Minggu, 15 Juli 2012

D'Riedest - First Story


Panseda Island. Adakah seorang diantara kalian yang pernah mendengar nama pulau ini? Tentu saja tidak. Pulau ini tidak tergambarkan pada peta. Mungkin karena..pulau ini tidak terlihat..? Ya, itu benar!

Nah, kita mulai darimana ya..? Ya sudahlah, kalau basa-basi lagi nanti keburu sampai satu halaman! Ceritanya bermula pada suatu hati di istana Shez, hiduplah seorang putri yang (mungkin) bisa dikatakan cantik, anggun, dan menawan. Rambutnya berwarna pirang dengan bola mata berwarna merah dan menggunakan gaun layaknya putri pada normalnya. Putri ini sangat memperhatikan rakyatnya. Oleh karena itu ia sangat sedih ketika mendengar akhir-akhir ini sangat banyak kasus kejahatan yang disebabkan oleh satu organisasi rahasia.

Ketika ia beranjak memasuki usia 9 tahun, pada saat itu ia sangat senang karena hari itu adalah hari ulang tahunnya yang ke sembilan dan orang tuanya berjanji akan memberikan sebuah kejutan istimewa untuknya. Tidak sabar menunggu, putri cilik yang bernama Varin Sheliz ini menerobos masuk ke dalam kamar ayah dan ibunya. Tapi betapa terkejutnya dia ketika melihat ayah dan ibunya sedang memimpin rapat sebuah organisasi rahasia tersebut. Sempat terdiam sebentar, tapi akhirnya ia langsung berlari pergi meninggalkan istana. Tidak ada seorangpun yang tahu kepergiannya karena ia melakukannya secara rahasia.

Siapa sangka, dalam perjalanannya pergi merantau ia diculik oleh seseorang. Dan yang menculiknya adalah seorang dayang istana yang berambisi sama seperti Varin, yaitu menjadi kuat dan membasmi, menghancurkan, bahkan memusnahkan kejahatan. Maka Varin dibawa pergi ke suatu tempat yang sangat jauh dari kerajaan. Sejak saat itu Varin mulai berlatih dan menjalankan tugas untuk membasmi kejahatan.

***
Empat tahun kemudian, kini sang putri cilik telah berusia tiga belas tahun. Kini namanya bukan lagi Varin Sheliz, melainkan Rheeva Bloodist. Ia juga dijuluki dengan sebutan Blood Hunter. Bukan berarti ia merupakan seorang vampire, tetapi karena setiap selesai bertarung maka tempat yang dijadikannya sebagai arena pertarungan selalu penuh dengan darah. Sementara dayang istana bernama Anny Savariz yang pada waktu itu menculik Varin tidak ikut bertualang bersamanya lagi. Anny memilih untuk berpencar dengan Varin dan membasmi kejahatan di setiap tempat yang mereka lewati.

Suatu hari, Varin sedang melewati sebuah hutan yang dinamai dengan Sevra Forest oleh warga sekitar. Ia berjalan dan berjalan mencari para bandit yang kabarnya terus merampok warga-warga. Tiba-tiba ia merasakan kehadiran beberapa orang yang semakin lama semakin mendekat. Varin segera mengambil senjatanya yang berupa sebuah pedang yang sangat tajam. Ketika beberapa orang tersebut hampir mendekati Varin, Varin mengangkat pedangnya dan.. Oh tidak! Ternyata ada seorang lelaki yang bukan bandit. Hampir saja Varin membunuh mereka semua. Tapi karena Varin menghalangi jalan mereka, maka seorang lelaki seumuran dengan Varin yang sedang dikejar oleh gerombolan bandit tersebut menabrak Varin dan terjatuh. Lelaki tersebut tampak berusaha untuk mengatakan kata maaf, tapi tidak terdengar sama sekali. Oleh karena itu, Varin menganggapnya bisu. 
Varin : Tidak apa-apa. Bangun dan pergi.

Lelaki itu hanya mengangguk dan bersembunyi di balik sebuah pohon yang sangat besar. Varin tampak tidak peduli dengan apa yang dilakukan pemuda itu. Ia berdiri di tengah-tengah kepungan bandit tersebut dan memusatkan tenaga pada pedangnya.

Bandit : Haha! Makanya jangan sok jadi pahlawan! Rasakan ini, HIYA..

Varin : Atan Dancing.

Varin menebas satu putaran udara di sekelilingnya. Tebasannya seakan membentuk gelombang yang meluas. Para bandit itu menabrak pohon lalu terjatuh dan terluka parah sementara lelaki yang dikejar oleh bandit-bandit itu tadi memeluk pohon agar tidak terlempar jauh.
Varin : Finishing, Blood Rain.

Kali ini Varin hanya menebas udara satu kali ke depan lalu beberapa saat kemudian seluruh tubuh para bandit itu terbelah-belah menjadi banyak bagian dan terjadilah hujan darah. Lelaki itu hanya terdiam melihat aksi Varin.
Varin : Lain kali hati-hati, jangan sampai berurusan dengan orang seperti mereka. Kau tidak apa-apa?
??? : *mengangguk.
Varin : Ya sudah kalau begitu. Kau masih muda, latih dirimu agar menjadi kuat. Dunia tidak sebaik yang kau kira. Sekarang pulanglah ke rumahmu. 
??? : a..a..A!
Varin : Apa? Kau mau bilang apa?
??? : Ukh..A..Na..na..ma..
Varin : Mungkinkah maksudmu kau menanyakan namaku?
??? : *mengangguk.
Varin : Rheeva. Rheeva Bloodist. Kau boleh memanggilku Blood Hunter.
??? : *kembali mengangguk.
Varin atau yang saat ini akan kita panggil dengan Rheeva berbalik dan berjalan meninggalkan pemuda itu. Sementara pemuda itu tampak terpesona melihat Rheeva. “Cantik sekali..apakah.. ini yang dinamakan.. jatuh cinta..?” pikir pemuda itu dalam hati.

Selanjutnya Rheeva berjalan menelusuri hutan tersebut. Sampai akhirnya ia berhenti di tepi sungai yang panjang. Rheeva mengambil air dari sungai itu dan mencuci wajahnya. Tiba-tiba, segerombolan orang yang tampak seperti kawanan bandit yang lain muncul dan berusaha untuk membunuh Rheeva. Rheeva dengan santai mengambil pedangnya, tapi sepertinya ada seseorang yang mendorongnya hingga Rheeva jatuh ke dalam sungai dan tenggelam. 

“Kurang ajar! Siapa yang mendorongku!?” pikir Rheeva. Seraya memikirkan hal tersebut, Rheeva berenang menuju permukaan.

Ketika Rheeva sampai ke permukaan, ia menyaksikan sebuah pertarungan antara seorang manusia dengan gerombolan bandit yang tadi mengincarnya. Pertarungan yang sangat hebat. Tapi, suasana pertarungannya sangat gelap dan mencengkram. Pertarungan itu selesai dalam waktu lebih singkat dibandingkan Rheeva. Rheeva terdiam. Ia segera naik ke daratan dan bergegas melihat wajah orang itu. Betapa terkejutnya ia ketika melihat si bisu yang berada di tengah-tengah gerombolan bandit itu tadi.
Rheeva : Jadi kau yang melakukan semua itu tadi?
??? : A..! *menggeleng.
Rheeva : Jangan bohong!
??? : U..u.. *tetap menggeleng.
Rheeva : (Ia pasti berbohong.) Siapa namamu?
??? : A..Ze..zeh..Zesh..
Rheeva  : … Aku tidak mengerti. Sudahlah, bagaimana kalau kau menggunakan nama baru saja? Darka  Warken. Dari kata Dark War.

??? : A! *mengangguk dengan cepat.
Rheeva : (Dia sangat kuat.) Bagaimana? Mau ikut denganku berkelana dan menumpas kejahatan?

??? : (Kesempatan untuk mendapatkan hatinya!) *mengangguk.

Rheeva : Siapkan dirimu.

***