Rabu, 07 Desember 2011

Story of the Thirteenth LanZa_Thirtieth Story

Thirtieth Story

Execution

Dalam sebuah ruangan bernuansa gelap yang luas, terdapat enam orang berdiri dengan suasana yang tegang. Lima diantaranya adalah Coraa, Sicronizee, Sacrificee, Snatcherr, dan Tamaa. Sementara yang seorang lagi adalah Shivarivee. Dengan nafas tersengal-sengal, Coraa memejamkan matanya sejenak. Menyadari kondisi Coraa yang tidak baik, Sicronizee dan yang lainnya hanya dapat terdiam dan berharap tidak terjadi sesuatu yang mengerikan padanya.

Coraa : Baiklah. Kita lihat dalam waktu sepuluh menit siapa yang akan kalah terlebih dahulu.

Shivarivee : Dengan kondisi sekarat seperti itu kau masih berani berkata seperti itu padaku? Hahahaha! Lihat saja nanti, bocah!

Tamaa : Co..Coraa, kupikir lebih baik kau istirahat saja dulu memulihkan tubuhmu. Tampaknya kau tidak dapat bertarung. Kami tidak ingin kau berubah menjadi naga.

Coraa : Tenang saja! Aku ini kan kuat, tidak sepertimu yang hanya abal-abal.

Tamaa : Hei! Apa maksudmu!

Coraa : *tersenyum kecil.

Tamaa : *wajah memerah.

Sicronizee : Pasangan baru..

Sacrificee and Snatcherr : Haih. Tutup mata saja deh.

Coraa : Ngomong-ngomong dimana Rivera? Kalau si kakek tua Bathu dan Ayumi sih tidak penting. Oh, iya. Red, Herzt, dan Despair juga menghilang.

Sicronizee : Sulit untuk menjelaskannya saat ini. Intinya, roh mereka sedang diambil oleh Shivarivee dan terdapat dalam senjatanya itu.

Coraa : Oh yes mengerti. Tinggal dihancur..

Tamaa : Jangan! Kalau dihancurkan nanti mereka semua malah mati! Kita harus merebutnya.

Sacrificee : Seru juga.

Coraa : Ayo maju.

Shivarivee : Khukhu.. Huahahaha!! Kalian pikir kalian bisa mengalahkanku?

Snatcherr : Walau kami tidak dapat mengalahkanmu, Hades juga akan mengeksekusikanmu nanti!

Tamaa : Tidak. Kalau aku mati, Hades juga menghilang.

Coraa : Hah? Kenapa tidak bilang dari awal! Aaaaaa!!

Shivarivee : Walau kalian berhasil, dunia ini juga akan hancur! Huahahaa!

Coraa : Apa maksudmu?

Shivarivee : Aku telah mengaktifkan senjata rahasia pertama itu. Senjata itu akan menghancurkan baik Savior World maupun Ares World tanpa sisa! Kiamat akan mendatangi kalian! Huahahaha!

Sicronizee : Dari cara bicaramu jelas sekali kalau kau sudah pasrah.

Shivarivee : Enak saja. Kalian telah mengulur waktuku. Baiklah, dalam lima menit ini kita lihat siapa yang akan memenangkan taruhan ini!

Coraa : Tentu saja kami! OMNISLASH!

Sicronizee : Triple Spears!

Snatcherr : High-Power Arrow!

Tamaa : Deep Impact!

Coraa : Wow. Jurus Rivera~!

Tamaa : Hehe. Tapi ini tidak seberapa dibanding dengannya.

Sacrificee : Eye’s Power Mode : On.

Semuanya : Hah!? Hey, sudah lama kau tidak menggunakan jurus itu!

Shivarivee : Terlambat.

DUAAARR!! Tiba-tiba muncul ledakan luar biasa. Asap-asap mulai menghalangi pandangan. Ketika asap yang menghalangi telah menghilang, Sicronizee, Sacrificee, Snatcherr, dan Tamaa terbaring menggenaskan dengan luka sayatan yang panjang di perut masing-masing.

Coraa : Ba..bagaimana bisa..?

Shivarivee : Assasinete. Dipadu dengan Cursed Weaponku yang merupakan senjata legendaris kedua.

Coraa : Semuanya.. Bahkan.. Tamaa..

Shivarivee : Sadarlah. Kekuatanmu tidak sebanding dengan kekuatanku. Lepaskan senjatamu.

Coraa melihat sekelilingnya. Sicronizee, Sacrificee, Snatcherr, dan Tamaa memang terbaring dengan sangat menggenaskan. Tapi mereka tidak mati. Sicronizee dan Tamaa yang masih sedikit sadar berusaha menghentikan Coraa. Tapi dengan kondisi mereka yang seperti itu berdiri saja tidak bisa. Coraa mengerti bagaimana usaha Sicronizee dan Tamaa untuk menghentikannya. Ia kembali menatap Shivarivee.

Coraa melempar kedua senjatanya ke atas. Shivarivee tersenyum lebar dengan liciknya. Sicronizee dan Tamaa hanya dapat menyalahkan dirinya sendiri yang lemah.

Shivarivee : Bagus, bagus. Kemarilah.

Coraa : *menangkap kembali kedua senjatanya. Jangan harap! Sudah kukatakan, kami yang akan menang! Jangan harap aku akan menyerah semudah itu pada orang sepertimu!

Nave : Coraa, serang! *menahan Shivarivee.

Coraa : ..! Nave, sejak kapan..?!

Shivarivee : Kau..! Anak kurang ajar! Kukira kau diam saja karena sudah sadar akan kepengkhianatanmu! Lepaskan aku!

Nave : Tidak! Tidak akan kulepaskan! Aku akan menahanmu sampai Hades datang mengeksekusimu!

Coraa : Ba..Bagus, Nave!

Tamaa : Ja..ngan..

Coraa : A..? Kenapa, Tamaa? Baiklah tinggal menunggu waktu. Sicronizee, ini potion untukmu dan pulihkanlah mereka semua.

Sicronizee : *gluk gluk. Cura!

Tamaa : Uagh! Itu..Proses eksekusi itu tidak menghitung orang, tapi lokasi! Kalau kak Nave terus menahan Shivarivee, bisa-bisa ia..

Hades : Aku datang untuk mengeksekusi..

Sicronizee : Oh ti..

