Rabu, 20 April 2011

Story of the Thirteenth LanZa_Eleventh Story

Eleventh Story

Dragon Scale

Tiba-tiba, sang kapten bajak laut berteriak seperti mengaum. Kepalanya berubah menjadi kepala singa, dan tubuhnya bertambah besar sehingga ia seperti menjadi raksasa berkepala singa. Coraa, Tamaa dan Sicronizee hanya setinggi pergelangan kaki kapten bajak laut itu.

Coraa : A..Apa itu..!?

Tamaa : Itu..monster legenda! Santavanee! Dia itu prajurit kegelapan!

Sicronizee : Tapi bukannya matanya…mata Sacrificee..?

Kapten bajak laut (Santavanee) : Wut hepen? Sacrificee?

Coraa : … Huh?

Santavanee : Itu kan nama bawahanku yang melawan sehingga kutahan dia di ruang tahanan. Kalian..komplotannya!?

Coraa, Tamaa dan Sicronizee terdiam seraya mundur menjauhi kapten bajak laut.

Coraa : *Psst*..Tamaa, Sicronizee, cepat pergi ke ruang tahanan dan carilah Sacrificee!

Tamaa : *Psst*.. Bagaimana denganmu?

Coraa : Tenanglah..! Akan kuhadapi dia. *tersenyum kecil*. Pergilah!

Sicronizee : Roger! *Berlari secepat mungkin menuju ruang tahanan.

Tamaa : *GUBRAK!* Hei Sicro, tunggu aku! *Berlari mengejar Sicronizee.

Santavanee : Wut? Mau kabur? Ooh~! No way, you can’t!

Santavanee mengepalkan tangannya yang besar dan bersiap untuk menahan Tamaa dan Sicronizee dengan tinjunya.

Coraa : AWAS ! *Berlari mengejar dan berusaha untuk menghentikannya.

Tamaa : *Berbalik. Eh..? A..KYAAAAAA!!

Santavanee : Matilah kalian! Siapa suruh kabur~!

Tamaa : Aaaaa!! *Berusaha melindungi diri dengan kedua tangannya.

BUAM! Dan mendaratlah tinjuan Santavanee yang menyebabkan munculnya kabut asap menutupi ruangan tersebut. Ketika kabut asap itu mulai menghilang, tampaklah Tamaa yang masih sedang berdiri.

Tamaa : Eh? Kok tidak sakit ?

Coraa : Ukh.. Tamaa.. cepat..CEPAT PERGI! *sedang menahan tinjuan Santavanee dengan kedua tangannya.

Tamaa : Co..raa.. ukh.. *Berbalik dan berlari pergi.

Santavanee : Kau.. Jangan macam-macam kau! HIYAAAAAA! *menambah tenaganya.

Coraa : UAAAAAKH! *Terlempar menabrak obor.

Santavanee : Huh! Hanya segitu kemampuanmu!? Cupu men!

Coraa : *Berdiri. Tidak! Demi Savior World dan juga Ares World, aku sebagai salah satu dari Four Heroes tidak akan berhenti ataupun menyerah sampai disini! HIYAAAAAAAAAA!

Aura berwarna biru keunguan menyelimuti Coraa. Matanya berubah menjadi warna ungu. Kedua pedang Coraa berubah warna menjadi hitam pekat disertai dengan auta hitam menyelimutinya dan mendorong Chasper keluar.

Chasper : Co..raa! Hentikan! Tahan emosimu!

Coraa : Di..am! Diam!

Chasper : Coraa! Kamu bisa berubah menjadi naga kalau terus seperti itu! *Menarik tangan Coraa

Coraa : Le..LEPASKAN! JANGAN HENTIKAN AKU! *Mendorong Chasper

Chasper : *Terjatuh. Ukh..Coraa!

Coraa: AAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!

Tidak lama, kulit Coraa berubah menjadi seperti sisik naga. Selain itu, muncul juga sisik naga di kedua pedang Coraa.

Santavanee : Hah! Menarik! Perlihatkan seperti apa kemampuanmu!

Chasper : Coraa! Hentikaaaaaaaan!!

Coraa : Heh..heh..arrgghh.. Kuhabisi kau, Santavanee!

Coraa berlari dan melompat ke kepala Santavanee. Dengan kedua pedangnya ia berusaha menebas dan memenggal Santavenee. Sayang sekali serangan yang tiba-tiba itu dapat dihindari oleh Santavanee. Pertarungan yang bisa dibilang sangat sengit antara Coraa dan Santavanee terus berlanjut.

Sementara itu, Tamaa dan Sicronizee terus mencari Sacrificee. Tibalah mereka di depan sebuah pintu gerbang. Nah, bukankah kalau yang yang namanya pintu gerbang biasanya besar? Yang satu ini berbeda, lho! Pintu gerbangnya kecil dan hanya setinggi pinggang Tamaa.

Tamaa dan Sicronizee menunduk lalu memasuki ruangan dengan gerbang kecil tersebut. Berbeda dengan penampilan luarnya, di dalam ruangan itu sangat luas. Terlihat luas tapi kenyataannya ruangan itu bisa dibilang panjang tetapi sempit.

Setelah berjalan lurus kira-kira sejauh lima ratus meter, akhirnya mereka menemukan adanya seorang lelaki yang ditahan di tembok dengan rantai. Lelaki yang menyadari adanya kehadiran Tamaa dan Sicronizee mengangkat kepala dan melirik ke Tamaa dan Sicronizee.

??? : Kamu..Sicronizee Rainy?

Sicronizee : I..ia! Aku Sicronizee Rainy! Kamu..Sacrificee, kan?

??? : Ya, aku Sacrificee. Dimana Coraa dan Snatcherr?

Tamaa : Coraa ada di luar sana. Snatcherr belum kami temukan. Eh, kenapa warna bola matamu berbeda dengan yang ada di foto? Dan warna bola mata Santavanee justru sama dengan yang ada di foto.

Sacrificee : Yah, Santavanee mengambil kekuatan khusus pada mataku. Sedang apa Coraa di luar?

Tamaa : Ia sedang menahan Santavanee agar kami bisa masuk kemari dan mencarimu.

Sacrificee : A..Apa!? Ini berbahaya! Sekuat apapun Coraa, apabila ia melihat mata Santavanee yang sebenarnya adalah mataku maka kekuatan Coraa akan direbut setengahnya!

Tamaa : Wow, jurus yang curang, tetapi hebat!

Sacrificee : Karena itulah Santavanee merebut kekuatan mataku. Cepat, lepaskan rantaiku dan ayo bantu Coraa!

Sicronizee : Hei Sacri, banyak yang mau kutanyakan. Apakah kamu juga kehilangan ingatanmu?

Sacrificee : Ya, tapi sebelum ditahan oleh Santavanee, aku telah melewati banyak hal sehingga sebagian ingatanku pulih kembali.

Sicronizee : Lalu, apakah kamu tahu sesuatu tentang diriku?

Sacrificee : Aku juga kurang ingat. Yang kutahu, kamu itu suka lirik cewek, apalagi Snatcherr.

Sicronizee :!@#$%^@*^&!!

Sementara itu di dalam ruangan yang berada di tengah-tengah markas tersebut, Coraa sedang melompat tinggi dan memutar-mutarkan kedua pedangnya. Seperti sirkus, mungkin. Dengan pedangnya yang berwarna hitam pekat itu ia bertarung dengan segenap tenaganya melawan Santavanee. Tidak sia-sia pertarungan yang lama itu karena tidak lama kemudian serangannya berhasil mengenai wajah Santavanee walau hanya mengenai pipinya. Seraya mendecak, Santavanee menutup mata kirinya sesaat lalu membukanya lagi. Coraa yang terus menatap mata Santavanee tiba-tiba terduduk lemas. Sisik-sisik naga pada tubuh dan pedangnya tertarik seakan terhisap lalu berpindah ke tubuh Santavanee. Coraa kehilangan kesadarannya.

Tamaa : Hosh..hosh.. Sampai juga!

Sicronizee : Lho..? Coraa !

Sacrificee : Ki..kita terlambat!

Santavanee : Hahaha! Once again, I’ll say..CUPU MEN !

Tamaa : O em ge..

Sacrificee : Ayo, giliran kita!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar