Rabu, 07 Desember 2011

Story of the Thirteenth LanZa_Thirtieth Story

Thirtieth Story

Execution

Dalam sebuah ruangan bernuansa gelap yang luas, terdapat enam orang berdiri dengan suasana yang tegang. Lima diantaranya adalah Coraa, Sicronizee, Sacrificee, Snatcherr, dan Tamaa. Sementara yang seorang lagi adalah Shivarivee. Dengan nafas tersengal-sengal, Coraa memejamkan matanya sejenak. Menyadari kondisi Coraa yang tidak baik, Sicronizee dan yang lainnya hanya dapat terdiam dan berharap tidak terjadi sesuatu yang mengerikan padanya.

Coraa : Baiklah. Kita lihat dalam waktu sepuluh menit siapa yang akan kalah terlebih dahulu.

Shivarivee : Dengan kondisi sekarat seperti itu kau masih berani berkata seperti itu padaku? Hahahaha! Lihat saja nanti, bocah!

Tamaa : Co..Coraa, kupikir lebih baik kau istirahat saja dulu memulihkan tubuhmu. Tampaknya kau tidak dapat bertarung. Kami tidak ingin kau berubah menjadi naga.

Coraa : Tenang saja! Aku ini kan kuat, tidak sepertimu yang hanya abal-abal.

Tamaa : Hei! Apa maksudmu!

Coraa : *tersenyum kecil.

Tamaa : *wajah memerah.

Sicronizee : Pasangan baru..

Sacrificee and Snatcherr : Haih. Tutup mata saja deh.

Coraa : Ngomong-ngomong dimana Rivera? Kalau si kakek tua Bathu dan Ayumi sih tidak penting. Oh, iya. Red, Herzt, dan Despair juga menghilang.

Sicronizee : Sulit untuk menjelaskannya saat ini. Intinya, roh mereka sedang diambil oleh Shivarivee dan terdapat dalam senjatanya itu.

Coraa : Oh yes mengerti. Tinggal dihancur..

Tamaa : Jangan! Kalau dihancurkan nanti mereka semua malah mati! Kita harus merebutnya.

Sacrificee : Seru juga.

Coraa : Ayo maju.

Shivarivee : Khukhu.. Huahahaha!! Kalian pikir kalian bisa mengalahkanku?

Snatcherr : Walau kami tidak dapat mengalahkanmu, Hades juga akan mengeksekusikanmu nanti!

Tamaa : Tidak. Kalau aku mati, Hades juga menghilang.

Coraa : Hah? Kenapa tidak bilang dari awal! Aaaaaa!!

Shivarivee : Walau kalian berhasil, dunia ini juga akan hancur! Huahahaa!

Coraa : Apa maksudmu?

Shivarivee : Aku telah mengaktifkan senjata rahasia pertama itu. Senjata itu akan menghancurkan baik Savior World maupun Ares World tanpa sisa! Kiamat akan mendatangi kalian! Huahahaha!

Sicronizee : Dari cara bicaramu jelas sekali kalau kau sudah pasrah.

Shivarivee : Enak saja. Kalian telah mengulur waktuku. Baiklah, dalam lima menit ini kita lihat siapa yang akan memenangkan taruhan ini!

Coraa : Tentu saja kami! OMNISLASH!

Sicronizee : Triple Spears!

Snatcherr : High-Power Arrow!

Tamaa : Deep Impact!

Coraa : Wow. Jurus Rivera~!

Tamaa : Hehe. Tapi ini tidak seberapa dibanding dengannya.

Sacrificee : Eye’s Power Mode : On.

Semuanya : Hah!? Hey, sudah lama kau tidak menggunakan jurus itu!

Shivarivee : Terlambat.

DUAAARR!! Tiba-tiba muncul ledakan luar biasa. Asap-asap mulai menghalangi pandangan. Ketika asap yang menghalangi telah menghilang, Sicronizee, Sacrificee, Snatcherr, dan Tamaa terbaring menggenaskan dengan luka sayatan yang panjang di perut masing-masing.

Coraa : Ba..bagaimana bisa..?

Shivarivee : Assasinete. Dipadu dengan Cursed Weaponku yang merupakan senjata legendaris kedua.

Coraa : Semuanya.. Bahkan.. Tamaa..

Shivarivee : Sadarlah. Kekuatanmu tidak sebanding dengan kekuatanku. Lepaskan senjatamu.

Coraa melihat sekelilingnya. Sicronizee, Sacrificee, Snatcherr, dan Tamaa memang terbaring dengan sangat menggenaskan. Tapi mereka tidak mati. Sicronizee dan Tamaa yang masih sedikit sadar berusaha menghentikan Coraa. Tapi dengan kondisi mereka yang seperti itu berdiri saja tidak bisa. Coraa mengerti bagaimana usaha Sicronizee dan Tamaa untuk menghentikannya. Ia kembali menatap Shivarivee.

Coraa melempar kedua senjatanya ke atas. Shivarivee tersenyum lebar dengan liciknya. Sicronizee dan Tamaa hanya dapat menyalahkan dirinya sendiri yang lemah.

Shivarivee : Bagus, bagus. Kemarilah.

Coraa : *menangkap kembali kedua senjatanya. Jangan harap! Sudah kukatakan, kami yang akan menang! Jangan harap aku akan menyerah semudah itu pada orang sepertimu!

Nave : Coraa, serang! *menahan Shivarivee.

Coraa : ..! Nave, sejak kapan..?!

Shivarivee : Kau..! Anak kurang ajar! Kukira kau diam saja karena sudah sadar akan kepengkhianatanmu! Lepaskan aku!

Nave : Tidak! Tidak akan kulepaskan! Aku akan menahanmu sampai Hades datang mengeksekusimu!

Coraa : Ba..Bagus, Nave!

Tamaa : Ja..ngan..

Coraa : A..? Kenapa, Tamaa? Baiklah tinggal menunggu waktu. Sicronizee, ini potion untukmu dan pulihkanlah mereka semua.

Sicronizee : *gluk gluk. Cura!

Tamaa : Uagh! Itu..Proses eksekusi itu tidak menghitung orang, tapi lokasi! Kalau kak Nave terus menahan Shivarivee, bisa-bisa ia..

Hades : Aku datang untuk mengeksekusi..

Sicronizee : Oh ti..

Coraa : NAVEEEEE!!!

Nave : Selamat tinggal, teman-teman. Aku akan menyusul Hyori.

Shivarivee : KURANG AJAR! AKU TIDAK TERIMA INI! KUTUNGGU KALIAN DI NERAKA NANTI! HUAHAHAHA! LIHAT SAJA, KALIAN TIDAK AKAN DAPAT HIDUP DENGAN TENANG KARENA MASIH ADA MAJOLICCA DAN..

Hades : Execution.

DUAR! Tampak seperti seakan neraka muncul di sekeliling Shivarivee. Nave yang sedaritadi menahan Shivarivee terkena dampat eksekusi dari Hades juga sehingga tenggelam dalam neraka. Setelah sosok mereka berdua menghilang, yang tersisa hanyalah senjata legendaris milik Shivarivee dan Nave. Tamaa memungut kedua senjata tersebut.

Coraa : Dan siapa..?!! AAARGHH!! Kurang ajar.. Masih..ada..lagi.. AAAAAAAAAAAAAA!!!

Tamaa : Co..Coraa!!!

Sisik di tangan Coraa meluas hingga ke leher dan setengah wajahnya. Rambutnya yang awalnya berwarna hitam lalu berubah menjadi hitam kepirangan kini berubah lagi menjadi coklat kepirangan. Matanya yang berwarna hitam dan menjadi ungu keemasan berubah juga menjadi merah keemasan. Luka-luka dan robekan di seluruh tubuhnya semakin membesar dan ada juga yang mengelupas.

Coraa : Ma..af.. Sepertinya aku..tidak dapat mena..han..nya..

Sacrificee : Coraa!

Snatcherr : Bertahanlah!

Sicronizee : BODOH! JANGAN BERUBAH MENJADI NAGA!

Coraa : AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!

Wilayah sekitar Coraa terguncang hingga mengalami gempa bumi yang hebat. Dalam kepungan asap yang berat, Sicronizee, Sacrificee, Snatcherr, dan Tamaa terdorong menjauhi Coraa yang perlahan-lahan berubah menjadi seekor naga. Walau begitu Tamaa tetap berusaha mendekati Coraa dan berusaha menghentikannya.

Coraa : Ta..maa.. jangan.. JANGAN MENDEKAATTT!!!

Tekanan yang ditimbulkan oleh Coraa semakin besar. Tamaa semakin terdorong ke belakang bahkan menabrak tiang di belakangnya. Sicronizee, Sacrificee, dan Snatcherr tidak dapat berbuat apa-apa. Tamaa terus berjalan berusaha mendekati Coraa yang hampir berubah menjadi naga.

Tamaa : Coraa..bertahanlah! Jangan kalah oleh kekuatan naga di dalammu itu!

Coraa : Tidak..akan..bi..sa..

Sicronizee : Kau pasti bisa, Coraa! Bertahanlah!

Tak dapat dibendung lagi, rambut Coraa telah berubah menjadi warna kepirangan seutuhnya. Matanya kini berubah menjadi warna merah dan kini tubuhnya telah penuh dilapisi oleh sisik naga. Sicronizee, Sacrificee, Snatcherr, dan Tamaa hanya bisa menelan ludah.

Coraa : Teman-teman.. Selagi aku bisa menahan diriku dari pengaruh naga ini, kumohon.. Bunuhlah aku..

Sacrificee : Kau..BODOOOH!! USIR NAGA ITU DARI TUBUHMU! KAU PASTI BISA, KAN?! DIMANA CORAA YANG DULU, YANG TIDAK PERNAH MENYERAH!? KAU BUKAN CORAA YANG KUKENAL!

Snatcherr : Kumohon! Setelah ini masih ada lawan kita yang lebih berat lagi! Dan.. Senjata legendaris pertama itu juga harus kita hancurkan!

Sicronizee : Kembalilah menjadi seperti semula, Coraa!

Tamaa : Coraa, kumohon!

Tamaa berlari menghampiri Coraa yang terduduk lemas. Tamaa memeluk Coraa yang hampir mengeluarkan air mata dari belakang. Dari kejauhan, Sicronizee, Sacrificee, dan Snatcherr hanya bisa menangis melihat Coraa yang telah berubah menjadi sosok naga. Tamaa juga menangis seraya mengusap kepala Coraa. Melihat Tamaa dan teman-temannya tersebut, Coraa pun juga tak dapat lagi membendung air matanya. Air matanya keluar begitu saja beserta dengan kesedihannya.

Tamaa : Pikirkan cara lain, Coraa. Kau pasti bisa kembali ke wujud semulamu. Jangan kalah dengan sosok naga dalam dirimu itu. Kumohon.

Coraa : Ta..maa..

Tetesan air mata Tamaa jatuh dan mengenai kepala Coraa. Tubuh Coraa bereaksi dan mengeluarkan tekanan yang lebih hebat daripada sebelumnya. Tamaa yang terdorong menjauhi Coraa terus bertahan seraya memeluk Coraa. Sicronizee, Sacrificee, dan Snatcherr yang merasa bahwa Coraa akan berubah menjadi naga seutuhnya segera mengambil senjata sebagai sikap waspada.

Tidak lama kemudian, cahaya berwarna hijau keemasan yang mengelilingi Coraa beserta dengan Tamaa menghilang. Sicronizee, Sacrificee, dan Snatcherr terbelalak menyaksikan yang terjadi berikutnya.

Sicronizee : Bo..bodoh..

Sacrificee : Coraa!

Snatcherr : Akhirnya kau berubah menjadi manusia biasa lagi!

Tamaa : Kita berha..sil..

Coraa : Ta..Tamaa..?!

Tamaa terjatuh tak sadarkan diri di pangkuan Coraa. Lama-kelamaan, tubuhnya mengecil dan berubah menjadi setangkai bunga dengan senjatanya yang berbentuk Ball di sampingnya. Semua yang ada disana hanya terdiam seribu bahasa.

Coraa : Apa yang..terja..di..?

Sicronizee : Senjata-senjata yang ada padanya juga..terpi..sah..? Jangan-jangan..

Sacrificee : Tunggu! Ia tidak mungkin mati! Kalaupun mati, apa alasannya?

Snatcherr : Senjata Shivarivee tadi ada bersama kita sekarang. Sebaiknya kita keluarkan dulu orang-orang yang tersekap di dalamnya.

Coraa : Ta..maa.. *menggenggam setangkai bunga jelmaan Tamaa tersebut.

Snatcherr mengangkat senjata legendaris nomor dua tersebut ke atas lalu muncullah cahaya yang sangat terang dari senjata tersebut. Ayumi, Sakura, Bathu, Red, Herzt, Despair, Rivera, Bzzzz, dan Survivalee keluar dari senjata tersebut. Snatcherr meletakkan senjata tersebut di sebuah kursi lalu mendatangi mereka semua. Sementara itu senjata yang terletak di sebuah kursi tersebut pun berubah menjadi sosok manusia. Menyadari hal tersebut, Snatcherr segera berbalik ke belakang.

Snatcherr : Si..siapa kau..?!

??? : Aku? Oh! Aku adalah senjata tadi. Tadi kalian bertemu dengan ilusi-ilusi, bukan? Itu semua adalah aku! Nah, panggil saja aku Illus. Terima kasih, berkat bocah berambut pink itu akhirnya aku telah bebas..Eh? Dimana dia?

Sacrificee : Tamaa.. Dia..

Illus : Sebentar-sebentar. Aku kurang mengerti apa yang terjadi. *menyentuh kepala Snatcherr.

Snatcherr : Hei! Apa yang kau laku..

Illus : OH! Aku sudah mengerti sekarang.

Red : Ja..jangan-jangan kau bisa membaca pikiran orang..?

Illus : Aku juga bisa memberi pikiran. Kalian yang terjebak dalam diriku juga tidak mengetahui apa yang terjadi, bukan?

Sang ilusi tersebut menjentikkan jarinya dan dalam sekejab seisi ruangan telah mengetahui apa yang terjadi sebenarnya.

Herzt : Jadi..putri..

Despair : Hei, bohong! Tidak mungkin!

Rivera : Tidak masuk akal.

Bzzzz and Survivalee : Tunggu! Kenapa bisa..?!

Ayumi and Sakura : A..*terdiam.

Bathu : Aku punya satu pertanyaan. Tamaa itu jangan-jangan putri yang kalian maksud dari..?

Red : Aibonia Kingdom.

Bathu : ...! Pantas saja!

Sicronizee : Kakek tua..!? Apa ada sesuatu yang kau tahu..??

Bathu : Dalam menghentikan kutukan naga legendaris Rhelizth, hanya keturunan Aibonia Kingdom yang dapat menghentikannya. Tanpa ia sadari, ia telah menghapus kutukan dalam diri Coraa hingga ia harus mengorbankan dirinya.

Coraa sedaritadi hanya diam sambil menatap bunga yang digenggamnya. Seisi ruangan menatap Coraa sejenak yang tidak bergerak. Lalu mereka kembali menatap Bathu si kakek tua.

Sacrificee : Darimana kau tahu hal seperti itu?

Bathu : Hohoho! Aku ini sudah jauh lebih lama hidup daripada kalian dan banyak hal yang aku tahu. Bahkan Ibu Tamaa meninggal karena..

Red : Jadi kau tahu..? Bahkan Raja Dex sama sekali tidak mengetahui apa penyebab kematian Ratu tiga tahun lalu.

Snatcherr : Bukankah karena sakit?

Herzt : Tidak! Sesungguhnya bukan karena sakit. Ratu pada saat itu tidak ditemukan dimanapun dan hanya terdapat setangkai bunga seperti yang digenggam oleh Coraa pada saat ini.

Despair : Hei! Memangnya kutukan siapa yang ingin Ratu hapuskan..!?

Bathu : Kalian sama sekali tidak tahu, heh?

Rivera : Jangan bilang kalau kutukan yang ingin Ratu hapus adalah..

Red : Kutukanku..

Sicronizee : Ba..bagaimana bisa..!?

Red : Dulu.. Bersama dengan Ratu aku pernah pergi ke sebuah goa dimana sangat banyak naga legendaris Rhelizth disana. Saat itu kerajaan sangat membutuhkan sayap naga Rhelizth. Sayap naga tersebut berguna untuk menghapus penyakit yang sedang merajalela pada saat itu. Naga-naga ini terkenal buas sehingga diam-diam Ratu mengajakku untuk pergi. Sesampainya disana..

Herzt : Jadi..

Red : Tunggu! Aku belum sele..sai.. Sesampai disana naga-naga itu mengincar Ratu dan aku bergegas melindunginya. Aku sama sekali tidak mengetahui bahwa aku telah dikenai kutukan naga-naga itu pada saat aku melindungi Ratu dari serangan-serangan naga tersebut. Pada akhirnya aku berhasil mendapatkan sepasang sayap naga Rhelizth lalu bersama dengan Ratu bergegas kembali ke kerajaan.

Despair : Karena itukah pada saat kau kembali, tiba-tiba kau kehilangan kesadaran sehingga kau menghancurkan sebagian isi kerajaan..?

Ayumi : Loh..!? Berarti Tamaa..?

Sakura : Tidak dapat hidup lagi..?

Bathu : Bisa!

Bzzzz : Bagaimana caranya, kakek tua?

Snatcherr : Kau harus dapat menghidupkan Tamaa kembali!

Survivalee : Walau aku belum terlalu mengenalnya, tapi Tamaa tidak boleh mati bodoh seperti itu.

Coraa : Walau bertaruh nyawa, aku akan melakukannya asalkan Tamaa kembali hidup.

Semuanya : Co..Coraa..

Illus : Apa kalian yakin Tamaa dapat hidup kembali? Dari raut muka si kakek tua itu juga tampak tidak meyakinkan.

Bathu : Ada! Tapi.. kita harus mengalahkan lawan yang tersisa dulu! Dan juga kita harus merebut senjata pertama. *mengepalkan tangannya seerat mungkin.

Sicronizee : Sebenarnya apa yang harus dilakukan?

Sacrificee : Yang diperlukan itu pasti..

Illus : Tiga belas senjata..?

Coraa : JANGAN BERCANDA!!

Bathu : *menggigit bibir dan tertunduk.

Coraa : BAGAIMANA CARANYA JIKA YANG DIBUTUHKAN ADALAH KETIGA BELAS SENJATA LEGENDARIS SEMENTARA SENJATA PERTAMA ITU HARUS KITA HANCURKAN!?

Illus : Ya sudah tidak perlu kalian hancurkan. Biarkan saja efeknya berjalan. Setelah selesai efeknya ke dunia Savior dan dunia Ares..

Coraa bangkit dan langsung mendorong Illus hingga jatuh. Illus menahan tangan Coraa yang mencengkram leher Illus.

Coraa : Hei, jaga ucapanmu! Kau pikir kau ini siapa, hah?! Kami semua sudah bersumpah! Kami semua akan melindungi Ares World dan Savior World, walau harus mengorbankan nyawa kami!

Illus : Apa kalian yakin kalian akan melakukannya? Jika kuberi dua pilihan, mana yang akan kalian pilih? Nyawa Tamaa atau dua dunia yang kalian lindungi itu?

Coraa dan yang lainnya terdiam tanpa kata. Illus hanya menghela nafas dan mendorong Coraa lalu berdiri. Coraa yang terjatuh ke belakang hanya menundukkan wajahnya.

Sicronizee : Tapi pasti ada cara lain agar kedua-duanya dapat diselamatkan. Pasti..

Sacrificee : Coraa, kami semua hanya mengikuti keputusanmu.

Snatcherr : Jika memang kau merasa Tamaa sangat penting bagimu, pertimbangkan dahulu.

Red : Dan semua orang di ruangan ini tidak ada yang tidak tahu bahwa..

Herzt : Kau menyukai putri Tamaa.. *menggaruk-garukkan kepalanya.

Coraa yang awalnya tertunduk kini tersentak kaget mendengar ucapan Herzt. Wajahnya memerah perlahan-lahan. Dengan terbata-bata ia bertanya.

Coraa : Ba..bagai..ma..na.. ka..kalian bisa ta..tahu..!?

Semua pandangan menuju ke Ayumi. Dengan tangan mengepal Coraa juga menatap Ayumi dengan tatapan sinis.

Coraa : AYUMI..

Ayumi : A..a.. ups..

Coraa : Ah sudahlah. Aku ini bodoh. Hal seperti ini juga tidak dapat aku putuskan.

Despair : Pribadi aku memilih untuk menyelamatkan Ares World dan Savior World.

Rivera : Aku juga.

Ayumi : Gak ikutan. *menundukkan kepala.

Sakura : Aku juga tidak ikut memilih.

Bathu : Duniaku adalah dunia kegelapan.

Survivalee : Tapi Ares World itu duniaku.

Bzzzz : Dan ada rumah kami disana. Yah, walau hanya sebuah gubuk kecil.

Illus : Bimbang, bukan? Sebagai seorang pemimpin jika kau tidak dapat memilih jawaban yang benar lebih baik kau musnah. *menggenggam senjatanya berbentuk pedang yang raksasa dengan aura hijau mengelilinginya.

Red : Seingatku kau ini kan senjata, kenapa bisa sok keren dan punya senjata yang keren begitu yah?

Illus : Ya inilah keistimewaanku. *mengembangkan hidungnya.

Herzt : Kalau begitu senjatanya boleh untukku dong.

Illus : Ngarep.com

Despair : *menatap sinis.

Illus : Kenapa? Jatuh cinta ya?

Despair : Iya sama senjatanya doang.

Illus : Cih.

Coraa berdiri seraya menggenggam setangkai bunga di tangannya.

Rivera : Kenapa menatapku seperti itu?

Coraa : Apa kau bisa menyihir sebuah kotak kaca?

Rivera : Bisa. X-Box!

Coraa : Terima kasih.

Coraa membuka tutup kotak kaca tersebut dan memasukkan setangkai bunga yang merupakan jelmaan Tamaa ke dalamnya. Setelah menutupnya kembali, Rivera mengecilkan kotak kaca tersebut lalu Coraa memasukkannya ke dalam saku celananya.

Sicronizee : Jadi..?

Coraa : *menggelengkan kepala. *tersenyum kecil.

Sacrificee : Tamaa atau dunia?