Kamis, 26 Mei 2011

Story of the Thirteenth LanZa_Fifteenth Story

Fifteenth Story

Five Sacred Weapon

Coraa, Sacrificee, Sicronizee, dan Snatcherr diantar oleh Herzt dan Despair ke dalam suatu ruangan yang tampak istimewa. Sampai disana, mereka berempat langsung tidur di kasurnya masing-masing yang telah disediakan. Sementara itu, Tamaa bersama dengan Red pergi ke ruangan raja Dex. Raja Dex tampak sedang duduk sambil menandatangani laporan-laporan dari para pejabat. Ketika menyadari Tamaa bersama dengan Red memasuki ruangan, Raja Dex tampak sangat terkejut. Ia langsung berdiri dengan mata terbelalak.

Lord Dex : Ta.. Tamaa!

Tamaa : Wut ?

Lord Dex : …

Tamaa : Ada yang ingin kubicarakan denganmu, Yah.

Lord Dex : Oh.. oh, yah. Silahkan.

Tamaa : Red, kau keluar saja dulu. Bilang kepada para dayang agar menyediakan perlengkapan baru untuk Coraa dan kawan-kawan.

Red : Siap laksanakan!

Red keluar dari ruangan tersebut meninggalkan Tamaa dan Raja Dex.

Lord Dex : Jadi apa yang ingin kau bicarakan ? Kebetulan sebenarnya ada hal yang ayah harus bicarakan padamu.

Tamaa : Ayah ingin membicarakan apa? Kalau ayah ingin menikah lagi terserah. Aku tidak akan lagi memanggilmu ayah.

Lord Dex : Bukan, anakku. Justru ayah ingin bilang bahwa ayah membatalkan pernikahan itu. Dan ada satu hal lagi. Tapi.. yah nanti saja, apa yang ingin kamu bicarakan, nak ?

Tamaa : Ayah membatalkannya? Be..benarkah? Wa..waw!

Lord Dex : Yah, tentu saja benar, nak.

Tamaa : Yei! Akhirnya! Hahaha. Baiklah yah, yang ingin kubicarakan.. tentang lima senjata legendaris itu.

Lord Dex : Ada apa dengan senjata itu?

Tamaa : Sebelumnya akan kujelaskan terlebih dahulu. Coraa, Sicronizee, Sacrificee dan Snatcherr berasal dari Ares World. Mereka adalah para pejuang terpiilih. Karena itu mereka datang ke Savior World ini. Ketika itu mereka terpencar dan hilang ingatan. Hanya Snatcherr yang tidak hilang ingatan, kupikir. Sampai disini, akhirnya mereka berempat berkumpul kembali. Mereka berempat membutuhkan lima senjata legendaris itu.

Lord Dex : Jadi maksudmu, kamu mau memberikan senjata itu pada mereka?

Tamaa : Ya.

Lord Dex : Percuma saja, Tamaa. Sejak kira-kira tiga minggu lalu ketika muncul empat cahaya dari langit ke empat daerah yang diduga di Rii Forest, Chel City, Primetal City, dan di depan kerajaan kita itu, senjata-senjata tersebut tiba-tiba diselimuti oleh aura berwarna hitam, ungu, kuning, hijau, dan pink. Pengawal yang mendekatinya langsung tidak dapat bergerak. Ketika ditarik dengan tali menjauhi senjata tersebut barulah mereka bisa bergerak.

Tamaa : Be..berarti memang benar, yah! Pertama kali aku bertemu dengan Coraa yaitu di Rii Forest. Setelah itu kamu bertemu dengan Sicronizee di Chel City, bertemu dengan Sacrificee di Primetal City dan Snatcherr disini! Lalu yang kuketahui sampai saat ini..aura Coraa, Sicronizee, dan Sacrificee yaitu hitam, ungu dan hijau. Kuning itu pasti Snatcherr. Tapi.. siapa yang berwarna pink itu?

Lord Dex : Ayah tidak tahu. Tapi mendengar perkataanmu, ayah yakin sekarang. Setelah mereka beristirahat bawalah mereka ke dalam ruangan bawah tanah dimana senjata tersebut ditancapkan di tempat yang sesuai dengan tipe senjata tersebut masing-masing.

Tamaa : Baiklah, yah.

Tamaa keluar meninggalkan ruangan tersebut. Ia berjalan menuju ruangan Coraa, Sicronizee, Sacrificee dan Snatcherr beristirahat. Di tengah jalan, ia melihat Red, Herzt dan Despair sedang berbincang-bincang. Karena penasaran, Tamaa bersembunyi dan mencuri dengar pembicaraan mereka.

Red : Apa kau tidak salah?

Herzt : Tidak, Red! Aku serius! Aku benar-benar melihat ada penyusup masuk!

Despair : Sebenarnya aku juga merasa begitu. Tapi dimana penyusup itu?

Red : Baiklah kalau begitu. Kita harus berpatroli. Sebelumnya aku akan mengingatkan Rivera, Lyechee, dan Moon untuk berhati-hati. Kalian patroli duluan saja. Aku akan menyusul nanti.

Herzt and Despair : Siap laksanakan!

Red : Oh iya, jangan lupa satu hal lagi. Dalam keadaan apapun, lindungi Putri Tamaa!

Herzt : Yah.. kami mengerti. Hal seperti lima tahun lalu tidak boleh terjadi lagi.

Despair : Maksudmu..?

Herzt : Aku akan menceritakannya nanti sambil berpatroli. Red, anda pergi duluan saja.

Red : Yap. Kerjakan tugas masing-masing.

Red pergi ke gerbang depan istana menemui Rivera, Moon, dan Lyechee. Ketika mendengar berita yang disampaikan oleh Red, mereka sangat terkejut.

Rivera : Eh kerbau, apa kamu tidak salah?

Red : WTH! Tidak. Aku mendapatkan informasi ini dari Herzt dan Despair. Walaupun benar atau salah, kita harus tetap berhati-hati.

Lyechee : Huuh! Apakah Herzt baik-baik saja? *memasang wajah cemberut.

Red : Kenapa? Kau kangen padanya?

Lyechee : *wajah memerah. Entahlah. Huh!

Moon : Sigh. Despair.. Kenapa kau tidak berada disini~?

Red : Cih. Jangan manja deh mbok! Despair memang cewekmu, ndut. Tapi bukan berarti kau harus kangen padanya tiap saat. Ah sudahlah, intinya kalian harus melindungi Aibonia Kingdom ini! Aku akan berpatroli di dalam kerajaan.

Moon, Rivera, and Lyechee : Siap laksanakan!

Red kembali masuk ke dalam kerajaan. Sementar itu, Herzt dan Despair yang sedang berpatroli di dalam kerajaan berbincang-bincang sambil diikuti oleh Tamaa yang penasaran dengan pembicaraan mereka.

Despair : Jadi apa maksudmu?

Herzt : Hmm, delapan tahun yang lalu terjadi pemberontakan. Ketika itu putri masih berumur enam tahun. Shivarivee Simphonia, sang raja kegelapan ingin menculik putri. Usahanya gagal. Tapi ia berhasil membuat putri shock hingga hilang ingatan. Padahal hanya putri yang mempunyai kekuatan samer. Kekuatan samer itu ada dua jenis, yaitu kekuatan untuk menghentikan serangan musuh dan satu lagi kekuatan yang dipakai untuk bertarung. Kekuatan yang dipakai untuk bertarung itu bisa memunculkan petir-petir kecil yang mulanya membuat lawan tidak dapat bergerak. Setelah itu akan muncul Hades, Raja neraka dan akan mengeksekusi lawan. Setelah kehilangan ingatan, putri tidak dapat menggunakan kekuatan tersebut. Entah kapan kekuatannya akan kembali agar ia dapat mengalahkan Shivarivee Simphonia. Hanya ia yang bisa diharapkan.

Despair : Ternyata begitu. Pantas saja.

Herzt : Kenapa kau bisa tidak tahu?

Despair : Delapan tahun yang lalu aku ditugaskan untuk mencari Mirage Saviorinia, kakak laki-laki dari putri. Tapi aku tidak menemukannya. Sial sekali.

Herzt : Oh.. aku tahu tentang hal itu.

Tamaa : Hah? Aku mempunyai seorang kakak laki-laki?

Herzt : Pu..putri!?

Despair : A..kenapa putri bisa berada disini?!

Tamaa : Ups. Aduh, kenapa aku muncul ya? Anggap saja aku tidak muncul. Silahkan lanjutkan pembicaraan kalian.

Herzt : Mana bisa, tuan putri! Jangan-jangan putri mendengarnya dari awal!?

Tamaa : Eum..hmm.. Begitulah.

Despair : Oh tidak..

Herzt : Gawaaaat!! Aku tidak berani lagi bertemu dengan raja! Uaaagh!!

Despair : Aku juga.. Oh tidak..

Tamaa : Sudahlah. Tidak apa-apa kok. Aku kan sudah empat belas tahun. Aku sudah bukan anak-anak dan aku bisa mengerti semuanya sekarang.

Herzt : Pu..putri..

Tamaa : Dan aku juga sudah mendengar bahwa ada penyusup. Kalian tidak mungkin bisa berpatroli berdua saja.

Despair : Maaf menyela, putri. Tapi yang benar adalah tiga karena ditambah dengan Red.

Tamaa : … Yah lupakan. Kalian tidak mungkin bisa berpatroli bertiga saja, lebih baik kita semua bersama-sama saja berpatroli.

Herzt : Maaf menyela, putri. Tapi sepertinya tetap sama saja karena empat orang tetap bukan jumlah yang besar.

Tamaa : … MAKANYA JANGAN MENYELA TERUS! MAKSUDKU BUKAN HANYA AKU, TAPI JUGA DITAMBAH DENGAN Coraa DAN KAWAN-KAWAN!

Herzt and Despair : *terdiam. Maaf, putri. *sujud.

Tamaa : Ah sudahlah! Aku akan pergi ke ruangan mereka untuk memanggilnya terlebih dahulu. Kalian lanjutkan patroli.

Herzt and Despair : Siap laksanakan!

Tamaa pergi ke ruangan tempat Coraa, Sicronizee, Sacrificee, dan Snatcherr beristirahat.

Coraa : Eh, Tamaa. Ada apa?

Tamaa : Ah, Coraa. Kenapa hanya kamu yang tidak tidur sementara mereka semua tidur?

Coraa : Aku tidak mengantuk.

Tamaa : Begitu. Coraa, sekarang ada penyusup di dalam kerajaan ini. Makanya aku datang untuk meminta bantuan kalian.

Sicronizee : Umm.. Apa yang bisa kami bantu?

Tamaa : UAAA! Eh, Sicronizee. Ah kenapa kau tiba-tiba bicara? Aku jadi kaget. Sejak kapan kau bangun?

Sacrificee : Sejak kau datang juga kami semua sudah bangun.

Snatcherr : Begitulah.

Tamaa : …

Coraa : Sudahlah. Bagaimana tentang senjata legendaris itu?

Tamaa : Oh iya, aku nyaris melupakannya. Aku sudah membicarakannya dengan ayah.

Sacrificee : Kami sudah mendengar ceritanya dari Coraa. Saranku lebih baik kita ambil saja senjata itu dulu baru mencari penyusup tersebut.

Tamaa : Setelah kupikir-pikir itu ide yang bagus.

Coraa, Tamaa, Sicronizee, Sacrificee, dan Snatcherr pergi ke ruangan bawah tanah tempat kelima senjata legendaris itu tersimpan. Di tengah perjalanan, Coraa menyadari ada bayangan seseorang di belakang tiang yang berada di depan pintu ruangan bawah tanah.

Coraa : Semuanya, berhenti!

Tamaa : Ada apa?

Coraa : Ada bayangan seseorang disini.

Sacrificee : Kau juga menyadarinya?

Sicronizee : Hah? Kalian bercanda? Bukannya hanya ada kita saja disini?

Snatcherr : Ada. Keluarlah, wahai penyusup!

??? and ??? : Ternyata kalian menyadarinya. Walau ada dua orang yang tidak menyadari kehadiran kami.

Coraa : Tentu saja.

??? : Perkenalkan, namaku Bzzzz Magina. Ini saudara kembarku, bisa dibilang adik perempuanku. Namanya Survivalee Magina.

Tamaa : Apa tujuan kalian kemari?

Survivalee : Kau tidak perlu tahu.

Survivalee Magina yang seorang perempuan ternyata merupakan seorang yang bersenjatakan pedang dan tombak. Secara langsung ia hampir saja membunuh Tamaa. Untung Tamaa dapat menghindar.

Sacrificee : Kupikir dia adalah pasukan kegelapan.

Tamaa : Yah.. kupikir begitu. Hampir saja aku mati.. Huh..

Coraa : Kau tidak apa-apa?

Tamaa : Semoga saja..

Snatcherr : Sepertinya pertarungan sudah dimulai.

Sicronizee : Kita bagi jadi dua kelompok saja.

Coraa : Aku dengan Tamaa melawan Bzzzz, kalian bertiga melawan Survivalee.

Survivalee : Sombong. Huh.

Bzzzz : Sudahlah. Mereka belum tahu bagaimana kekuatan kita sebenarnya.