Coraa : NAVEEEEE!!!

Nave : Selamat tinggal, teman-teman. Aku akan menyusul Hyori.

Shivarivee : KURANG AJAR! AKU TIDAK TERIMA INI! KUTUNGGU KALIAN DI NERAKA NANTI! HUAHAHAHA! LIHAT SAJA, KALIAN TIDAK AKAN DAPAT HIDUP DENGAN TENANG KARENA MASIH ADA MAJOLICCA DAN..

Hades : Execution.

DUAR! Tampak seperti seakan neraka muncul di sekeliling Shivarivee. Nave yang sedaritadi menahan Shivarivee terkena dampat eksekusi dari Hades juga sehingga tenggelam dalam neraka. Setelah sosok mereka berdua menghilang, yang tersisa hanyalah senjata legendaris milik Shivarivee dan Nave. Tamaa memungut kedua senjata tersebut.

Coraa : Dan siapa..?!! AAARGHH!! Kurang ajar.. Masih..ada..lagi.. AAAAAAAAAAAAAA!!!

Tamaa : Co..Coraa!!!

Sisik di tangan Coraa meluas hingga ke leher dan setengah wajahnya. Rambutnya yang awalnya berwarna hitam lalu berubah menjadi hitam kepirangan kini berubah lagi menjadi coklat kepirangan. Matanya yang berwarna hitam dan menjadi ungu keemasan berubah juga menjadi merah keemasan. Luka-luka dan robekan di seluruh tubuhnya semakin membesar dan ada juga yang mengelupas.

Coraa : Ma..af.. Sepertinya aku..tidak dapat mena..han..nya..

Sacrificee : Coraa!

Snatcherr : Bertahanlah!

Sicronizee : BODOH! JANGAN BERUBAH MENJADI NAGA!

Coraa : AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!

Wilayah sekitar Coraa terguncang hingga mengalami gempa bumi yang hebat. Dalam kepungan asap yang berat, Sicronizee, Sacrificee, Snatcherr, dan Tamaa terdorong menjauhi Coraa yang perlahan-lahan berubah menjadi seekor naga. Walau begitu Tamaa tetap berusaha mendekati Coraa dan berusaha menghentikannya.

Coraa : Ta..maa.. jangan.. JANGAN MENDEKAATTT!!!

Tekanan yang ditimbulkan oleh Coraa semakin besar. Tamaa semakin terdorong ke belakang bahkan menabrak tiang di belakangnya. Sicronizee, Sacrificee, dan Snatcherr tidak dapat berbuat apa-apa. Tamaa terus berjalan berusaha mendekati Coraa yang hampir berubah menjadi naga.

Tamaa : Coraa..bertahanlah! Jangan kalah oleh kekuatan naga di dalammu itu!

Coraa : Tidak..akan..bi..sa..

Sicronizee : Kau pasti bisa, Coraa! Bertahanlah!

Tak dapat dibendung lagi, rambut Coraa telah berubah menjadi warna kepirangan seutuhnya. Matanya kini berubah menjadi warna merah dan kini tubuhnya telah penuh dilapisi oleh sisik naga. Sicronizee, Sacrificee, Snatcherr, dan Tamaa hanya bisa menelan ludah.

Coraa : Teman-teman.. Selagi aku bisa menahan diriku dari pengaruh naga ini, kumohon.. Bunuhlah aku..

Sacrificee : Kau..BODOOOH!! USIR NAGA ITU DARI TUBUHMU! KAU PASTI BISA, KAN?! DIMANA CORAA YANG DULU, YANG TIDAK PERNAH MENYERAH!? KAU BUKAN CORAA YANG KUKENAL!

Snatcherr : Kumohon! Setelah ini masih ada lawan kita yang lebih berat lagi! Dan.. Senjata legendaris pertama itu juga harus kita hancurkan!

Sicronizee : Kembalilah menjadi seperti semula, Coraa!

Tamaa : Coraa, kumohon!

Tamaa berlari menghampiri Coraa yang terduduk lemas. Tamaa memeluk Coraa yang hampir mengeluarkan air mata dari belakang. Dari kejauhan, Sicronizee, Sacrificee, dan Snatcherr hanya bisa menangis melihat Coraa yang telah berubah menjadi sosok naga. Tamaa juga menangis seraya mengusap kepala Coraa. Melihat Tamaa dan teman-temannya tersebut, Coraa pun juga tak dapat lagi membendung air matanya. Air matanya keluar begitu saja beserta dengan kesedihannya.

Tamaa : Pikirkan cara lain, Coraa. Kau pasti bisa kembali ke wujud semulamu. Jangan kalah dengan sosok naga dalam dirimu itu. Kumohon.

Coraa : Ta..maa..

Tetesan air mata Tamaa jatuh dan mengenai kepala Coraa. Tubuh Coraa bereaksi dan mengeluarkan tekanan yang lebih hebat daripada sebelumnya. Tamaa yang terdorong menjauhi Coraa terus bertahan seraya memeluk Coraa. Sicronizee, Sacrificee, dan Snatcherr yang merasa bahwa Coraa akan berubah menjadi naga seutuhnya segera mengambil senjata sebagai sikap waspada.

Tidak lama kemudian, cahaya berwarna hijau keemasan yang mengelilingi Coraa beserta dengan Tamaa menghilang. Sicronizee, Sacrificee, dan Snatcherr terbelalak menyaksikan yang terjadi berikutnya.

Sicronizee : Bo..bodoh..

Sacrificee : Coraa!

Snatcherr : Akhirnya kau berubah menjadi manusia biasa lagi!

Tamaa : Kita berha..sil..

Coraa : Ta..Tamaa..?!

Tamaa terjatuh tak sadarkan diri di pangkuan Coraa. Lama-kelamaan, tubuhnya mengecil dan berubah menjadi setangkai bunga dengan senjatanya yang berbentuk Ball di sampingnya. Semua yang ada disana hanya terdiam seribu bahasa.

Coraa : Apa yang..terja..di..?

Sicronizee : Senjata-senjata yang ada padanya juga..terpi..sah..? Jangan-jangan..

Sacrificee : Tunggu! Ia tidak mungkin mati! Kalaupun mati, apa alasannya?

Snatcherr : Senjata Shivarivee tadi ada bersama kita sekarang. Sebaiknya kita keluarkan dulu orang-orang yang tersekap di dalamnya.

Coraa : Ta..maa.. *menggenggam setangkai bunga jelmaan Tamaa tersebut.

Snatcherr mengangkat senjata legendaris nomor dua tersebut ke atas lalu muncullah cahaya yang sangat terang dari senjata tersebut. Ayumi, Sakura, Bathu, Red, Herzt, Despair, Rivera, Bzzzz, dan Survivalee keluar dari senjata tersebut. Snatcherr meletakkan senjata tersebut di sebuah kursi lalu mendatangi mereka semua. Sementara itu senjata yang terletak di sebuah kursi tersebut pun berubah menjadi sosok manusia. Menyadari hal tersebut, Snatcherr segera berbalik ke belakang.

Snatcherr : Si..siapa kau..?!

??? : Aku? Oh! Aku adalah senjata tadi. Tadi kalian bertemu dengan ilusi-ilusi, bukan? Itu semua adalah aku! Nah, panggil saja aku Illus. Terima kasih, berkat bocah berambut pink itu akhirnya aku telah bebas..Eh? Dimana dia?

Sacrificee : Tamaa.. Dia..

Illus : Sebentar-sebentar. Aku kurang mengerti apa yang terjadi. *menyentuh kepala Snatcherr.

Snatcherr : Hei! Apa yang kau laku..

Illus : OH! Aku sudah mengerti sekarang.

Red : Ja..jangan-jangan kau bisa membaca pikiran orang..?

Illus : Aku juga bisa memberi pikiran. Kalian yang terjebak dalam diriku juga tidak mengetahui apa yang terjadi, bukan?

Sang ilusi tersebut menjentikkan jarinya dan dalam sekejab seisi ruangan telah mengetahui apa yang terjadi sebenarnya.

Herzt : Jadi..putri..

Despair : Hei, bohong! Tidak mungkin!

Rivera : Tidak masuk akal.

Bzzzz and Survivalee : Tunggu! Kenapa bisa..?!

Ayumi and Sakura : A..*terdiam.

Bathu : Aku punya satu pertanyaan. Tamaa itu jangan-jangan putri yang kalian maksud dari..?

Red : Aibonia Kingdom.

Bathu : ...! Pantas saja!

Sicronizee : Kakek tua..!? Apa ada sesuatu yang kau tahu..??

Bathu : Dalam menghentikan kutukan naga legendaris Rhelizth, hanya keturunan Aibonia Kingdom yang dapat menghentikannya. Tanpa ia sadari, ia telah menghapus kutukan dalam diri Coraa hingga ia harus mengorbankan dirinya.

Coraa sedaritadi hanya diam sambil menatap bunga yang digenggamnya. Seisi ruangan menatap Coraa sejenak yang tidak bergerak. Lalu mereka kembali menatap Bathu si kakek tua.

Sacrificee : Darimana kau tahu hal seperti itu?

Bathu : Hohoho! Aku ini sudah jauh lebih lama hidup daripada kalian dan banyak hal yang aku tahu. Bahkan Ibu Tamaa meninggal karena..

Red : Jadi kau tahu..? Bahkan Raja Dex sama sekali tidak mengetahui apa penyebab kematian Ratu tiga tahun lalu.

Snatcherr : Bukankah karena sakit?

Herzt : Tidak! Sesungguhnya bukan karena sakit. Ratu pada saat itu tidak ditemukan dimanapun dan hanya terdapat setangkai bunga seperti yang digenggam oleh Coraa pada saat ini.

Despair : Hei! Memangnya kutukan siapa yang ingin Ratu hapuskan..!?

Bathu : Kalian sama sekali tidak tahu, heh?

Rivera : Jangan bilang kalau kutukan yang ingin Ratu hapus adalah..

Red : Kutukanku..

Sicronizee : Ba..bagaimana bisa..!?

Red : Dulu.. Bersama dengan Ratu aku pernah pergi ke sebuah goa dimana sangat banyak naga legendaris Rhelizth disana. Saat itu kerajaan sangat membutuhkan sayap naga Rhelizth. Sayap naga tersebut berguna untuk menghapus penyakit yang sedang merajalela pada saat itu. Naga-naga ini terkenal buas sehingga diam-diam Ratu mengajakku untuk pergi. Sesampainya disana..

Herzt : Jadi..

Red : Tunggu! Aku belum sele..sai.. Sesampai disana naga-naga itu mengincar Ratu dan aku bergegas melindunginya. Aku sama sekali tidak mengetahui bahwa aku telah dikenai kutukan naga-naga itu pada saat aku melindungi Ratu dari serangan-serangan naga tersebut. Pada akhirnya aku berhasil mendapatkan sepasang sayap naga Rhelizth lalu bersama dengan Ratu bergegas kembali ke kerajaan.

Despair : Karena itukah pada saat kau kembali, tiba-tiba kau kehilangan kesadaran sehingga kau menghancurkan sebagian isi kerajaan..?

Ayumi : Loh..!? Berarti Tamaa..?

Sakura : Tidak dapat hidup lagi..?

Bathu : Bisa!

Bzzzz : Bagaimana caranya, kakek tua?

Snatcherr : Kau harus dapat menghidupkan Tamaa kembali!

Survivalee : Walau aku belum terlalu mengenalnya, tapi Tamaa tidak boleh mati bodoh seperti itu.

Coraa : Walau bertaruh nyawa, aku akan melakukannya asalkan Tamaa kembali hidup.

Semuanya : Co..Coraa..

Illus : Apa kalian yakin Tamaa dapat hidup kembali? Dari raut muka si kakek tua itu juga tampak tidak meyakinkan.

Bathu : Ada! Tapi.. kita harus mengalahkan lawan yang tersisa dulu! Dan juga kita harus merebut senjata pertama. *mengepalkan tangannya seerat mungkin.

Sicronizee : Sebenarnya apa yang harus dilakukan?

Sacrificee : Yang diperlukan itu pasti..

Illus : Tiga belas senjata..?

Coraa : JANGAN BERCANDA!!

Bathu : *menggigit bibir dan tertunduk.

Coraa : BAGAIMANA CARANYA JIKA YANG DIBUTUHKAN ADALAH KETIGA BELAS SENJATA LEGENDARIS SEMENTARA SENJATA PERTAMA ITU HARUS KITA HANCURKAN!?

Illus : Ya sudah tidak perlu kalian hancurkan. Biarkan saja efeknya berjalan. Setelah selesai efeknya ke dunia Savior dan dunia Ares..

Coraa bangkit dan langsung mendorong Illus hingga jatuh. Illus menahan tangan Coraa yang mencengkram leher Illus.

Coraa : Hei, jaga ucapanmu! Kau pikir kau ini siapa, hah?! Kami semua sudah bersumpah! Kami semua akan melindungi Ares World dan Savior World, walau harus mengorbankan nyawa kami!

Illus : Apa kalian yakin kalian akan melakukannya? Jika kuberi dua pilihan, mana yang akan kalian pilih? Nyawa Tamaa atau dua dunia yang kalian lindungi itu?

Coraa dan yang lainnya terdiam tanpa kata. Illus hanya menghela nafas dan mendorong Coraa lalu berdiri. Coraa yang terjatuh ke belakang hanya menundukkan wajahnya.

Sicronizee : Tapi pasti ada cara lain agar kedua-duanya dapat diselamatkan. Pasti..

Sacrificee : Coraa, kami semua hanya mengikuti keputusanmu.

Snatcherr : Jika memang kau merasa Tamaa sangat penting bagimu, pertimbangkan dahulu.

Red : Dan semua orang di ruangan ini tidak ada yang tidak tahu bahwa..

Herzt : Kau menyukai putri Tamaa.. *menggaruk-garukkan kepalanya.

Coraa yang awalnya tertunduk kini tersentak kaget mendengar ucapan Herzt. Wajahnya memerah perlahan-lahan. Dengan terbata-bata ia bertanya.

Coraa : Ba..bagai..ma..na.. ka..kalian bisa ta..tahu..!?

Semua pandangan menuju ke Ayumi. Dengan tangan mengepal Coraa juga menatap Ayumi dengan tatapan sinis.

Coraa : AYUMI..

Ayumi : A..a.. ups..

Coraa : Ah sudahlah. Aku ini bodoh. Hal seperti ini juga tidak dapat aku putuskan.

Despair : Pribadi aku memilih untuk menyelamatkan Ares World dan Savior World.

Rivera : Aku juga.

Ayumi : Gak ikutan. *menundukkan kepala.

Sakura : Aku juga tidak ikut memilih.

Bathu : Duniaku adalah dunia kegelapan.

Survivalee : Tapi Ares World itu duniaku.

Bzzzz : Dan ada rumah kami disana. Yah, walau hanya sebuah gubuk kecil.

Illus : Bimbang, bukan? Sebagai seorang pemimpin jika kau tidak dapat memilih jawaban yang benar lebih baik kau musnah. *menggenggam senjatanya berbentuk pedang yang raksasa dengan aura hijau mengelilinginya.

Red : Seingatku kau ini kan senjata, kenapa bisa sok keren dan punya senjata yang keren begitu yah?

Illus : Ya inilah keistimewaanku. *mengembangkan hidungnya.

Herzt : Kalau begitu senjatanya boleh untukku dong.

Illus : Ngarep.com

Despair : *menatap sinis.

Illus : Kenapa? Jatuh cinta ya?

Despair : Iya sama senjatanya doang.

Illus : Cih.

Coraa berdiri seraya menggenggam setangkai bunga di tangannya.

Rivera : Kenapa menatapku seperti itu?

Coraa : Apa kau bisa menyihir sebuah kotak kaca?

Rivera : Bisa. X-Box!

Coraa : Terima kasih.

Coraa membuka tutup kotak kaca tersebut dan memasukkan setangkai bunga yang merupakan jelmaan Tamaa ke dalamnya. Setelah menutupnya kembali, Rivera mengecilkan kotak kaca tersebut lalu Coraa memasukkannya ke dalam saku celananya.

Sicronizee : Jadi..?

Coraa : *menggelengkan kepala. *tersenyum kecil.

Sacrificee : Tamaa atau dunia?

Rabu, 30 November 2011

Story of the thirteenth LanZa_Twenty Ninth Story

Twenty Ninth Story

Cursed Illusion

Sicronizee, Sacrificee, Snatcherr, Tamaa, Red, Herzt, Despair, Rivera, Bathu, Ayumi, Sakura, Survivalee, dan Bzzzz kini bergabung dalam satu kelompok. Mereka memasuki gerbang dimana gerbang tersebut menuju tempat dimana Shivarivee menunggu mereka. Tamaa membuka pintu gerbang tersebut lalu masuk perlahan-lahan diikuti yang lain. Tampak Shivarivee duduk menunggu di sebuah kursi yang panjang.

Shivarivee : Akhirnya kalian datang juga, pejuang terpilih.

Sicronizee : Kau Shivarivee, bukan?

Shivarivee : *tersenyum. Tiba saatnya kini kalian akan mengalahkanku, pejuang. Tapi, tanpa si bocah yang terjatuh ke jurang kematian itu apa kalian yakin bisa mengalahkanku?

Snatcherr : Kami tidak selemah yang kau kira, idiot!

Sacrificee : Lihat saja, kami akan mengalahkanmu dan membelahmu menjadi seribu bagian!

Tamaa : Dendam semua orang yang menderita karenamu akan kami balas!

Red : Ini juga demi teman kami yang telah kau bunuh!

Herzt and Despair : Kau harus membayar semuanya!

Rivera : Aku tidak akan tinggal diam saat ini, akan kukeluarkan semua kemampuanku.

Shivarivee : Hohoho. Menarik. Walau kalian telah mendapatkan sepuluh senjata legendaris itu, apalah gunanya tanpa senjata ke tigabelas yang dimiliki oleh bocah pendek itu?

Bzzzz : Yang terpenting adalah kerja sama.

Survivalee : Kekompakan sangat dibutuhkan dalam bertarung.

Tamaa : Rasakan ini! Big Rock!

Sebuah batu besar terbang melayang dengan kencangnya. Shivarivee menendangnya hingga batu besar tersebut berbalik ke Tamaa. Sebelum batu itu mengenai Tamaa, Red berlari ke depan Tamaa dan membelah batu tersebut menjadi dua bagian.

Red : Putri tidak apa-apa?

Tamaa : Terima kasih. Tapi kini aku tidak selemah dulu.

Sicronizee : Ayo, lanjutkan! Burning Spear!

Sacrificee : Flame Arrow!

Shivarivee dapat membalikkan serangan-serangan tersebut dengan mudahnya. Tanpa disadari Nave telah berada di belakangnya dan meninju kepala Shivarivee dengan gauntletnya. Shivarivee terjatuh dari kursi panjangnya lalu segera bangun kembali. Jubahnya yang panjang ia rapikan lalu ia mengeluarkan senjata legendarisnya yang berupa sebuah..

Bathu : Itu dia senjata legendaris milik Shivarivee!

Herzt : Boneka..

Despair : Kutukan..?

Shivarivee : Kalian telah membuatku marah. Kali ini Nave kumaafkan, tapi aku tidak menjamin berikutnya. Nah, siapa dulu ya? Oh. Bersiaplah, gadis kecil. *menunjuk Ayumi.

Ayumi : Ti..ti..ti..tidaaaak!!

Sakura : Ayumi, segera gigit..

Shivarivee : Nah, rasakanlah hasil pengkhianatanmu ini. *menusuk boneka kutukannya yang berupa jerami.

Ayumi : AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!

Ayumi tampak sangat kesakitan. Entah bagian yang mana tidak ada yang mengetahuinya. Tampak seperti seluruh tubuhnya terasa sangat sakit.

Shivarivee : Itu baru tingkat pertama. Tusukan kedua..

Snatcherr : HENTIKAAAN!! BURNING ARROW!

Panah berapi yang ditembaki oleh Snatcherr mengenai tangan Shivarivee. Sayangnya, boneka itu tidak terlepas melainkan hanya menambah amarah Shivarivee.

Shivarivee : Selama ada boneka ini aku tidak akan terkalahkan.

Snatcherr terus menembaki tangan Shivarivee hingga sangat banyak panah yang menancap di tangannya. Tetapi hal itu tidak berpengaruh sama sekali. ia tampak seperti tidak merasakan rasa sakit. Setelah tusukan ke delapan, Ayumi tidak dapat menahan rasa sakitnya lagi dan terjatuh tak sadarkan diri. Rohnya tampak seperti keluar dari tubuhnya dan masuk ke dalam boneka kutukan jerami milih Shivarivee. Seketika boneka tersebut tersenyum licik. Semuanya tersentak melihatnya.

Sakura : Ayumi, sadarlah. Ayumi!! *menangis seraya berusaha membangunkan Ayumi.

Tamaa : Be..Brengsek kau! Kembalikan Ayumi!

Sicronizee : Kurang ajar! Ayo semuanya, maju! Golden Hammer!

Sacrificee : Thundara Arrow!

Rivera : All-E Meteor!

Red, Herzt and Despair : Three Combo Attack, Black Fira!

Bathu : Double Speed!

Sakura : Summon, Skeith, Innis, Magnus, Phantom, and Dark Golden Hydra!

Snatcherr : Double Burning Arrow!

Tamaa : HADES !!

Semuanya : WTH!!

Shivarivee : Hah..?! HADES?! APA!?!

Tamaa : Hahaha. Tamatlah kau saat ini. Hades, kuperintahkan kau untuk melenyapkannya sekarang!

Hades : Proses pelenyapan dalam waktu seratus delapan puluh menit.

Red : Gawat! Kini Hades sedang tidak dalam kondisi yang baik. Selama seratus delapan puluh menit ini kita harus bertahan!

Semua : Ayo!

Tamaa : Tunggu saja, dalam waktu dua jam kita akan menang!

Shivarivee : Sebelum itu kau akan kubunuh terlebih dahulu, bocah tengik! Selanjutnya giliranmu! *menunjuk Tamaa.

Sakura : Awas!! *berlari ke depan Tamaa dan melindunginya sebelum ditunjuk oleh Shivarivee.

Shivarivee : Pengkhianat seekor ini memang benar-benar tidak dapat dibilangi, ya? Baiklah, matilah kau bersama dengan sahabatmu itu! Hiah!

Sakura : AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!

Tamaa : Sa..Sakura!!

Setelah tusukan ke lima, Sakura pun ambruk.

Sakura : Tamaa dan..yang lain.. Senang bisa bertemu dengan kali..an..

Sakura tidak sadarkan diri lalu rohnya keluar dan masuk ke dalam boneka kutukan jerami milik Shivarivee.

Bathu : Kurang ajar. Beraninya hanya sama perempuan.

Shivarivee : Kalau begitu inilah akhir hidupmu, kakek tua! *menunjuk Bathu.

Bathu : Apa? Apa? Aku tidak merasakan apapun.

Shivarivee : Hoo. Kau telah mengetahui cara untuk lepas dari kutukan bonekaku ini ternyata. Baiklah kalau begitu. Transform into Cursed Bottle!

Snatcherr : Memangnya bagaimana caranya?

Bathu : Gigit lidahmu. Itu saja. Lalu untuk kali ini..

Shivarivee : Mati kau! *melempar sebuah botol kosong ke Bzzzz.

Bzzzz : Apa ini..? *menangkap botol tersebut.

Bathu : Anak muda, buang botol tersebut! Cepat!!

Survivalee : Kak! Cepat bu..

DUAAARR!!

Survivalee : Ka..kak..

Bzzzz tergeletak tak sadarkan diri. Sementara Red, Herzt, dan Despair yang berada di dekatnya juga terkena dampak dari bom botol tersebut hingga juga tergeletak dan tak sadarkan diri.

Bathu : Oh, tidak.. Tenang! Mereka tidak mati! Rohnya hanya diambil oleh Shivarivee! Ya, hanya diambil..

Survivalee : Kakak.. Kau.. Shivarivee.. HIAAAH!! Chaos Spear!!

Tamaa : Red, Herzt, Despair!

Rivera : Hell..

Shivarivee : *tepat mengenai Shivarivee. Aku mempunyai sepuluh nyawa. Kalian tidak akan sempat mengalahkanku. Hahahaha!

Tamaa : Falling Meteor!

Sicronizee : Hammer!

Sacrificee and Snatcherr : Twin Arrow!

Rivera : All-E Beam!!

Shivarivee : Hahahaha! Tidak terasa sedikit pun. Transform into Cursed Cloud!

Tamaa : Kali ini hanya jangan dihirup, bukan?

Bathu : Aku tidak tahu. Aku..belum pernah melihat yang ini sebelumnya!

Survivalee : Gawat. Bagaimana seterusnya? Apa kita semua akan mati?

Shivarivee : Untuk versi senjata kali ini akan kubagikan kepada kalian semua! Hahahaha!

Senjata berupa asap yang menggumpal tersebut terbagi dan berpencar menuju Tamaa, Sicronizee, Sacrificee, Snatcherr, Rivera, Survivalee, dan Bathu. Walau mereka berniat menghindari gumpalan asap yang mengejar mereka, tetap saja asap tersebut mengikuti mereka hingga tidak ada satupun yang dapat menghindarinya. Setelah mengenai targetnya, asap tersebut membesar dan memberikan halusinasi pada masing-masing orang.

---

Coraa : Hey, kebo! Lama banget sih tidurnya!

Sicronizee : Loh? Eh? A..apa yang terjadi..Coraa! Kau sudah kembali!

Coraa : Hah? Memangnya aku pergi kemana?

Sacrificee : Bangun, jangan ngelamun!

Snatcherr : Siang-siang ngelamun. Ayo, kita mau pergi ke restoran yang baru dibuka itu, kan?

Sicronizee : Hah?! Bukannya kita sedang bertarung melawan..

Coraa : Apa maksudmu? Kita kan sedang diberi cuti seminggu dalam berperang. Mimpi ya?

Sicronizee : Ini..dimana..? Ini di Savior World, kan?

Snatcherr : Pfftt..

Sacrificee : Bruakakaka!!

Coraa : Kita di Ares World! Jangan mimpi, dong! Siang-siang gini malah mimpi. Huahaha!!

Sicronizee : Kalau tidak salah tadi terakhir kali Bzzzz beserta tiga orang itu terkena bom botol, lalu apalagi, ya..?

Snatcherr : Sadar! Jangan kebawa mimpi terus!

Sacrificee : Sudahlah, ayo pergi ke restoran baru itu!

Coraa : Ngigau aja. Dasar idiot.

Sicronizee : Ah sudahlah. Sepertinya semuanya hanya mimpi.

Snatcherr : Ya, hanya mimpi. Tenang saja.

Sicronizee : Huh? Kenapa nada bicaramu aneh begi.. *menghadap ke belakang. Ka..kalian kenapa..?

Coraa, Sacrificee, dan Snatcherr mengelilingi Sicronizee. Sicronizee yang berada di tengah kebingungan kini sadar semuanya hanyalah halusinasi milik Shivarivee. Ia mengambil tombaknya.

---

Sicronizee : Sacrificee, Snatcherr! Kalian tidak apa-apa?

Sacrificee : Hah? Loh..?

Snatcherr : A..?

Sicronizee : Huh? Ada apa? Apa yang sakit?

Sacrificee : Ini dimana? Kenapa kita berada di padang rumput yang luas?

Snatcherr : Tadi Bzzzz, Red, Herzt, dan Despair sudah kalah karena bom botol Shivarivee, lalu..?

Sicronizee : Kalian bicara apa? Shivarivee itu apaan? Bzzzz Red Hertz Vespa itu juga apaan?

Sacrificee : Jangan bercanda! Kita kan sedang berjuang mengalahkan Shivarivee!

Sicronizee : Ngigau lagi deh ni anak. Sudahlah. Ayo ikut aku.

Snatcherr : Kemana?

Sicronizee : Pesta darah. *berbalik.

Sacrificee : Dia bukan Sicronizee!

Snatcherr dan Sacrificee mengambil panah masing-masing.

---

Red : Oleh karena itulah kita harus melindungi putri!

Herzt : Lyechee, kamu tidak apa-apa? Tadi kan kamu terjatuh di tangga.

Rivera : Eh? Loh? Aku dimana?

Despair : Hah? Apa yang terjadi padamu? Sudah sadar dari tidurnya? Atau masih ngigau?

Moon : Masih ngigau kali ni anak.

Lyechee : Hahaha. Dasar Rivera.

Rivera : Sudahlah. Sepertinya hanya mimpi. Ayo lanjutkan saja. Badanku terasa sangat capek.

Red : Istirahat saja dulu. Jangan paksakan dirimu.

Rivera : Ya. Aku pergi ke ruang istirahat dulu. Selamat tinggal.

Red : Selamat menikmati hujan darah, teman-teman.

Rivera : Hujan da..*berbalik ke belakang. Kau..bukan Red, kan?

Herzt : Ya, dia bukan Red.

Rivera : Kalian semua.. *mengambil senjatanya

---

Coraa : Kenapa bengong saja?

Tamaa : Co..Coraa?! Kau sudah kembali? Apa..ada yang sakit..?

Coraa : Aku memang baru kembali dari berburu. Tapi sepertinya khawatirmu berlebihan.

Tamaa : Berburu?

Coraa : Kau kenapa? Apa tadi ada yang mengganggumu selama aku pergi?

Tamaa : Tidak, kok.

Coraa : Lalu kenapa? Katakan saja masalahmu padaku. Kan kita sudah berjanji, tidak ada rahasia.

Tamaa : Umm.. Bukannya tadi kau jatuh ke jurang kematian dan aku sedang melawan Shivarivee, ya?

Coraa : Hah? Phftt..Huahahaa! Kau bermimpi? Tadi kau ketiduran, ya? Jelas-jelas kita sedang berkemah di hutan ini. Apa itu Shivarivee? Aneh-aneh saja.

Tamaa : Tapi.. tapi..

Coraa : Sudahlah, lupakan saja hal-hal aneh itu. Aku ingin membawamu ke suatu tempat yang indah. Ayo, berdiri.

Tamaa : Iya, deh.

Coraa : Jangan berwajah seperti itu. Tersenyumlah. Kalau cemberut begitu kau terlihat jelek, loh.

Tamaa : Umm..

Tamaa mengikuti Coraa menelusuri hutan tersebut. Daritadi Coraa terus menggenggam tangan Tamaa. Wajah Tamaa memerah. Sampai di puncak pegunungan..

Tamaa : Ini..tempat apa..?

Coraa : Hehe. Aku menemukan tempat ini tadi. Indah, bukan?

Tamaa : Ya, indah sekali. *tersenyum.

Coraa : Nah, kau terlihat cantik jika tersenyum seperti itu. Ini kan kencan kita yang ke duapuluh. Jangan cemberut terus, dong.

Tamaa : Kencan ke duapuluh..?

Coraa : Loh? Nah pasti lupa deh.

Tamaa : (‘Sepertinya ini mimpi. Sudahlah, walaupun mimpi jalani saja.’) Aku ingat kok.

Coraa : Benar? *menatap wajah Tamaa.

Tamaa : I..iya. Aku ingat.. *wajah Tamaa memerah seperti tomat.

Coraa : *memeluk Tamaa. Tamaa, aku..

Tamaa : Co..Coraa.. *wajahnya terasa sangat panas.

Coraa : Aku.. *mendekatkan wajahnya ke wajah Tamaa.

Tamaa : Coraa..

Jarak antara wajah Coraa dan wajah Tamaa kini sangat dekat. Coraa kini mendekatkan bibirnya ke bibir Tamaa. Jantung Tamaa berdebar sangat kencang. Dalam setengah sentimeter lagi bibir mereka akan saling bersentuhan. Tamaa memejamkan matanya.

Cup!

Coraa mencium pipi Tamaa lalu memeluk Tamaa dengan erat. Tamaa memegang pipinya dengan sedikit kecewa.

Coraa : Aku..

Tamaa : Coraa, umm.. Sudah berapa lama kita jadian?

Coraa : Lima puluh hari.

Tamaa : Be..begitu. Kalau begitu di hari ke lima puluh ini, aku ingin..

Coraa : Ingin apa..?

Tamaa : Aku..boleh minta dicium sekali lagi, tidak..?

Coraa : Pfft.. Dasar aneh. Tentu saja boleh.

Coraa kembali mencium pipi Tamaa. Tamaa menghela nafas.

Coraa : Kenapa? Masih mau?

Tamaa : Tidak, kok. Hahaha. Aku hanya bercanda.

Coraa : Tamaa.

Tamaa : Ya..?

Coraa : Menikahlah denganku.

Tamaa terkejut hingga terjatuh.

Tamaa : A..apa..?

Coraa : Menikahlah denganku, Tamaa.

Tamaa : Kau..serius..?

Coraa : Tentu saja.

Tamaa : Aku..umm.. *wajah memerah hingga klimaks.

Coraa : Apa kau mau menerimaku?

Tamaa : Aku tidak tahu.. *pingsan.

Coraa : Tamaa!! Pfft.. Gadis bodoh ini pingsan juga. Lebih baik kupermainkan sedikit lagi. Setelah itu baru kubunuh dia. Hahahaha.

Pagi harinya di dalam tenda..

Tamaa : Umm..Coraa.. Loh..? Aku dimana..? Sepertinya ini di dalam tenda. Dimana Co..Eh..!? Di..di..dimana bajuku..?

Coraa : Tamaa? Kamu kenapa?

Tamaa : *menarik selimutnya. Dimana pakaianku?!

Coraa : Kamu kenapa? Lupa dengan apa yang baru saja kita lakukan? *wajah memerah.

Tamaa : Memangnya apa yang ki..kita lakukan..?

Coraa : Aku dan kamu..ummm.. Kamu ingat-ingat saja dulu. Sebentar aku ambilkan pakaian barumu. *meninggalkan tenda.

Tamaa : Jangan-jangan aku dan Coraa..? *menggelengkan kepala dengan cepat. Tidak mungkin!! Tapi..bukan tidak ada kemungkinannya, sih.. Aduh.. Jangan-jangan kemarin aku ada minum alkohol? *memukul kepalanya.

Coraa : Kamu sudah ingat belum?

Tamaa : Kyaaa!! *menarik selimutnya. Umm.. Su..sudah..

Coraa : Tidak perlu malu seperti itu, kali. Kemarin kan aku sudah melihat semuanya. *tertawa kecil.

Tamaa : Ya tapi.. Umm.. *wajah memerah.

Coraa : Aku sangat sayang padamu, Tamaa. *mendekati dan memeluk Tamaa yang dilapisi oleh selimut.

Tamaa : Co..Coraa.. Jangan sedekat ini, aku malu. Kau keluar saja dulu sebentar.

Coraa : Sebentar lagi. Aku tidak ingin berpisah denganmu. *kembali mencium pipi Tamaa.

Tamaa : Coraa.. aku..

Coraa : Ya..?

Tamaa : Aku.. umm.. sudahlah, keluar saja dulu. Aku malu.

Coraa : Baiklah.

Coraa keluar dari tenda. Tidak lama kemudian, Tamaa menyusul Coraa keluar dari dalam tenda tersebut. Coraa menggenggam kedua tangan Tamaa.

Coraa : Tamaa, aku ingin menikah denganmu!

Tamaa : Co..co..Coraa..?

Coraa : Kau bersedia, bukan? *tampang memelas.

Tamaa : A..aku.. umm..

Coraa : La..lagipula memangnya selain aku, kau ingin menikah dengan siapa?

Tamaa : Ti..tidak ada..umm.. Ba..baiklah..

Coraa : Be..benarkah..!? Yeah! Akhirnya! Terima kasih, Tamaa. *memeluk Tamaa dengan erat.

Tamaa : Umm.. Coraa.. Jangan seperti itu.. *wajah memerah. Akh!

Coraa : Kenapa? Apa yang sakit?

Tamaa : Kau..kenapa..?

Coraa : Hah? Aku kenapa? Oh! Pisaunya kurang tajam, ya..?

Tampak sebilah pisau menancap di punggung Tamaa.

Tamaa : Aku terlalu terbuai oleh jurus Shivarivee tampaknya.

Coraa : Baguslah kalau kau sadar. Cewek murahan.

Tamaa : Berarti kita akan bertarung, bukan? *menarik pisau yang menancap di punggungnya.

Coraa : Tentu saja, nona muda. *menjilati darah yang mengenai tangannya.

Tamaa : Sebelumnya aku ingin menanyakan sesuatu. Apakah kemarin malam..

Coraa : Tenang, itu semua hanya rekayasaku.

Tamaa : Tapi kau benar-benar telah melihatnya! Hiaaaah!! Aku maraaah!!

Coraa : Hey hey! Aku ini hanya ilusi, tidak bernyawa!

Tamaa : Tapi tetap saja aku harus mengalahkanmu!

Coraa : Bagus. Aku sangat tertarik.

Ilusi Coraa itu mengambil beberapa pisau di kantongnya dan melemparnya sekaligus dan melakukannya berulang-ulang. Tamaa menangkap semuanya lalu melempar kembali ke ilusi Coraa. Terjadilah lempar tangkap pisau antara kedua belah pihak.

Tamaa : Sonic Wave!

Coraa : Mystic Shield!

Tamaa : Thunder!

Coraa : Counter mode on! Hiaaah!

Tamaa : Hah..? Kyaaaa! *terbawa tekanan angin hingga terbang jauh.

Coraa : Enak, bukan? Bisa terbang seperti itu.

Tamaa : A..apa itu tadi..?

Coraa : Itu hanya seperempat dari jurus asliku.

Tamaa : Apakah setelah mengalahkanmu aku dapat kembali ke dunia semulaku? Aku masih harus mengalahkan Shivarivee. Kumohon.

Coraa : Apa kau sebegitu inginnya mengalahkan Shivarivee? Jujur saja aku juga tidak menyukainya. Akan tetapi apa boleh buat karena ia adalah majikanku.

Tamaa : Kalau senjata itu jatuh ke tanganku apa kau akan berhenti mengikutinya?

Coraa : Jelas lah. Aku hanya diwajibkan mengikuti pemilik senjata itu.

Tamaa : Kumohon. Biarkan aku kembali. Aku tidak akan dapat mengalahkanmu. Setidaknya, berikan aku syarat.

Coraa : Aku tidak memerlukan apapun. Aku hanya ingin bebas.

Tamaa : Setelah aku keluar, aku akan merebut senjata itu untukmu!

Coraa : Walau begitu bukan tidak ada jaminan kau tidak akan mati.

Tamaa : Kenapa begitu..?

Coraa : Setelah Shivarivee, masih ada lawan lain.

Tamaa : Siapa..?

Coraa : Kau tidak boleh mengetahuinya. Maaf.

Tamaa : Kumohon. Setidaknya, biarkan aku keluar.. *menundukkan kepalanya.

Coraa : Baiklah. Tapi ada syaratnya, seperti yang kau inginkan.

Tamaa : Benarkah!? Apa syaratnya..? Yeah! Tidak perlu capek-capek bertarung!

Coraa : Pertama, rebut senjata itu dari Shivarivee. Kedua, peluk aku.

Tamaa : Hah?! Hmm, sepertinya kau ini ilusi yang mesum, ya?

Coraa : Sudahlah! Toh aku wujud orang yang kau sukai, bukan? *tersenyum licik.

Tamaa : Yah, sekali ini saja, ya!

Tamaa berjalan mendekati ilusi Coraa. Sebelum Tamaa sempat mengulurkan tangannya, ilusi Coraa terlebih dahulu memeluk Tamaa dengan lebih erat dibanding sebelumnya dan kembali mencium pipi Tamaa. Tamaa kembali terdiam seribu bahasa.

Coraa : Itu ciuman terakhir dariku. *tertawa licik.

Tamaa : Ka..kau.. Sialaaan!! *mengejar ilusi Coraa yang berlari.

Coraa : Hey hey! Ah, kembalilah kau ke duniamu!!

---

Sicronizee : Tamaa!

Snatcherr : Hey, akhirnya kau kembali juga!

Sacrificee : Lama sekali kami menunggumu. Hey, Shivarivee! Kami menang taruhan, bukan?

Tamaa : Loh? Memangnya hanya aku yang terjebak ilusi bodoh itu?

Sicronizee : Tidak. Kami semua juga kena. Tapi, kami telah menunggumu selama sepuluh menit. Sementara Rivera, Survivalee, dan Bathu..

Sacrificee : Mereka bertiga telah kalah oleh ilusi tersebut dan roh mereka juga diambil.

Shivarivee : Hmm. Sekarang sisa kalian berempat saja. Sangat mudah bagiku untuk mengalahkan kalian. Gravity Ball!

??? : Cans !

Shivarivee : Loh..? Kenapa jurusku tidak keluar..? Hmm.

Tamaa : Kau..

Sicronizee : Bodoh! Akhirnya kau kembali!

Sacrificee : Walau dengan kondisi sekarat dan mengerikan seperti itu.

Snatcherr : Coraa!

Coraa : Yo, I’m back!

Coraa datang dengan kondisi yang sukar disebutkan dengan kata-kata. Rambutnya yang berwarna hitam pekat kini berubah sedikit kepirangan. Matanya yang awalnya juga berwarna hitam layaknya manusia biasa kini menjadi warna ungu keemasan. Sorot matanya menjadi tajam. Sekujur tubuhnya penuh dengan luka dan robekan tak terkecuali dimanapun. Dan ciri terakhir adalah..

Sicronizee : Coraa, jangan-jangan..kau..masih Coraa, kan?

Coraa : Tenang. Aku masih dapat mengendalikan diriku sendiri.

Tamaa : Naga.. Sisik naga.. Sebenarnya apa yang kau alami? Rambut, mata, sisik.. Jangan-jangan kau hampir dimakan oleh jiwa naga dalam tubuhmu..?

Coraa : Sudahlah. Sisiknya hanya mengenai tanganku dan itupun sedikit. Aku tidak akan kalah semudah itu! Nanti juga akan kembali ke semula.

Shivarivee : Hoo. Bagus, bagus. Kalau begitu ayo kita lanjutkan pertarungannya.

Tamaa : Coraa, kita harus menghentikan Shivarivee dalam lima belas menit lagi! Setelah itu Hades akan mengeksekusikannya.

Coraa : Lima belas menit? Baiklah. Ayo, akan kukejar ketinggalanku dalam lima belas menit itu!

Shivarivee : Dan dalam sepuluh menit kau akan menjadi naga terlebih dahulu. Hahahaha!

Coraa : Baik! Ayo kita taruhan!

Bagaimanakah yang akan terjadi selanjutnya? Apakah Coraa akan menjadi naga dan Shivarivee akan dieksekusi oleh Hades atau hanya salah satu yang akan terjadi? Saksikan dan baca cerita selanjutnya hanya di Story of the Thirteenth Lanza!