Laut. Coraa, Tamaa dan Sicronizee disambut dengan baik oleh para bajak laut. Mereka memasuki ruangan tengah dari markas bajak laut itu. Seorang bajak laut yang sepertinya merupakan kapten dari bajak-bajak laut itu duduk di tengah-tengah ruangan.

Coraa : Salam, Kapten bajak laut. Kami datang kemari karena ingin merundingkan sesuatu dengan anda.

Kapten Bajak Laut : Salam, wahai ksatria. Hal apa yang hendak kalian rundingkan dengan saya?

Tamaa : Kami dengar saat ini Primetal City mengalami kesusahan karena para bajak laut bertindak seenaknya. Apakah hal itu benar?

Kapten Bajak Laut : Benarkah? Selama ini saya sama sekali tidak mengurus dunia atas. Saya hanya mengurus peperangan dengan para bajak laut lainnya.

Sicronizee : Begitulah. Para bajak laut terlalu bertindak seenaknya. Saya sebagai perwakilan dari para penduduk Primetal City berharap agar Kapten dapat menghentikan tindakan mereka.

Kapten Bajak Laut : Penasehat, apakah hal yang mereka katakan itu benar?

Penasehat : Tidak, kapten! Mereka hanya asal bicara. Para bajak laut sama sekali tidak pernah bertindak seenaknya di Primetal City. Mereka pasti bersekongkol dengan komplotan bajak laut yang lain untuk memata-matai kita.

Tamaa : Ka..kau.. %$#@!@#$%# !

Kapten Bajak Laut : Kalau memang itu tujuan kalian, pulanglah. Katakan pada kapten kalian bahwa kami tidak berperang dengan cara licik seperti yang sedang kalian lakukan saat ini.

Sicronizee : Kami tidak memata-matai dan kami bukan mata-mata ataupun bajak laut! Yang kami katakan ini serius!

Penasehat : Jangan percayai mereka, kapten! Mereka hanya asal bicara!

Coraa : Kamu yang jangan asal bicara!

Kapten Bajak Laut : Sudahlah, cepat kalian pulang ke asal kalian. Atau akan kupanggil para anak buahku untuk menangkap kalian!

Tamaa : Dengarkan aku! Penasehatmu bersekongkol dengan anak-anak buahmu! Mereka merampas dan menghina penduduk Primetal City seakan mereka yang berkuasa disana! Kami serius!

Penasehat : Kapten, mereka pasti ingin mengacaukan konsentrasi Kapten dalam menyusun rencana untuk berperang dengan bajak laut lain.

Kapten Bajak Laut : Baiklah, semuanya, tangkap mereka!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar