Sabtu, 12 Maret 2011

Story of the Thirteenth LanZa_Sixth Story

Sixth Story

Is that You?


Tamaa dan Coraa akhirnya berkelana bersama. Sudah tiga hari dua malam mereka berjalan dan tidur dengan berkemah di dalam hutan. Akhirnya setelah tiga hari dua malam ini mereka dapat keluar dari hutan itu. Tibalah mereka di depan sebuah rumah yang terbuat dari kayu. Coraa yang hendak mengetuk pintu rumah kayu itu dihentikan oleh suara seseorang.

??? : Jadi kamu, Coraa Takeba dari Ares World..

Coraa : *berbalik menghadap ke asal suara* siapa kau?

??? : Kasar sekali. Ternyata kau tidak tahu siapa diriku. Baru pertama kali aku bertemu dengan orang sepertimu.

Tamaa : Ka..kau..!

Seorang yang melayang di langit dan tidak diketahui namanya itu menunjuk Tamaa seraya membacakan suatu mantra misterius. Ucapan Tamaa terhenti. Beberapa kali Tamaa berusaha untuk berbicara tapi tidak bisa. Suaranya tidak keluar.

Coraa : Hei! Siapa kau! Apa yang kau lakukan pada Tamaa!?

??? : Namaku tidaklah penting. Yang harus kulakukan sekarang adalah melenyapkanmu sebelum kau melakukan hal yang mengganggu di dunia ini.

Orang itu mengangkat tangannya ke atas lalu muncullah beberapa meteor berwarna biru yang berjatuhan tepat ke arah Coraa dan Tamaa

Coraa : Tamaa, awas! *memeluk Tamaa untuk melindunginya.

Tamaa : *wajah memerah* Co..raa..jangan!!

Meteor-meteor itu melahap tubuh Coraa sampai habis.

??? : Namaku Shivarivee Simphonia. Akulah penguasa kegelapan di dunia ini.

Lalu orang yang tidak diketahui namanya itu pergi meninggalkan Tamaa dan Coraa yang seluruh tubuhnya terkena luka bakar dan nafasnya yang terhenti.

Jadi? THE END kah? Oh tidak bisa~!

Seorang lelaki yang tampak sedikit lebih tua daripada Coraa dan Tamaa keluar dari rumah kayunya dan membawa Coraa dan Tamaa masuk ke dalam rumahnya. Ia membaringkan Tamaa dan Coraa di kasurnya. Setelah itu ia mengobati luka bakar yang didapati oleh Tamaa dan Coraa. Pertama-tama ia mengobati luka yang didapatkan oleh Coraa dengan ilmu penyembuhannya. Wah, sungguh ajaib! Luka-luka yang didapati oleh Coraa tertutup. Tidak lama, Coraa telah sadar.

Coraa : Ini..dimana..?

??? : Ah, kau sudah sadar. Ini rumahku, tepat di depan tempat kalian tidak sadarkan diri tadi. Kalian siapa, kenapa bisa berurusan dengan raja kegelapan?

Coraa : Ehm.. sepertinya itu nanti saja. Tolong, obati dia dulu.

??? : Baiklah. Reeva!

Coraa : Riva? Reeva? Heh? Apa itu?

??? : Itu adalah mantra penyembuhan. Tapi kenapa ya tidak bekerja? Biasanya mantera ini selalu bekerja pada lelaki yang terluka parah.*membuka jubah yang menutupi tubuh Tamaa* AAA!! *segera menutupnya*

Coraa : Heh? Ada apa? *mendekati Tamaa

??? : Stop! Jangan mendekat!

Coraa : Ada apa sih? *terus mendekat

??? : Hei mesum!

Coraa : Hah? Apa katamu? Sejak kapan aku mesum? Hei!

??? : Hentikaan!! Kau jangan pura-pura tidak tahu!!

Coraa : Hei! Ada apa siih!! Aku jadi penasaran, tahu! *terus mendekat

??? : Hei! Jangan..akh! Telat!

Coraa : AAAAAAAAAAAAAA!!

??? : Sudah kuperingatkan kau untuk tidak mendekat !

Coraa : Ma..maaf! Aku tidak tahu!!

??? : Dasar kau..grr…grr..S..Sudah berapa lama kau mengenalnya?

Coraa : Ba..baru sekitar enam hari..

??? : *mengepalkan tangan* sudah enam hari..kau..hei kau ini cowok atau bukan sih! Masa tidak tahu kalau dia ini perempuan!?

Coraa : Mana kutahu! Selama ini tubuhnya saja selalu tertutup oleh jubahnya, jadi mana bisa kulihat bentuk badannya! Huh, pantas saja selama ini kalau dia mau mandi di sungai sellau menyuruhku untuk mencari bahan makanan.

??? : Aduh, aku tidak tahu harus berkomentar apa. Cepat, ambil perban di laci untuk menutupi badannya! Kalau seperti ini terus aku tidak bisa mengobatinya ! *wajah memerah*

Coraa : I..i..iya!!

Pengobatan yang dilakukan dalam waktu lama itu akhirnya selesai juga. Beberapa hari kemudian, Tamaa telah sadar. Tamaa berusaha untuk berdiri tapi karena luka yang parah itu ia tidak sanggup untuk berdiri. Ketika ia melirik ke kiri dan ke kanan, ia merasa sangat asing. Dimana ia berada sekarang?

Dalam posisi tidurnya karena ia tidak sanggup untuk berdiri, ia mencoba untuk meraba sebelah kiri-kanannya. Di sisi kanan nya terdapat sebuah benda dengan rambut yang lebat. “Apa ini?” pikirnya. Ketika ia melihat ke tempat benda yang ia raba tadi, ternyata benda yang dia raba adalah kepala Coraa.

Tamaa : Co..co..Coraa..??

Coraa : Um..um..ukh..Eh, Tamaa..? Kamu sudah sadar?

Tamaa : Ya, begitulah. Ukh, badanku sakit semua. Eh, di..dimana jubahku!?!

Coraa : Ukh.. Soal itu..

Tamaa : Jangan-jangan kau.. DASAR MESUUUUM!!

Coraa : Hei dengarkan dulu penjelasanku!!

Tamaa : MESUUUM!! KELUAAARR !!

Orang yang tidak dikenal itu datang memasuki kamarnya karena mendengar teriakan Tamaa.

??? : Eh? Ada apa? Apa yang terjadi?

Tamaa : Dia mesum!! Bawa dia keluar ! Eh, kamu siapa?

??? : Aku? Aku yang menolong kalian berdua. Kenapa dia mesum?

Tamaa : Dia melepaskan jubahku!

??? : Eh..? Umm..maaf, aku yang melepaskan jubahmu. Awalnya aku tidak tahu kalau kamu itu..perempuan.

Tamaa : Ja..jadi kalian semua..MESUUUUUUUM!! KELUAAAAAR !

??? : He..hei, tunggu dulu. Kamu masih terluka parah. Lebih baik kamu jangan banyak bergerak.

Coraa : Iya Tamaa, kami bukan sengaja, awalnya kami hanya ingin mengobati..mu.. *pingsan*

Tamaa : Jangan banyak alasan deh! Mesu..eh? Coraa? Hei Coraa!

??? : Wah wah, akhirnya dia pingsan juga. Huft.

Tamaa : Eh? Loh? Apa yang terjadi?

??? : Huft. Anak ini sudah berhari-hari menemanimu tanpa makan dan minum.

Tamaa : Hah? Memangnya sudah berapa hari aku tertidur?

??? : Sekitar..enam hari?

Tamaa : Apa!? Lama sekali!

??? : Begitulah.

Tamaa : Ah sudahlah. Apa kamu punya cara untuk membangunkannya?

??? : Tentu saja ada. Gini-gini juga sihirku jauh lebih kuat daripada sihir asal-asalanmu.

Tamaa : %#$%&@#!!

Orang tak dikenal itu memegang dahi Coraa sambil mengucapkan sebuah mantera. Beberapa saat kemudian, Coraa telah sadar.

Coraa : Ukh..um.. AH! Loh? Aku ketiduran ya? Hehe..

Tamaa : *GUBRAK!* Ketiduran kepalamu! Ah sudahlah. Dasar bodoh.

Coraa : Hei! Apa maksudmu!

??? : *tertawa kecil

Coraa : Oh iya, aku belum tahu namamu, om.

??? : Enak saja om om. Aku masih muda tahu. Namaku Sicronizee Rainy.

Coraa : Namaku Coraa Takeba..EH!? Sicronizee..!??

Sicronizee : Coraa? Loh? Sepertinya aku pernah dengar. Tidak asing bagiku..

Coraa : Si..Sicronizee! Apakah kamu tahu siapa diriku..?!

Sicronizee : Apa maksudmu? Ah! Jangan-jangan.. kita saling mengenal..?

Coraa : Mungkin begitu. Tapi sekarang aku..amnesia..

Sicronizee : Begitu juga dengan diriku. Huh.

Tamaa : Jadi kamu juga salah satu dari four heroes from Ares World?

Sicronizee : Ares World? Itu nama lencanaku! *menunjukkan lencana yang bertuliskan Ares World, Four Heroes.

Coraa : Ter..ternyata benar.. *mengeluarkan selembar foto bersama dari kantongnya.

Sicronizee : Foto apa itu..Eh..? Ini kan aku!

Coraa : Ya! Berarti kita mempunyai hubungan sebelum terkena amnesia!

Sicronizee : Begitulah. Tapi..hubungan apa?

Coraa : Petunjuk kita hanya Ares World dan Four Heroes!

Tamaa : Yang jelas, Ares World itu dunia asal kalian. Karena kalian datang ke Savior World inilah makanya kalian mendapatkan amnesia.

Sicronizee : Jadi begitu. Setelah tersadar begitu tiba di dunia ini, yang kuingat hanya namaku.

Coraa : Begitupula dengan diriku.

Tamaa : Sudahlah. Kalau begitu, apa yang akan kita lakukan berikutnya?

Coraa : Sicronizee, maukah kamu ikut bersama kami untuk mencari Sacrificee dan Pamoppox lalu bersama-sama menghancurkan kegelapan di Savior World?

Sicronizee : Hmm, sepertinya aku ini orang penting ya? Baiklah! Aku ikut!

Coraa : Bagus! Lalu, uhm..Tamaa..?

Tamaa : Apa?

Coraa : Jubahmu..

Tamaa : Ada apa dengan jubahku?

Sicronizee : Uhm.. Sudah kubongkar jahitannya menjadi selimut yang kamu pakai sekarang.

Tamaa : Hah..? Hei! Jadi apa yang akan kupakai nanti! Dasar kalian mesuum!

Sicronizee : Eh,,eh eh, te..tenang saja. Kemarin aku sudah pergi ke kota untuk membelikan sepasang pa..pakaian untukmu. *memberikan sebuah ransel kecil berisi pakaian kepada Tamaa.

Tamaa : Mari kita lihat. Hei! Apa-apaan ini! Ini kan untuk..Dancer!

Coraa : Yah, kamu kan perempuan. Kalau terus-menerus menggunakan jubah seperti itu tidak manis, dong.

Tamaa : A..aku memang tidak manis, kok!

Coraa : Sudahlah. Setiap perempuan itu pasti ingin terlihat manis, bukan? Sana tukar pakaian kusammu itu.

Tamaa : Aku..bukan mauku menggunakan pakaian kusam ini. Ini semua karena ayah..

Coraa : Ayah?

Tamaa : Eh, bukan apa-apa kok! Sudahlah, keluar sana!

Coraa dan Sicronizee keluar.

Tamaa : Ayah..ukh! Tidak boleh! Aku tidak boleh kangen padanya!

Sementara itu, di luar ruangan..

Sicronizee : Ternyata Coraa adalah seorang yang mesum!

Coraa : Heei!! Apa salahku!?

Sicronizee : Bodoh. Waktu itu aku sudah menyuruhmu untuk tidak mendekat,bukan?

Coraa : Waktu itu kan aku tidak tahu! Grrr!!

Sicronizee : Haha. Sudahlah, bahas yang lain saja. Menurutmu dimana Sacrificee dan Pamoppox?

Coraa : Kita belum mempunyai petunjuk. Yang bisa kita lakukan hanya mencari mereka sambil berkelana kesana-kemari.

Sicronizee : Ya, benar juga katamu. Baiklah, bagaimana kalau tujuan pertama kita adalah Primetal City? Di sana sangat banyak terdapat bajak laut.

Coraa : Ide bagus!

Tamaa : Hah? Primetal City? Tapi itu..

Coraa : Loh Tamaa..? Cepat sekali.. Wah! Kamu terlihat manis sekali dan wow! Rambutmu ternyata panjang! Baru pertama kali kulihat!

Tamaa : Jelas saja. Orang amnesia sepertimu sih..

Coraa : Ah iya juga ya. Haha..

Tamaa : Ah aku jadi lupa mau bilang apa. Sudahlah, Primetal City kan? Ayo persiapkan bekal selama perjalanan.

Sicronizee : Serahkan padaku!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar