Selasa, 26 April 2011

Story of the Thirteenth LanZa_Fourteenth Story

Fourteenth Story

Aibon City

Coraa kembali ke kamar dan tidur. Dalam tidurnya ia bermimpi ada lima roh mendatanginya.

??? : Salam, Ksatria. Namaku Athena. Yang lainnya ini bernama Keyblader, Rogue, Zhefarr, dan Mille.

Coraa : A…ada apa kalian mendatangiku?

Athena : Wahai ksatria. Kami adalah roh yang terdapat di dalam senjata-senjata legendaris. Kami semua membutuhkan bantuanmu untuk menghancurkan kegelapan.

Coraa : Ya, aku tahu bahwa aku harus menghancurkan kegelapan. Aku sudah mendengar hal itu berkali-kali!

Athena : Bagaimanapun juga, walaupun bosan juga kamu harus terus mengingat hal ini. Kamu harus segera menemukan Snatcherr dan mintalah kelima senjata legendaris pada Dex.

Coraa : Ah, aku saja tidak tahu Snatcherr dimana dan seperti apa.

Athena : Kamu akan menemukannya di Aibonia Kingdom.

Coraa : Ngomong-ngomong, Snatcherr itu..cantik tidak? Manis tidak?

Athena : …

KRIING..KRING..

Alarm berbunyi. Coraa terbangun dari mimpinya. Ketika bangun, ia sempat terdiam sejenak dengan mulut terbuka lebar dan mata yang tidak berkedip. Tapi tidak lama sejak itu, ia bangkit dari kasurnya dan bersiap untuk membangunkan yang lainnya seraya bergumam ‘masa bodoh ah.’.

Setelah semuanya sudah bangun, mereka mempersiapkan segala hal yang mereka butuhkan dalam perjalanan menuju Aibon City. Pada siang hari pun mereka berangkat menuju Aibon City.

Dalam perjalanan menuju Aibon City, Tamaa tampak sangat lemas. Sacrificee dan Sicronizee hanya terbengong melihat Tamaa yang tidak seperti biasanya sementara Coraa tampak cuek karena ia sudah tahu kenapa Tamaa tampak begitu lemas.

Letak Aibon City dengan Primetal City tidaklah jauh. Kurang lebih tiga jam kemudian, mereka telah sampai di Aibon City. Wajah Tamaa tampak pucat dan matanya hampir meneteskan air mata. Menyadari hal itu, Tamaa berusaha menutupinya agar tidak ada seorangpun yang menyadarinya.

Ketika Tamaa berjalan menyusul yang lainnya, Coraa menepuk punggung Tamaa.

Coraa : Sudahlah. Tidak apa-apa.

Tamaa : Co..Coraa..

Coraa : Tenang! Kalau ada yang macam-macam, aku akan melindungimu!

Tamaa : A..Terima kasih..

Coraa : Tapi kelihatannya sih kamu tidak perlu dilindungi. Kamu kan bukan cewek.

Tamaa : ..Ha!? WTH!

Coraa : Ahaha. Bercanda.

Tamaa : Ah dasar kamu ini. *tersenyum kecil.

Coraa : Nah, kamu lebih cocok tersenyum seperti itu!

Tamaa : Eh!? *wajah memerah.

Coraa, Tamaa, Sacrificee dan Sicronizee memasuki Aibon Kingdom.

Sacrificee : Bagaimana cara kita mencari Snatcherr?

Sicronizee : Benar juga. Kita sama sekali tidak ada petunjuk.

Sacrificee : Wajah Snatcherr itu seperti apa?

Sicronizee : Aneh, seharusnya kan kamu yang paling mengingat seperti apa wajahnya. Yah, seingatku ia sangat manis. Rambutnya berwarna kuning keputihan dan ada bunga yang menghiasi di sebelah kanan kepalanya. Warna matanya sama dengan warna rambutnya. Dan ia sama sepertimu, seorang pemanah.

Sacrificee : Hmm, I see. Hei Coraa, Tamaa. Kalian tidak mempunyai petunjuk?

Coraa : Huh? Tidak a..eh! Ada! Tadi aku bermimpi ada roh dari senjata legendaris mendatangiku dan mereka bilang bahwa Snatcherr berada di Aibonia kingdom!

Tamaa : Hah? Kok bisa?

Coraa : *melirik ke Tamaa. Mana aku tahu. *tersenyum licik.

Tamaa : @$#%^(&!!!

Coraa, Tamaa, Sacrificee dan Sicronizee pergi ke rumah makan di dalam Aibon City. Mereka memesan empat porsi nasi goreng. Setelah makan dengan lahap dan hendak membayar ke kasir, mereka sempat terkejut ketika penjaga kasir itu mengatakan bahwa mereka tidak perlu membayar.

Penjaga : Kalian tidak perlu membayarnya, khusus untuk kalian semuanya gratis!

Coraa : Eh? Kenapa begitu?

Penjaga : Ahahaha! Kalian bercanda? Masa kami meminta bayaran dari..

Tamaa : STOP!

Penjaga : A..Baik! Maafkan hamba sudah lancang!

Sacrificee : Heh? Memangnya ada apa sih? Aku tidak mengerti.

Sicronizee : Oh, aku tahu! Pasti rumah makan ini..milikmu, ya !?

Tamaa and Coraa : *GUBRAK! Yah, begitulah.

Setelah keluar dari rumah makan itu, mereka pergi ke Aibonia Kingdom. Di depan pintu gerbang, mereka dihalangi oleh enam orang penjaga gerbang tersebut.

??? : BERHENTI! Maju selangkah dan kami tidak akan sungkan lagi!

Tamaa : Red, ini aku.

Red : Eh? Pu..putri! Akhirnya anda kembali! Silahkan masuk! Mereka..teman-teman putri?

Tamaa : Ya, mereka teman-temanku. Persilahkan mereka masuk dan berikan pelayanan terbaik untuk mereka!

Red : Siap laksanakan! Herzt dan Despair, ikut aku! Moon, Lyechee, dan Rivera, tunggu disini dan jaga gerbang.

Herzt, Despair, Moon, Lyechee and Rivera : Siap laksanakan!

Penjaga gerbang yang bernama Red, Herzt dan Despair mengantar mereka semua ke ruangan tengah dimana Raja Dex sedang duduk di singgasana. Coraa, Tamaa, Sicronizee, Sacrificee, Red, Herzt dan Despair masuk ke dalam ruangan tersebut. Di depan singgasana raja mereka semua berlutut dan memberi hormat.

Lord Dex : Ka..kau.. TAMAA! AKHIRNYA KAU KEMBALI!

Tamaa : Yeah dad, I’m back.

Lord Dex : Kau tahu? Ayah sangat cemas!

Tamaa : Sudahlah! Aku sedang tidak ingin membahas itu! Kali ini aku kembali hanya untuk memastikan apakah Snatcherr ada disini?

Red : Maaf tuan putri, apakah maksud putri itu Snatcherr Archnova?

Coraa : Yap, dialah yang dimaksud.

Herzt : Snatcherr masih koma. Dia berada di dalam ruang perawatan.

Despair : Kalau mau, saya bisa mengantarkan kalian ke sana.

Lord Dex : Despair, antarkan mereka ke ruang perawatan untuk menemui Snatcherr. Tamaa, kau tinggal di sini. Ayah ingin bicara denganmu.

Tamaa : Tidak mau. Huh. *berjalan pergi mengikuti rombongan Coraa yang pergi ke ruang perawatan.

Lord Dex : He..hei! Tunggu! Tamaa, jangan pergi! Heei!!

Tamaa dan yang lainnya pergi ke ruang perawatan. Red dan Herzt ikut pergi ke ruang perawatan karena dipaksa oleh Tamaa.

Sampai di ruang perawatan, mereka hanya terdiam memandang Snatcherr Archnova terbaring di atas kasur.

Red : Sejak kami menemukannya di depan istana, sampai sekarang ia masih belum sadar. Para ahli dari berbagai tempat juga sudah berusaha tetapi semuanya tidak ada yang bisa menyadarkannya.

Coraa : Eh? Hmm, aku ingat sesuatu. Sacrificee, cium dia!

Sacrificee : Baikla..HAH!? WTH!? APA MAKSUDMU!?

Sicronizee : Maaf, sebenarnya berat bagiku untuk mengakuinya, tapi..kalau kamu melakukannya maka ia akan sadar.

Sacrificee: BOHONG! AKU TIDAK PERCAYA!

Coraa : Aaaah no bacod deh! *mendorong Sacrificee.

Dorongan iseng dari Coraa menyebabkan Sacrificee terjatuh dan mencium pipi Snatcherr.

Tamaaa : WOHOOOOOOOO!!

Sicronizee : YEHAAAAAAA!!!

Coraa : MUANTAAAAAP!!

Red, Herzt and Despair : … *terdiam

Tidak lama, Snatcherr sadar. Semua orang terkejut dengan mata terbelalak dan mulut yang terbuka lebar.

Snatcherr : Ukh..dimana aku..?

Sacrificee : A..Ka..kau..bagaimana bisa!?

Sicronizee : *menepuk punggung Sacrificee. Sudah, memang dia jodohmu.

Sacrificee : WTH!

Snatcherr : Sa..Sacrificee! *bangun dan memeluk Sacrificee

Sacrificee : A..Hei, aku tidak mengerti!

Snatcherr : Lho? Kita kan pacaran. Kamu ini kenapa sih? Semakin lama semakin dingin saja terhadapku.

Semua orang : WUOWOWOWOWOWOOOOOOOO

Sacrificee : *wajah memerah dan terdiam. Ukh.. Eh, kamu tidak kehilangan ingatanmu?

Snatcherr : *menggelengkan kepala. Tidak tuh. Kenapa?

Coraa : Be..berarti hanya kamu yang tidak kehilangan ingatan!

Tamaa : Yah, Congratulation deh.

Coraa : Oh iya, Tamaa! Bolehkah aku menanyakan sesuatu padamu?

Tamaa : Wut?

Coraa : *Psst. Aku pernah menceritakan bahwa aku bermimpi tentang roh yang mendatangiku itu, kan?

Tamaa : Ya, kenapa?

Coraa : Katanya setelah bergabung dengan Snatcherr, kita harus meminta senjata legendaris pada Raja Dex.

Tamaa : Hah? Kamu tidak salah?

Coraa : TIDAK!

Tamaa : Yah, akan kubicarakan itu dengan ayah.

Red : Tuan putri, Raja mempersilahkan agar tamu-tamu menginap terlebih dahulu.

Tamaa : Baiklah Red. Herzt dan Despair, antar mereka semua ke kamar untuk tamu istimewa. Red, antar aku ke tempat Raja.

Red, Herzt and Despair : Siap laksanakan!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar