Jumat, 29 Juli 2011

Story of the Thirteenth LanZa_Twenty First Story

Twenty First Story

Cursed City

Coraa : Yataaa! Kita sudah sampai di Cursed City !

Tamaa : Kupikir sepertinya kau terlalu senang. Dasar aneh. Salah-salah kau bisa dibunuh, tahu.

Sacrificee : Tamaa benar. Ini adalah akhir dari pertempuran.

Sicronizee : Akhir dari pertempuran? Kupikir tidak begitu. Karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi berikutnya.

Snatcherr : Kita tidak tahu akhir dari perjuangan kita. Tapi..

Hyori : Tapi apa?

Snatcherr : Walau harus mati, aku akan ikut mati bersama SacrificeeY~

Sacrificee : Kau saja yang mati! *meninju Snatcherr hingga terbang ke angkasa dan tak terlihat lagi.

Red : Berhenti main-main! *melotot.

Herzt : Hei, siapkan diri kalian masing-masing.

Rivera : Kenapa?

Despair : Karena pertarungan akan dimulai.

??? : Rupanya kau menyadari kehadiranku.

Coraa : Siapa kau.

??? : Namaku Nave Simphonia. Aku adalah anak dari Shivarivee Simphonia.

Tamaa : Wah cakep juga.

Coraa : *shocked.

Hyori : Hey?? Kau bukankah..

Nave : *memalingkan wajah dari Hyori. Perkenalkanlah diri kalian agar aku bisa mengingat nama kalian satu persatu.

Coraa : Coraa Takeba.

Tamaa : Aku Tamaa Saviorinia Y~!

Nave : Tamaa..?

Tamaa : Hey Coraa, jangan-jangan dia tertarik padaku! Aku kan cakep!

Coraa: Ngarep.

Sicronizee : Sicronizee Rainy.

Sacrificee : Sacrificee Kurou.

Snatcherr : Snatcherr Archnova, pacar Sacrificee Y~

Sacrificee : *memukul kepala Snatcherr.

Red : Red Foria.

Herzt : Herzt Foria.

Despair : Despair Foria.

Rivera : Rivera Foria. Kuperingatkan kau, jangan coba-coba melawanku atau kau akan mati dalam sekejab. *mengacungkan jempol ke bawah.

Nave : Justru kau yang jangan macam-macam. Belagu.

Hyori : Aku Lee Hyori.

Nave : *DEG! Lee..Hyori..?

Hyori : Ya. Kau lupa padaku..Nave-Myn?

Coraa : Myn? Apa itu Myn Myn? Rasa Mint?

Hyori : Bukan. Myn itu singkatan namaku, Mirage, dan Nave.

Nave : A..apa yang kau bicarakan! Tidak mungkin.. Mirage seharusnya sudah mati dan Hyori.. bukankah.. kau sudah mati ketika itu..

Hyori : Tidak, Nave. Ketika itu aku memang melindungi Mirage, tapi..

--Kilas cerita, delapan tahun yang lalu--

Mirage : Hyori, awas!

Hyori : Nave!! Hati-hati!!

Nave : Tenang saja, aku kuat! Kini aku akan melindungi kalian semua! Mirage, jaga Tamaa adikmu!

Mirage : Ya, aku tahu itu! Tapi.. Kau jangan ceroboh! Lihat sekelilingmu, kau dikepung!

Hyori : Nave, sudahlah! Lebih baik biarkan aku mengikuti mereka daripada kau mati..

Nave : Ukh.. Tidak! Tak akan kubiarkan kau ikut dengan mereka! Kau tahu, jika kau mengikuti mereka maka kekuatanmu akan diserap sampai habis dan kau akan mati! Aku tidak mau kehilangan seorangpun dari kalian!

Hyori : Biarlah.. Lebih baik aku mati daripada kau mati.

Mirage : Hyori..

Nave : Tidak akan kubiarkan! Mirage, tahan Hyori!

Mirage : Roger!

Nave : Dasar pasukan kegelapan.. MUSNAHLAH KALIAN !! DRAGON SLASH !!

Pasukan-pasukan kegelapan : UAAAGH !

Shivarivee : Cukup, mundur.

Nave : ..!! Kau..!

Shivarivee : Lama tidak berjumpa, Nave. Sepertinya membiarkanmu menjalani kehidupan seperti orang biasa disini hanya membuatmu terpengaruh.

Hyori : A..apa maksudnya itu..

Nave : Hyori, Mirage, cepat pergi dan ingat, jaga Tamaa baik-ba..AAAAAA !!

Hyori : Na..NAVEEEEE!!

Shivarivee menepuk tangannya sekali dan keluarlah sebuah bola yang gelap dan mengurung Nave didalamnya. Nave terlihat sangat tersiksa di dalam bola yang berwarna hitam dan ungu tersebut. Ia terus berteriak sambil memegang kepalanya yang kesakitan tak tertahankan.

Nave : Hyo..ri.. cepat..pergi..

Mirage : BAGAIMANA MUNGKIN KAMI BISA MENINGGALKANMU! Tamaa, cepat kembali ke istana!

Tamaa : Ya..Ya kak!

Shivarivee : Diam kau! *melempar pisau ke Mirage.

Mirage : Aaa! *pisau tersebut mengenai lengan Mirage.

Tamaa : Kau.. APA YANG KAU LAKUKAN PADA KAKAKKU! HIAAAAH!

Hyori : Ke..kekuatan samer itu muncul..

Shivarivee : Apa ini.. kekuatan samer..? Kenapa aku tidak bisa bergerak.. dan seperti ada yang menyetrumku!

Nave : Lepaskan aku dari sini!

Hyori : Nave! Aku akan melepaskanmu! Hiah! Dragon Uppercut!

Bola tersebut pecah dan Nave dapat keluar dari bola tersebut.

Mirage : Hyori, Nave, cepat kemari!

Mirage and Hyori : Ya! *berlari.

Shivarivee : I..itu kan..Hades..?

Tamaa : MATI KAU! HADES, EKSEKUSI DIA!

Hades : Apa imbalanku untuk kali ini..?

Tamaa : Apa yang kau mau?

Hades : Cewek cakep. Ada tidak?

Tamaa : Ya! Di istana banyak! Sekarang eksekusi dia!

Shivarivee : Ma..Majolicca! Panggil Jigoku Shoujo!

Majolicca : Ya!

Jigoku Shoujo : *diseret oleh Majolicca. He..hei! Apa salahku! Aku tidak mau ma.. AAAAAAAA!

DUAR ! Hujan darah terjadi.

Hades : Wah, Tamaa. Bukan salahku jika aku salah mengeksekusi lawan, tetapi kau tidak menyebutkan namanya maka aku hanya mengeksekusi orang yang berada di lokasi yang kau tunjuk.

Tamaa : Bodoh kau. Ya sudahlah, aku tidak punya kekuatan untuk mengeksekusi dua orang sekaligus. Kembalilah, Hades.

Shivarivee : Ah! Bocah tengik! Rasakan ini! Shadow Spear!

Muncul dua buah tombak berukuran besar dengan aura yang sangat tidak enak dirasakan dan terbang melayang mengarah ke Mirage. Hyori yang tidak bisa tinggal diam mendorong Mirage dan kedua buah tombak berukuran besar itu tepat mengenai perut Hyori.

Tamaa : Ka..KAK HYORI!

Nave : Hyori!

Mirage : H..Hyo..HYORI!!

Shivarivee : Haha..HAHAHA! RASAKAN ITU! BURNING SPEAR!

Nave : MIRAGE AWAAAASS!!

Tapi malang, kini sebuah tombak yang juga berukuran besar itu juga mengenai Mirage. Mirage yang dari awal memang dikatakan LEMAH ini langsung terjatuh dengan tidak sadarkan diri.

Tamaa : Ka..kakak! Jangan bercanda! Hu..ukh.. *meneteskan air mata. Kakak.. jangan bercanda, bangun!

Nave : Hyori!

Hyori : Nave.. Kemari.. ada yang ingin ku..sampai..kan..

Nave : Ya..apa..? *mendekatkan kepalanya ke Hyori.

Hyori : Tolong.. jaga keluargaku.. dan juga Tamaa..

Nave : Y..Ya! Aku pasti akan melakukannya! Tenang saja! *meneteskan air mata.

Hyori : Bodoh.. Jangan menangis.. *tersenyum kecil. Kau ini kan..cowok..

Nave : Biarkan saja! Memangnya cowok tidak boleh menangis? *menghapus air matanya.

Hyori : Boleh..kok.. ukh! Perutku sakit..

Nave : Hyori, bertahanlah! Jangan mati disini!

Hyori : Aku..tidak mungkin bisa bertahan.. Nave..

Nave : Jangan berkata begitu.. Aku..aku.. *air mata semakin deras mengalir.

Hyori : Lihat tampangmu sekarang.. *juga menangis. Kau seperti anak kecil..

Nave : Aku tidak peduli! Hyori..Hyori..!

Hyori : Sudahlah, jangan pedulikan aku..

Nave : Aku tidak bisa tidak mempedu..

Hyori : Aku suka kamu, Nave. *mencium pipi Nave.

Nave : Hyo..Hyori.. hiks.. aku.. Aku juga suka kamu, jadi jangan mati! Hyori..

Hyori : Maaf, tapi aku tidak bisa. Aku tidak kuat lagi.. *tersenyum.

Perlahan-lahan Hyori mulai tidak sadarkan diri. Tetesan air mata Hyori yang terakhir jatuh membasahi kalung yang dikenakan oleh Mirage yang bertulisan “Myn”.

Nave : Hyo..hyori! Bangun! Ja..jangan mati! Hyori.. HYORI! BANGUUUN!! BUKA MATAMU!!

Tamaa : Kak Hyori.. juga.. ukh .. kurang ajar!!

Nave : Ayah! Apa maumu!?

Tamaa : A..Ayah..? Jadi..!

Shivarivee : Dasar anak durhaka! *menampar Nave. Ayo, ikut aku pergi!

Nave : Ti..tidak akan, dan tidak akan pernah!

Shivarivee : Kau pilih salah satu. Anak berambut pink itu juga akan mati seperti kedua temanmu, atau kau kembali bersamaku?

Nave : ..! A..aku..

Tamaa : Kak Nave.. Jangan ikut dengannya, lebih baik aku mati saja bersama kak Mirage dan kak Hyori. *meneteskan air matanya.

Nave : Aku..aku..

Shivarivee : Kau lebih memilih keluarga atau mayat dari teman-temanmu!?

Nave : Aku..aku.... *terjatuh ke tanah. Berikan aku waktu berpikir.

Shivarivee : Lima menit, tidak lebih, boleh kurang.

Nave : Ya..

Tamaa hanya menundukkan kepalanya di atas tubuh Mirage. Nave berjalan mendekati Hyori. Ia melepaskan kalung bertuliskan “Myn” yang ia kenakan dan mengenakannya ke Hyori. Setelah itu ia mencium dahi Hyori. Tiba-tiba ia teringat pesan Hyori, yaitu jaga keluarganya dan jaga.. Tamaa! Ya, kali ini ia sudah dapat memutuskannya. Ia akan pergi mengikuti Shivarivee, ayah kandungnya yang ia benci sejak kecil.

Nave : Aku telah memutuskannya.

Tamaa : Ka..kak! Aku..aku..

Nave : Sudahlah. Selamat tinggal, Tamaa. Jaga dirimu baik-baik. Katakan saja pada semua orang bahwa aku, Nave-Myn sudah mati bersama Lee Hyori-Myn dan Mirage-Myn Saviorinia.

Nave mengikuti Shivarivee pulang ke asalnya, Cursed City. Tamaa hanya menangis melihat kakaknya dan Hyori mati menggenaskan di bawah titik-titik air hujan yang semakin lama semakin deras. Tapi, tiba-tiba ia mendapatkan satu ide.

Tamaa : Hades, keluarlah!

Hades : Kau mengganggu makan siangku saja. Ada apa kau memanggilku?

Tamaa : Tolong! Kumohon, dengan cara apapun, hidupkan Kak Mirage dan Kak Hyori! *berlutut seraya memohon-mohon kepada Hades.

Hades : … Ah, baiklah. Sekali ini saja, ya. Tapi imbalannya..bagaimana kalau imbalannya umurmu?

Tamaa : Ya! 30 tahun, tidak! 50 tahun pun akan kuberikan! Kumohon, hidupkan.. mereka.. hiks..

Hades : Tenang, aku tidak sejahat itu. Aku hanya meminta 5 tahun darimu.

Tamaa : A..apa kau yakin..?

Hades : Ya. Apa kau lupa? Hanya kau yang bisa mengendalikanku. Jadi kau adalah tuanku. Berikan aku perintah, bila imbalan seimbang maka aku akan melakukannya. *menepuk tangannya.

Tamaa : Ha..Hades.. Terima kasih. Hiks..

Hades : Baiklah, aku pergi makan siang dulu. Bawalah mereka ke istanamu untuk dirawat. Beberapa hari kemudian mereka akan sadar.

Tamaa : Hades! Bawa kami ke istana!

Hades :

Beberapa hari kemudian..

Hyori : Ukh.. Ini dimana..?

Tamaa : Kak Hyori! Ini di istana, kakak sedang sakit, lebih baik kakak istirahat saja, jangan banyak gerak. Kak Mirage juga belum sadar.

Hyori : Bukankah aku sudah mati..?

Tamaa : Karena keajaiban kakak kembali hidup. *tersenyum.

Hyori : *melihat kalung yang ia kenakan. Ka..kalung ini.. Ah! Dimana Nave?!

Tamaa : Kak Nave.. Ia.. sudah mati..

Hyori : A..Apa.. tidak mungkin.. kenapa bi..sa..?

Tamaa : Maaf.

Hyori : Sudahlah. Aku tidak bisa berkata apa-apa lagi. Aku mau pulang ke Rii Forest.

Tamaa : Ta..tapi!

Hyori : Katakan pada kakakmu untuk datang ke rumahku minggu depan. Aku ingin merayakan pesta ulang tahunku dan juga kematian Nave, sahabatku. Selamat tinggal.

--Kembali ke masa sekarang--

Coraa : Ce..ceritanya panjang sekali..

Tamaa : Jadi.. sebenarnya kak Nave belum mati? Lalu aku mengatakannya mati? Loh..loh..?

Nave : *bingung. Apa yang terjadi pada Tamaa? Ia tidak ingat?

Herzt : Ah! Princess Tamaa kehilangan ingatannya ketika hendak diculik oleh Shivarivee Simphonia.

Nave : Apa!? Ayah sialan. Sudah kukatakan jangan menyentuh Tamaa dan keluarganya. *mengepalkan tangan.

Despair : Dan ketika itu Prince Mirage juga berhasil ditangkap oleh Shivarivee dan dijadikan pasukannya.

Nave : Itu berarti pada hari itu.. benar-benar.. Mirage dan..Hyori..?

Hyori : *meneteskan air mata. Sudah kuduga, itu pasti kau! Ketika itu kau yang membukakan jalan keluar untukku. Nave.. *memeluk Nave.

Nave : Hyori.. syukurlah, kau masih hidup..

Coraa : Pemeran utama siapa sih..

Sacrificee : Yah, biarlah. Yang penting mereka senang. *tersenyum.

Snatcherr : Kali ini aku setuju, Sacri. Perpisahan mereka memang sangat menyedihkan, akan tetapi pertemuan kembalinya sangat membahagiakan semua pihak.

Sicronizee : Aku tidak mengerti apa yang kau katakan.

Tamaa : Aku juga.

Snatcherr : Lupakan.

Red : Kukira Hyori menyukai Prince Mirage. *terkejut.

Hyori : Menjaga Mirage hanya kewajibanku *melotot.

Nave : Tapi, Hyori.. maaf. Kini kita adalah musuh, dan tugasku adalah.. menghalangi dan membunuh kalian disini.

Herzt : Bukankah kita sudah menjadi sekutu? Kenapa masih saja kau mau membantu Shivarivee untuk menghalangi kami?

Rivera : *memberikan pandangan sinis.

Nave : Aku tidak bisa.. Kalau..kalau aku melanggar.. Maka Aibonia Kingdom akan diserang lagi!

Despair : Aku mengerti *mengangkat tangan.

Coraa : Kalau begitu, siapa yang akan melawannya?

Hyori : Ta..tapi.. Nave-Myn! Kita semua tidak bisa berakhir dengan ada salah satu yang mati!

Nave : A..aku juga tidak tahu.. tapi.. *tiba-tiba kepala Nave terasa sangat sakit. UAAAKHH! AYAAH! HENTIKAN! AKU..AKU AKAN MELAWAN MEREKA! KUMOHON HENTIKAN!

Hyori : Nave-Myn! Apa yang terjadi..!?

Coraa : Lihat! Auranya berubah!

Sicronizee : Se..sebenarnya apa yang terjadi..?

Sacrificee : Hey, Sicro! Apa kau tidak bisa menyembuhkan sakit kepalanya itu?

Sicronizee : Itu bukan sakit kepala biasa. Sepertinya Shivarivee memberikan sebuah kutukan kepada Nave.

Hyori : Baiklah, biar aku yang melawannya!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar