Senin, 31 Oktober 2011

Story of the Thirteenth LanZa_Twenty Sixth Story

Twenty Sixth Story

What the..?

--Left Side (Left Tunnel)--

Tamaa : CORAAA!!!

Ayumi : A.. Bagaimana ini..?

Tamaa : Mana kutahu! Lakukan sesuatu! Kau sudah lama berada dalam dunia ini, bukan?

Ayumi : Yah tapi aku tidak tahu apa-apa soal jurang ini. Dari dulu aku terus berada dalam ruangan sebelum ruangan ini.

Tamaa : Bo..bodoh.. Coraa!! Jangan bercanda!

Ayumi : Heh, dasar idiot! Percuma saja kau berteriak terus-terusan seperti itu. Kau tidak akan dapat bisa melakukan apa-apa. Biarkan saja dia, lebih baik kita lanjutkan perjalanan kita.

Tamaa : Hey! Jangan bercanda! Kau pikir kau ini siapa, seenaknya saja kau menentukan! Kau bukan siapa-siapa. Kau sadar, tidak!?

Ayumi : Suka-suka aku dong. Ah, percuma saja dia menyelamatkanmu kalau kau mau terjun ke bawah mencarinya juga. IDIOT!

Tamaa : Kau..!

Ayumi : Sekali lagi, Kau mau ikut aku melanjutkan perjalanan atau kau tinggal saja disini?

Tamaa : Huh! Ya sudah! Aku yang pimpin jalan!

Ayumi : Dasar polos.

Tamaa : Hah? Kau bilang apa tadi?

Ayumi : Tidak ada. Kau salah dengar.

--Center Side--

Herzt : Aku..

Snatcherr : Herz..t.. Kau tidak apa-apa..?

Herzt : Kau.. Snatcherr.. Bagaimana kau bisa berada disini..? *Herzt bertanya dengan nada datar dan tatapan mata kosong.

Snatcherr : Maaf.. Karena aku kau sampai datang bersama Sacrificee dan Red.. Sebenarnya yang sedang dibawa oleh Shivarivee itu adalah replikaku dan Red. Aku lupa mengatakan bahwa aku jago dalam membuat replika. Maafkan aku. Kau sampai jadi seperti ini.. *mengelus kepala Herzt dengan tatapan merasa bersalah.

Herzt : Tidak ada gunanya.. Aku.. sudah gagal..

Hertz terduduk tanpa ekspresi di wajahnya. Tampak seperti ia benar-benar putus asa dalam hidupnya karena kehilangan mata kirinya.

Snatcherr : Maaf, Herzt..

Herzt : Dimana.. Red..?

Red : Herzt.. Aku disi..ni..

Herzt : Dimana? Aku tidak dapat melihatmu.

Red : Aku sedang duduk..di sebelah kirimu..

Herzt : Dimana..? Aku tidak dapat melihatmu.. Aku tidak dapat menemukanmu..

Red : Herzt..! Aku disini! Lihat aku! Kau pasti bisa melihatku! Walau tidak dengan mata kirimu, kau masih mempunyai satu mata lagi, mata kananmu! Herzt, jangan putus asa seperti ini!

Herzt : Kau.. Tahu apa kau, hah? Yang mengalami hal ini adalah aku, bukan kau. Kau tidak berhak berkata seperti itu padaku, kau tahu? Ya, aku tidak sepertimu yang pandai dalam segala hal baik pelajaran, ilmu beda diri, sihir, obat-obatan, dan lainnya. Aku memang tidak sesempurna dirimu, ketua. Dan kini kau pasti tertawa dalam hati melihat kondisiku yang sudah lemah seperti ini, bukan!?

Red : Herzt, tolong jangan berkata seperti itu! Aku sama sekali tidak bermaksud seperti itu! Kita kan sudah bersahabat dari kecil. Jadi..tolong.. Jangan berkata seperti itu, Herzt..

Snatcherr : Herzt, sudahlah.. Sebenarnya tadi Red..

Herzt : Diam.. Jangan berkata apa-apa lagi di depanku..

Red : ...Maaf, Herzt. Karena aku kau menjadi seperti ini. Lebih baik aku pergi..

Red keluar dari gerbang air terjun tersebut. Ia duduk dan bersandar di bawah pohon besar yang rindang. Seraya menatap langit, ia memejamkan matanya.

Sementara itu di dalam..

Snatcherr : Herzt, dengarkan aku! Kumohon..

Herzt : Aku tidak ingin mendengar apa-apa. Kalau kau tidak ingin terluka, pergilah. Jauhi aku.

Snatcherr : Tidak akan. Kau harus mendengarkanku, Herzt.

Herzt : Aku serius.

Snatcherr : Aku juga serius, Herzt! Tanpa Red seharusnya kau sudah mati tadi!

Herzt : Di..diam..DIAM!! Apanya yang tanpa Red aku akan mati..tidak mungkin.. Dia saja tidak melindungiku.. Dia sama sekali tidak melindungiku.. Dia..tidak berguna.. Tidak bergu..na..

Snatcherr : Karena terluka seperti ini pikiranmu jadi sempit, ya? Kau tidak melihat bahwa Red telah melindungimu saat Shivarivee menyerang Sacrificee? Seharusnya serangan itu mengenaimu juga, bahkan akan mengenai jantungmu hingga kau mati. Dan kalau dia tidak melindungimu, dia tidak akan terluka hingga seperti tadi. Kau tahu tidak kenapa sekarang ia dapat bergerak bebas? Karena ia telah..

Herzt : Jangan bilang bahwa ia telah..

Snatcherr : Hah? Kau tahu bahwa ia telah..

Herzt : Mengorbankan jurus “Final Strike” agar dapat lepas dari..lumpuh..

Snatcherr : Ia sengaja melakukannya agar kau tidak khawatir padanya, tahu!

Herzt : Red.. Aku..

Tidak lama kemudian, tatapan mata Herzt kembali menjadi seperti semula. Ia melepaskan bandana yang ia kenakan lalu menyihirnya dan berubah menjadi perban yang panjang. Setelah mengenakan perban tersebut pada mata kirinya yang tidak dapat melihat apa-apa lagi, ia bangkit dan menyusul Red keluar dari gerbang air terjun tersebut. Snatcherr yang menyaksikan hanya menepuk jidatnya dan menggeleng-gelengkan kepalanya.

Setelah keluar dari gerbang tersebut, Herzt menemukan Red yang sedang membaringkan dirinya di bawah pohon yang besar. Ia berjalan mendekati Red dan duduk di sampingnya.

Red : Hmm.. Hm.. Eh, loh..? Herzt..?

Herzt : Yup, Red.

Red : Hmm.. Maafkan aku..

Herzt : Seharusnya aku yang meminta maaf, Red. *tersenyum kecil.

Red : Eh..? Untuk apa..?

Herzt : ...Jangan pura-pura nggak tahu, deh! *memukul kepala Red.

Red : Adaaww!! Sakit, tahu! Kubalas kau, yah!

Herzt : Enak saja~! Kau tidak akan bisa! Hahaha!

Snatcherr : Anak kecil.

--Right Side--

Sicronizee : Aku benci labirin..

Despair : Ya apalah. Terbang saja daripada susah-susah.

Bathu : Ide bagus, nona! *seraya mengedipkan mata pada Despair.

Rivera : Fire ball.

Bathu : AUCH AUCH!!

Sicronizee : Makanya jangan menggoda cewek orang.

Bathu : Toh bukan cewekmu.

Rivera : Sstt!!

Despair : Hmm.. Moon..

Bathu : A.. Lupakan! Ngomong-ngomong aku tidak dapat terbang, lho.

Rivera : Biar aku yang membawa kakek tua ini. Despair, kau bawa saja Sicronizee.

Despair : Roger.

Despair membawa Sicronizee terbang disusul oleh Rivera yang membawa Bathu. Sampai di ujung labirin, mereka tiba di tepi sungai darah. Sementara di seberang sungai darah tersebut, mereka bertemu dengan..

Sicronizee : Sacrificee..?!

Sacrificee : Sicronizee, Despair, Rivera, Bathu! Wow! Akhirnya aku bertemu dengan kalian!

Despair : Berarti sungai ini menghubungkan terowongan dua dan tiga. Kalau kita mengikuti arus sungai ini juga percuma saja, buntu.

Rivera : Kalau begitu kita bergabung dan kembali saja ke terowongan pertama dan bergabung dengan Red, Herzt, Coraa, Tamaa, dan Snatcherr.

Sacrificee : Aku sama sekali belum bertemu dengan Coraa dan Tamaa. Tapi aku tahu dimana Red, Herzt, dan Snatcherr.

Bathu : Kalau begitu kita pergi ke tempat Red, Herzt, dan Snatcherr saja!

Despair : Kenapa begitu?

Bathu : Siapa tahu Coraa dan Tamaa sedang ehm..ehm.. Jadi kita tidak boleh mengganggunya~!

Rivera : Meteor.

Bathu : UWAAAAAAAAA!! AMPUUUNNN!!

Sicronizee : Idiot.

Sacrificee : Kupikir juga lebih baik begitu. Red dan Herzt sedang dalam keadaan sekarat.

Despair : Baiklah, ayo kita pergi!

Rivera : Roger.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar