Rabu, 09 Maret 2011

Story of the Thirteenth LanZa_Fifth Story

Fifth Story

Finally, Start from now

Coraa telah sampai ke permukaan. Ketika ia naik ke tepi sungai, kedua pedangnya menari-nari melihat Coraa.

Coraa : Jangan-jangan..kamu sengaja mendorongku agar aku mengingat sebagian masa laluku ?

Tiba-tiba, keluarlah roh yang tampak berwarna kebiruan mendekati Coraa. Kedua pedang itu berhenti menari-nari seakan roh itulah yang mengendalikan kedua pedang itu sehingga sewaktu roh itu keluar maka tidak ada lagi yang mengendalikan kedua pedang itu.

Coraa : Kau..Chasper..!?

Chasper : Hey Coraa! Akhirnya kau membawaku ke Savior World!

Coraa : Ya..yah, begitulah. Jujur saja aku belum begitu mengingat siapa dirimu. Yang kutahu hanya sebagian kecil itu saja.

Chasper : Sudahlah, itu tidak penting. Kamu bisa mengingatnya lain kali. Ngomong-ngomong, ini sudah dua hari loh.

Coraa : Dua hari? Terus kenapa..AH! GAWAT! Aku belum menemukan cara untuk menggundulkan hutan bambu itu!

Chasper : Salahmu. Siapa suruh kamu bermimpi terlalu lama.

Coraa : Memangnya siapa yang menyuruhku untuk pergi ke Savior World sehingga aku kehilangan ingatan dan siapa yang mendorongku jatuh ke sungai?

Chasper : Oh ya? Terus kenapa?

Coraa : Dasar tidak tahu terima kasih. Padahal aku sudah membawamu ke Savior World.

Chasper : Iya deh. Lagipula juga bukannya tidak ada tujuan aku menyuruhmu ke Savior World

Coraa : Memangnya apa tujuanmu?

Chasper : Aku ingin kalian berempat membunuh Raja kegelapan, Shivarivee Simphonia.

Coraa : Apa itu? Berempat? Oh iya! Kamu kan tahu masa laluku, Beritahukan padaku!

Chasper : *menghela nafas* Haaaaaaaaah. Raja kegelapan adalah awal dari alasan mengapa dunia ini terpisah menjadi Savior World dan Ares World. Namamu Coraa Takeba. Kamu adalah seorang dari Four Heroes yang berasal dari Ares World. Selain kamu, tiga orang lagi bernama Sacrificee Kurou, Sicronizee Rainy dan Pamoppox Archnova. Diantara semuanya, kamulah yang paling terlibat dalam alasan mengapa kalian disebut sebagai Four Heroes.

Coraa : Tu..tunggu! Kalau begitu, dimana mereka bertiga ? Dan apa alasannya mengapa aku yang paling terlibat?

Chasper : Makanya dengarkan aku sampai selesai! Sepertinya, mereka berada di tempat lain. Yang jelas mereka pasti juga berada di Savior World. Kamu harus berkelana mencari mereka, lalu berlatihlah hingga kamu dapat membunuh Shivarivee Simphonia. Alasan mengapa kamu yang paling terlibat? Sepertinya itu lain kali saja. Sekarang kamu harus menggundulkan hutan bambu ini dulu. *tertawa kecil*.

Coraa : Huh. Bagaimana caranya?

Chasper berlutut menghadap ke Coraa sambil menundukkan kepalanya.

Chasper : Ucapkanlah mantra yang terbayang di kepala tuanku. Chasper menunggu perintah.

Coraa : E..Eh..? Apa maksudmu? Aku tidak mengerti.

Chasper tidak menjawab apa-apa.

Coraa : ‘Apa yang terbayang di kepalaku? Aku tidak tahu. Sebenarnya apa yang..ia katakan..?’

Chasper : Chasper menunggu..perintah.

Tiba-tiba, Coraa merasa ada sesuatu yang meledak di dalam dirinya. Matanya yang awalnya mengecil karena bingung kini terbuka lebar. Ia berkeringat dingin. Kata-kata dari Chasper membuat dirinya seperti sedang berusaha untuk mengingat suatu hal. Memorinya yang hilang seakan berusaha untuk kembali. Coraa terjatuh dan tertunduk. Tapi setelah itu ia bangkit kembali.

Coraa : V..Va..Va..Valkryie Atan!

Chasper yang tadinya hanya berlutut dan menundukkan kepala kini telah masuk kembali ke dalam kedua pedang tersebut. Kedua pedang itu kini menari-nari mengelilingi hutan bambu itu. Walau terlihat hanya menari, tanpa disadari pepohonan bambu itu terbelah menjadi kecil-kecil. Dalam waktu yang tidak lama, hutan itu telah habis tak bersisa.

Beberapa saat kemudian, Tamaa datang untuk melihat keadaan Coraa dan hutan bambu itu. Pada awalnya ia berpikir bahwa Coraa tidak mungkin dapat melakukannya. Tapi setelah ia tiba di hutan bambu tersebut, ia sangat terkejut. Hutan bambu itu telah habis tak bersisa. Ia segera berlari mencari Coraa.

Tamaa : Co..Coraa !

Coraa yang mendengar suara teriakan Tamaa yang mencarinya segera berlari menghampiri Tamaa.

Coraa : Ya, ada apa?

Tamaa : Ka..Kau yang melakukan semua ini?

Coraa : Begitulah.

Tamaa : Ba..bagaimana caranya dalam tiga hari..

Coraa : Sudahlah, lupakan. Lebih baik sekarang kau mengatakan bahwa kau telah mengizinkanku untuk berkelana bersamamu.

Tamaa : Ukh..Ya sudah. Siapkan barang-barangmu, kita akan berangkat besok.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar