Sabtu, 30 Juli 2011

Story of the Thirteenth LanZa_Twenty Third Story

Twenty Third Story

An old man

Coraa : Pemandu?

??? : Yoyoy!

Tamaa : Oleh orang tua yang tidak dikenal sepertimu?

??? : Oh ya, perkenalkan! Namaku Bathu.

Coraa : Aku tidak tertarik. *Berjalan meninggalkan orang tua tersebut.

Bathu : Hey, kau akan menyesalinya!

Sicronizee : Orang tua sepertimu kenapa bisa berada disini?

Bathu : Yah, ceritanya panjang dan tidak penting. Intinya kerah bajuku tersangkut di batu berbentuk kerucut yang melayang terbang tadi. Untung saja batu itu melayang, kalau tidak aku tidak tahu harus berapa lama tersangkut di tembok di belakang sana.

Snatcherr : Memangnya sudah berapa lama?

Bathu : Sekitar..tujuh bulan?

Red, Herzt, Despair, and Rivera : BOHONG !

Bathu : Enak saja~! Aku ini orang yang baik hati, makanya aku ini jujur!

Mirage : Eh kakek tua, kalau tidak salah bukannya kau pengkhianat yang dihukum?

Bathu : *shocked. Pa..Pangeran! Ti..tidaaak!! Kabuuurr!

Mirage : Sudah, tenang saja. Kini aku di pihak mereka. *tersenyum kecil.

Bathu : Pangeran bisa tersenyum ? Mengerikan. *menggigit tangannya.

Mirage : APUAAA!? *mata bersinar dan melempar garpu.

Bathu : UAAAGH! *garpu nyaris mengenai lehernya.

Coraa : Sudah, jangan lama. Baiklah, aku percaya padamu. Kakek tua, kau di depan jadi pemandu.

Bathu : Yow anak muda~

Bathu memimpin perjalanan memasuki dunia kegelapan.

Dunia Kegelapan

Coraa dan kawan-kawan kini telah memasuki dunia kegelapan. Suasana di dunia kegelapan sangat mencengkram. Seperti perpaduan neraka dan kuburan. Sangat banyak lautan api yang terdapat di sekitar mereka, tulang-belulang, tengkorak, kelelawar, dan lainnya yang dapat pembaca bayangkan. Bathu memimpin perjalanan sampai di depan sebuah gerbang. Bathu membuka gerbang tersebut. Jalan yang sempit dan curam di dalamnya terbagi menjadi tiga terowongan.

Coraa : Oke, aku yang bagi.

Tamaa : Tidak setuju.

Coraa : Heh? Jangan macam-macam kau, disini aku ketua! *menatap sinis.

Tamaa : Terserah deh. *menggaruk-garuk kepala dengan mata berkedip-kedip tidak tenang.

Coraa : Di kiri aku, Tamaa, dan Red. Terowongan tengah Sacrificee, Snatcherr, Herzt, dan Despair. Dan di kanan Sicronizee, Rivera, dan kakek tua.

Semuanya : Babak kedua!

Bathu : Ya apalah.

--Left Side--

Coraa, Tamaa, dan Red terus berjalan menelusuri isi terowongan sebelah kiri. Tidak lama, kali ini jalan kembali terbagi menjadi dua terowongan. Coraa, Tamaa, dan Red bingung.

Coraa : Yah.. Apa boleh buat. Red dan Tamaa sebelah ki..

Red : NO!

Coraa : Hah?

Red : Pantang bagiku berduaan dengan putri!

Tamaa : Kau kan sudah bukan guardian di Aibon Kingdom.

Red : Pu..putri memecatku !?

Tamaa : Bukan memecatmu. Tapi, yah.. memang bukan lagi kan?

Red : Putri salah. Walau Six Guardians telah berubah menjadi Four Rhives, Guardians tetaplah Guardians.

Tamaa : Ya sudahlah kalau begitu. Tapi sekarang kan kita semua pejuang, bukan lagi sebagai seorang putri dan BAWAHAN.

Red : *DEG! Ba..bawahan.

Coraa : Kenyataan kok. Ya sudah, Red, kau sendirian saja ke sebelah kanan.

Red : Ya, baiklah. Kalian berdua ke sebelah kiri? Wah jadi ada firasat buruk.

Tamaa : Mau mati?

Red : A..ampun! Oke deh, hamba tidak akan menolak lagi *bersujud.

Dan kini Coraa, Tamaa, dan Red menjadi terpencar.

--Center Side--

Snatcherr : Ada dua terowongan lagi.

Herzt : *mengangkat tangan. Usul!

Sacrificee : Apa?

Herzt : Aku dan Despair ke sebelah kiri, anda berdua ke sebelah kanan.

Despair : Usul ditolak.

Herzt : Kenapa?

Despair : Bagaimana kalau kejadian tadi terulang?

Herzt : Maksudmu?

Despair : Kejadian dimana karena mereka itu sesame petarung jarak jauh jadi gampang dikeroyok dan hampir mati.

Sacrificee : Aku tersinggung.

Herzt : Jadi? Aku dan Snatcherr, kau dan Sacrificee?

Snatcherr : AKU MENOLAAK!!

Despair : Kenapa lagi?

Snatcherr : A..a..aku tidak setuju Sacrificee bersama perempuan lain selain aku!

Herzt : Haiah.. Jadi sulit mengurusnya. Terserah kalianlah. Maunya bagaimana?

Sacrificee : Kejadian tadi tidak akan terulang. Aku janji. Kalau terulang, aku akan mengontak kalian dengan Ric, summon pet dari Snatcherr.

Snatcherr : Ide bagus! *memeluk tangan Sacrificee.

Sacrificee : *tersenyum kecil. Dasar.

Herzt : Baiklah kalah begitu.

Sacrificee, Snatcherr dan Herzt, Despair terpencar menjadi dua kelompok juga.

--Right Side--

Rivera : Terowongan ini sangat panjang.

Sicronizee : Kakek tua, kapan kita sampai?

Bathu : Mana kutahu.

Rivera : Lihat, ada jembatan!

Sicronizee : I..itu jembatan? Sempit banget! Dan terancam seperti mau putus saja.

Rivera : Gampang. Kau healer kan? Kakek tua, kau juga healer seperti Sicronizee kan?

Sicronizee : Yow, aku healer dan juga petarung.

Bathu : Aku healer yang tidak bisa bertarung.

Rivera and Sicronizee : *toeet..

Rivera : Lupakan. Bukankah sebagai seorang healer kalian memiliki jurus yang bisa mengeluarkan malaikat apalah itu dan mengantar kalian melewati jembatan ini? Kalau kita berjalan di atas jembatan ini resikonya banyak.

Sicronizee : Oh ya ada. Tapi hanya bisa untuk dua orang.

Bathu : *mengangkat tangan. Aku tidak mendalami ilmu seperti itu.

Rivera : Tidak apa-apa. Sicronizee, kau bawa saja kakek tua ini. Aku bisa terbang kok.

Sicronizee : Ter..terbang!? Ajarkan aku caranya!!

Rivera : Sembah dulu diriku seratus kali.

Sicronizee : Mati aja.

Dalam waktu yang bisa dibilang singkat, mereka bertiga telah melewati jembatan yang mengerikan itu. Kenyataan memang sangat mengerikan, seakan bila disentuh sedikit bisa saja jembatannya langsung putus (==’’). Tapi siapa yang menyangka, setelah mereka sampai..

--Left Side (Right Tunnel)--

Red : Haih.. Semoga Coraa tidak macam-macam pada putri..

??? and ??? : Si..siapa disana!

Red : *Deg! Ada dua orang! Sial, kenapa aku harus sendirian sih!

Red berjalan perlahan mendekati asal suara tersebut. Detak jantungnya semakin kuat karena sedikit takut. Beberapa langka kemudian..

Red : FINAL STRI.. eh?

??? : BURNING KI..loh?

??? : CIRCLE BLA..ah!

Red : Herzt, Despair!

Herzt and Despair : Red!

Red : Syukur, kali ini aku tidak sendirian lagi.

Herzt : Yap. Kalau begini berarti kita bergabung. Ayo, lanjutkan perjalanan.

Red : Yup.

Red, Herzt, dan Despair terus berjalan. Sampai akhirnya mereka berhenti di tepi sebuah sungai yang tidak biasa. Air sungai tersebut berwarna merah. Ya, itu bukan air melainkan darah. Despair pucat melihatnya. Mengapa begitu? Tentu saja karena sebagai seorang PEREMPUAN, ia tidak kuat melihat darah sebanyak itu mengalir.

Red : Sepertinya kita harus melompat supaya bisa melanjutkan perjalanan.

Herzt : Lumayan jauh, tahu. Kau dan aku sih bisa, tapi bagaimana dengan Despair?

Despair : Moon berkatilah aku.. *memejamkan mata.

Herzt : Ah kau ini, santai saja! *menepuk punggung Despair.

Despair : Wawawawa..AAAAAA!!!

Ketika Herzt menepuk punggung Despair, Despair kehilangan keseimbangan dan terjatuh ke dalam sungai darah tersebut.

Herzt : Des..DESPAIR!!

Despair : TOLOOOONGGG!! AAAAAAAAAAAAAAA!!

Red : BODOH! MAKANYA JANGAN MAIN-MAIN KALAU LAGI MENJALANKAN MISI SERIUS!

Despair terbawa arus entah sampai kemana.

--Left Side (Left Tunnel)--

Tamaa : Huaaah. Gelap!

Coraa : Pegang ujung bajuku, jangan sampai kesasar!

Tamaa : Iya, aku ta..UAAA!!

Coraa : Hei hati-hati! *memeluk Tamaa yang nyaris terjatuh. Banyak batu disini. Hati-hati ya, jangan sampai tersandung lagi.

Tamaa : Y..ya.

Dengan wajah merah padam, Tamaa berjalan mengikuti Coraa. Kali ini sepertinya jantung Tamaa berdetak tidak karuan. Tamaa sendiri bingung. Kenapa ia bisa menjadi seperti ini? Jangan-jangan..Tapi tidak! Tidak mungkin Tamaa menyukai seorang yang tingginya sama dengannya ini! ‘Coraa itu tidak terlalu tinggi, cerewet, jahil, tapi.. ia sangat baik, selalu menemaniku, melindungiku, perhatian, juga.. EH! Kok malah yang bagus-bagus terus,ya?’ pikir Tamaa.

Cukup lama mereka berjalan, kini Tamaa tidak dapat menahannya lagi. Kalau ia menahan apa yang ingin ia katakana pada Coraa, sepertinya kepalanya akan meledak.

Tamaa : Coraa!

Coraa : Apa?

Tamaa : Si..siapa gadis lain yang kau sukai selain Velly itu!

Coraa : Untuk apa kau menanyakannya?

Tamaa : Hanya ingin tahu saja, tidak boleh?

Coraa : Tidak penting. *kembali berjalan.

Tamaa : Eh, tunggu! Ayolah, katakan padaku!

Coraa : Imbalannya? Lagipula tidak ada urusannya denganmu. *menghela nafas.

Tamaa : Tapi..tapi..

Coraa : Sudahlah, tidak penting. Sekarang lebih baik kita terus berjalan saja menjelajahi terowongan ini.

Tamaa : Ya..baiklah. *menundukkan kepala dengan murung.

Setelah cukup lama berjalan, akhirnya mereka tiba di sebuah ruangan yang luas. Tampak ada seorang perempuan yang telah menunggu kedatangan mereka berdua.

??? : Aku telah menunggu kalian daritadi. Lama sekali. *sambil makan wafer.

Coraa : Menunggu? Kau pasukan kegelapan?

??? : Yap. Perkenalkan, namaku Ayumi Vetrana.

Tamaa : Nama yang bagus. Huh. Aku lapar.. Minta wafermu..

Ayumi : Tidak boleh, aku sangat suka pada wafer. Jadi kalau kau makan waferku, jatah waferku akan berkurang.

Tamaa : Ya terserahlah. *menelan ludah.

Coraa : Kau saja yang lawan. Kalian kan sesama perempuan.

Tamaa : Aku haus..

Coraa : *melempar botol air. Tuh minum

Tamaa : *Gluk gluk gluk.

Ayumi : Begin?

Tamaa : Onya, nyungu nyental!! (Oh ya, tunggu sebentar!!)

--Center Side--

Sacrificee : Kau tidak apa-apa? Kenapa sedaritadi kau terus memelukku? Kapan kita jalan?

Snatcherr : Maaf, sebentar lagi. Sebentar lagi saja.

Sacrificee : Ya sudahlah. *mengelus kepala Snatcherr. Memangnya ada apa?

Snatcherr : Maaf. Gara-gara aku..

Sacrificee : Apaaa~? Aku tidak mendengarmu~

Snatcherr : …lupakan. *meninju perut Sacrificee dan berlari.

Sacrificee : OHOK! HEY, SAKIT TAHU! DASAR GADIS JELEK! *mengejar Snatcherr.

Mereka terus berlari hingga akhirnya sampai di suatu tempat yang sangat indah, terdapat banyak pohon dan air terjun yang mengalir dari atas.

Snatcherr : A..lihat!

Sacrificee : Kena kau! *memukul kepala Snatcherr.

Snatcherr : Aw! Sakiit!

Sacrificee : Hah? Eh, itu seperti air terjun. Ayo kesana!

Snatcherr : *mengangguk.

Mereka berjalan di air menuju air terjun. Ketika mereka hampir sampai di depan air terjun tersebut, tiba-tiba ada yang menarik kaki Snatcherr sehingga Snatcherr terjatuh dan tenggelam. Sacrificee yang sadar berusaha menyelamatkan Snatcherr, tapi akar-akar pohon bergerak dan mengikat tangan dan juga kaki Sacrificee. Ia tidak dapat bergerak.

Sacrificee : Snat..SNATCHERR!

Snatcherr : AAAAA!! TOLOOONG!! SA..SACRIFI..*blurp blurp blurp.

Snatcherr telah sepenuhnya tenggelam. Sesaat sebelum pingsan, ia menyempatkan diri untuk memanggil Ric, Summon Pet miliknya. Ric yang telah keluar dari dalam G-Bownya bergegas terbang mencari Herzt dan Despair. Sesaat sebelum Snatcherr pingsan, tampak seorang iblis datang dan membawanya pergi.

--Right Side--

Sicronizee : Menjijikkan. Kelelawar!

Bathu : Untung saja mereka tidak menyerangku.

Sicronizee : Curang!! Kenapa bisa begitu!?

Bathu : Aku kan mantan pasukan kegelapan. *tertawa licik.

Sicronizee : Kalau begitu perintahkan mereka untuk berhenti!

Bathu : Aku tidak punya kekuasaan untuk melakukan hal i..AAA !! KENAPA SEKARANG MEREKA JUGA MENYERANGKU!? TOLOOONG!!

Rivera : Rasakan, dasar tua bangka.

Keasyikan mengurus kelelawar-kelelawar yang berjumlah sangat banyak itu, mereka bahkan tidak sadar bahwa ada kawanan vampire yang datang dari belakang mereka. Vampire itu menggigit Sicronizee, Rivera, dan Bathu. Karena tergigit tanpa pertahanan, efek dari gigitan vampire yang bisa dibilang mengandung racun itu memasuki tubuh mereka. Rivera dan Bathu pingsan sementara Sicronizee masih berkunang-kunang. Ia mengambil senjatanya, tetapi karena efek racun tersebut begitu kuat, akhirnya Sicronizee tak berdaya lagi. Ia jatuh dan juga pingsan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar