Sabtu, 16 Juni 2012

Story of the Thirteenth LanZa_Thirty Third Story


Thirty Third Story
A Hope


                Angin tornado dengan percikan api memenuhi ruangan. Sicronizee, Sacrificee, Snatcherr, dan lainnya berusaha menahan diri agar tidak terbang karena angin tornado tersebut. Tapi secara ajaib setelah terkena percikan-percikan api di sekitarnya, luka-luka dan segala cedera yang mereka alami hilang dan sembuh dalam sekejab. Di tengah ruangan yang tak beraturan itu Coraa berdiri menggenggam bunga Tamaa yang kemudian berubah wujud menjadi sebuah buku yang tebal. Dan dari dalam buku yang tebal itu keluarlah sosok roh Tamaa.

Coraa : Ta..maa..?

Tamaa : Coraa, ayo berjuanglah! Aku akan menemanimu. *tersenyum kecil.

Majolicca : Ke..kekuatan macam apa itu..?

                Coraa menundukkan kepalanya. Ia tersenyum. Sesaat kemudian ia kembali bersemangat lalu berteriak.

Coraa : Ayo kita selesaikan!

                Coraa membuka buku tebalnya lalu membaca mantera-mantera di dalamnya. Kondisi lingkungan sekitar Majolicca menjadi aneh. Angin yang bertiup di sekitar mencabik-cabik dirinya dan juga mengurungnya dalam sebuah pusaran. Mantera-mantera dalam buku tersebut terus dibacakan.

Sicronizee : He..hebat..

Sacrificee : Cewek gila itu tidak berkutik..

Red : Ini mimpi..? *mencubit dirinya sendiri* Kurasa tidak. Herzt, Despair, kalian tidak apa-apa?

Herzt : Seperti yang kau lihat.

Despair : Sembuh total!

Illus : Itu Tamaa?

Snatcherr : Hey, kau mengagetkanku! Jangan muncul tiba-tiba seperti itu, dong. *menghela nafas. Yap, itu Tamaa. Tapi kenapa berbentuk roh, ya? Kenapa bukan manusianya langsung saja?

Rivera : Sudahlah. Hal seperti itu tidak perlu didebatkan. *tertunduk murung.

Coraa : Tak usah pedulikan mereka.

Tamaa : Haha, aku tahu. Dasar pen-dek!

Coraa : Kau juga pendek, tahu! Ah, sudahlah.

Tamaa : *tersenyum.

Coraa : Jangan pergi lagi, ya.

Tamaa : Baiklah.

                Coraa menggenggam tangan Tamaa. Kemudian ia melanjutkan mantera-mantera yang terdapat dalam bukunya. Majolicca berteriak kesakitan.

                Walaupun sudah sembuh total, Sicronizee dan yang lainnya tidak berpikir untuk membantu Coraa bertarung. Mereka hanya bisa terdiam ketika menyaksikan Coraa menghabisi Majolicca.

Coraa : Hoi sekumpulan orang bodoh disana, jangan hanya menonton, dong! Kalau hanya seperti ini ia tidak akan kalah! Aku yang akan kelelahan, bodoh!

Sicronizee : Bo..bodoh katamu!?

Sacrificee : Kami hanya ter..terdiam sebentar kok!

Red : Bukankah dari awal kau yang diciptakan untuk menjadi bodoh?

Herzt : Hey, hey! Hentikan!

Sicronizee : Fire Blast! Makan tuh!

Sacrificee : Rasakan panah dari sang dewa! Blue Arrow!

Snatcherr : Ditambah dengan panah berbumbu cinta, Lovely Arrow~!

Semuanya : ...Kau menjijikkan..

Red : Hyper Sonic Step!

Herzt : Ditambah dengan Burning Killer!

Despair : Magic Cir.. OH TIDAK, MELESET !

Rivera : Dasar bodoh. Deep Impact!

Coraa : Baiklah, kalau begitu aku yang terakhir! Omni-Super Book slash!

                Coraa menggunakan jurusnya seperti biasa ditambah dengan lemparan buku tebal. Terakhir, ia menancapkan senjatanya di tubuh Majolicca. Sekejab cahaya terang muncul memenuhi ruangan, bahkan sampai ke seluruh dunia kegelapan. Angin sepoi-sepoi bertiupan kesana-kemari. Matahari kembali bersinar di dunia kegelapan. Padang rumput tiba-tiba terbentuk beserta dengan ladang bunga matahari. Tumbuh-tumbuhan yang layu menjadi mekar dengan warna-warni yang indah, rerumputan menjadi warna hijau, dan air sungai kembali jernih. Makhluk-makhluk hidup yang awalnya menyeramkan pun kini telah berubah menjadi sosok yang segar dan bersahabat.

                Sicronizee dan yang lainnya terjatuh dan berusaha menutup pandangan mereka dari sumber cahaya yang sangat terang itu. Perlahan ketika cahayanya telah menghilang, tak akan ada yang dapat menyangka bahwa mereka sedang berada di dunia kegelapan. Seluruh lingkungan sekitar mereka telah berubah drastis, seakan-akan diciptakan ulang. Senjata pertama legendaris berupa kristal terjatuh dari langit-langit disusul dengan Epee milik Coraa yang berubah menjadi warna hitam pekat bercampur dengan merah karena mengandung banyak energi kegelapan. Sicronizee berdiri dan membangunkan Coraa yang terbaring.

Sicronizee : Hey, cebol! Kau berhasil! Sepertinya Majolicca sudah lenyap untuk selamanya.

Sacrificee : Akhirnya berakhir juga.

Snatcherr : Ba-ik-lah, bagaimana cara kita merayakan nanti, ya?

Red : Hey, lihat! Itu pu..putri..?!

Herzt : Dengan sosok manusia!

Despair : Ini.. keajaiban! Putri Tamaa! *mulai meneteskan air mata.

Rivera : Semua berakhir bahagi..

Sicronizee : Hoy, Coraa! Bangun, dong! Tamaa sudah hidup kembali, tuh! Masa kamu tidak mau berbincang-bincang dengannya??

Rivera : Huh..?

Tamaa : Di..dimana ini..?

Despair : Tuan putri! *memeluk Tamaa. Akhirnya.. akhirnya..

Herzt : Tuan putri, terima kasih karena telah kembali!

Snatcherr : Hore, Tamaa kembali!

Sacrificee : Baguslah!

Sicronizee : Coraa, bangun! Coraa!

Tamaa : Hey, aku baru kembali, loh. Jangan bercanda seperti ini, dong! Coraa, ayolah! Jangan membuatku khawatir lagi..

                Tamaa menidurkan Coraa di pangkuannya.

Red : Heh, bocah ketua! Jangan pura-pura pingsan, dong! Hahaha..?

Sacrificee : Oyoyoy, Coraa! Hoy!

Snatcherr : Coraaa!! Bodoh, bangun dong!

                Seisi ruangan terus memanggil nama Coraa. Suara tangisan kekecewaan yang bercampur dengan kesedihan memenuhi ruangan. Di bawah matahari pertama di dunia kegelapan, Coraa tertidur di pangkuan Tamaa.

***

Sicronizee : Tamaa, ayo buruan!

Tamaa : Iya, iya! Sebentar, dong!

Sacrificee : Sicronizee, bagaimana cara mengeluarkan Bzzzz dan Survivalee dari dalam bola roh ini?

Sicronizee : Gampang! Abrakadabra!

Bzzzz : Huah, akhirnya. Heh, kenapa tidak mengeluarkan kami lebil awal??

Survivalee : Sudahlah, kak. Hahaha.

Bzzzz : Pasti kalian baru ingat.

Sacrificee : Tuh, tahu.

Bzzzz : !#$%^*(&%$#

Survivalee : Baiklah, terima kasih atas bantuannya selama ini. Kak, ayo kembali ke Ares World.

Bzzzz : Ayo!

Red : Tuan putri, raja dan yang lainnya sudah menunggu.

Herzt : Hari ini kan hari spesial untuk kita semua.

Despair : Sudah setahun saja sejak hari itu. Huahm..

Rivera : Hoy, bodoh!

Tamaa : ...

Red : A.. Maaf, putri! Mereka memang bodoh! *menjitak kepala Herzt dan Despair.

Herzt : Kok aku juga!?

Sicronizee : Kau kan pacarnya.

Herzt and Despair : *blush*

Tamaa : Ba-ik-lah! Aku sudah siap! Ayo kita ke perayaan setahun kedamaian di dunia ini!

Red : Y..Yosh! Semangat!

Tamaa : Eh, kalian tunggu aku di luar dulu, deh.

                Sicronizee dan kawan-kawan keluar ruangan meninggalkan Tamaa.

Tamaa : Coraa, hari ini peringatan setahun kedamaian dunia. Hari ini juga peringatan setahun setelah kau.. Yah, begitulah.

                Tamaa menggenggam sebuah lencana bertuliskan Ares World. Air matanya jatuh menetes mengenai lencana tersebut. Ia terduduk di kasurnya. Semakin ia menahan air matanya, semakin deras pula yang keluar. Genggamannya semakin kuat. Tamaa menundukkan wajahnya.

Sicronizee : Oy, Tamaa! Sudah, belum?

Tamaa : Ah, iya! Tungu sebentar! *menghapus air matanya*

Red : Ayo, tuan putri!

                Tamaa dan kawan-kawan berlari menuju ke ruang tengah istana. Mereka duduk di bangku masing-masing dan menikmati perayaan dengan damai. Tawa dan canda ria memenuhi ruangan. Tiba-tiba pintu ruangan tersebut terbuka lebar secara paksa dan menimbulkan keterkejutan yang luar biasa. Seorang lelaki muncul dengan nafas tersengal-sengal. Sebagian tubuhnya tertutupi oleh tanah. Ia berjalan maju ke tengah ruangan.

                “BRAAAKK!!” Lelaki itu memukul meja di hadapannya dengan sangat kuat.

Coraa : Heh, manusia bodoh mana yang menguburku!?

Tamaa : Co..Coraa..?!

Sicronizee : Hah..?

Sacrificee : Ilusi!! Kau pasti Illus, kan?!

Illus : Aku disini. *muncul dengan pose peace*

Red : Zombie..?

Herzt : Kok bisa?

Despair : Jangan-jangan waktu itu ia memang berakting?

Rivera : Mungkin.

Coraa : Cepat katakan manusia bodoh mana yang menguburku! Groaaarr!!

Tamaa : Coraa!

                Tamaa berlari dan memeluk Coraa yang sedang dalam kondisi super kotor. Air matanya kembali terjatuh membasahi wajahnya. Sicronizee dan kawan-kawan tertawa riang di belakang. Coraa membalas pelukan Tamaa.

Coraa : Gadis bodoh.

Tamaa : Coraa.. Coraa.. Hiks..

Sicronizee : Ngomong-ngomong kenapa kau bisa hidup kembali?

Coraa : Hidup apaan, aku hanya tertidur selama lima menit, tahu!

Sacrificee : Are you sure oe?

Snatcherr : No no no tidak mungkin oe.

Red : That’s dusta oe

Herzt : Hari ini sudah tepat setahun, loh.. *menatap arah lain

Rivera : Memangnya kau ngapain saja di mimpimu?

Coraa : Aku berkelana menghancurkan roh-roh jahat dalam setiap senjata. Huahahaha!

Despair : Loh? Lalu yang bernama Rogue, Keyblader, dan Zhefarr itu bagaimana?

Coraa : Mereka sudah kembali ke alam yang seharusnya. Ngomong-ngomong, aku masih dendam karena dikuburkan di tanah yang kotor itu! Awas ya, kalian semua!

Sicronizee : Yang penting kau sudah kembali!

                Sicronizee, Sacrificee, Snatcherr, Red, Herzt, Despair, beradu-radu memeluk Coraa yang sedari-tadi dipeluk oleh Tamaa. Pesta perayaan menjadi berantakan. Raja dan para penasehatnya yang awalnya terdiam kini tertawa girang. Perlahan sosok Illus yang tersenyum kecil lenyap bagaikan debu yang beterbangan. Ketigabelas senjata yang dikumpulkan di sebuah kotak pun lenyap tak bersisa. Dengan senyum lebarnya Coraa dan kawan-kawan duduk di kursi yang telah disediakan lalu kembali melanjutkan pesta dengan damai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar