Selasa, 21 Februari 2012

Story of the Thirteenth LanZa_Thirty First Story

Thirty First Story

True Choice


Sacrificee : Tamaa atau dunia?

Coraa : Menurutmu?

Snatcherr : Kau bukan orang yang mementingkan diri sendiri walau terasa sangat sakit, kan?

Coraa : Ya! Tentu saja..dunia.

Red : Apa kau sudah yakin?

Despair : Selamat tinggal putri.. *menghela nafas.

Herzt : *menepuk punggung Despair.

Illus : Kau telah memilih keputusan yang tepat. *tersenyum licik.

Illus membelah udara dan sebuah gerbang dengan aura hitam muncul dari belahan itu.

Illus : Masuklah.

Coraa : Apa ini?

Bathu : Gerbang yang benar-benar terakhir.

Sicronizee : Bagaimana, Coraa?

Coraa : *tersenyum. Ayo masuk.

Semua : Yeah!

Survivalee : Lalu bagaimana dengan Illus?

Illus : Aku akan menjadi senjata khusus untuk.. cewek manis yang disana. *mengedipkan matanya kepada Despair.

Despair : A..apa-apaan..!

Red : Sudah, terima sajalah.

Herzt : Kau memang beruntung. *kembali menepuk punggung Despair.

Despair : Aku sungguh sial. *menghela nafas.

Illus : Aku berharap banyak padamu, gunakan aku dengan baik. *mencium pipi Despair.

Herzt : A..a.. HEY!! Apa yang kau lakukan..?! *menjauhkan Illus dari Despair.

Red : Jangan-jangan..

Herzt : A..Hey! Ini tidak seperti yang kalian pikir..kan!

Snatcherr : Pfft.. *tertawa kecil.

Sicronizee : Tak kusangka.. Tapi tenanglah, kalian berdua cocok, kok.

Sacrificee : Kami semua mendukungmu. *menepuk pundak Herzt.

Herzt : Hei..hei.. Sudah kukatakan, ini tidak se..seperti yang kalian..pikirkan! *wajah sangat memerah.

Coraa : Jujur saja, nanti nyesal, lho.

Despair : A.. *blush!

Herzt : Des..despa..a.. aku..

Illus : Ngomong-ngomong urutan pemegang senjata sekarang siapa saja nih?

Herzt : *mengepalkan tangan.

Despair : *menundukkan wajahnya yang memerah.

Red : *melirik tajam. Kau sengaja mengalihkan, ya?

Illus : Tentu saja. *mengedipkan matanya. Senjata nomor dua ada padaku.

Bzzzz : Nomor tiga.

Survivalee : Nomor empat.

Sakura : Lima.

Bathu : Enam~

Ayumi : Tujuh..?

Snatcherr : Sepuluh. Delapan dan sembilan untuk sementara tidak ada pemegangnya. *menundukkan kepala.

Sicronizee : Sebelas here!

Sacrificee : Dua belas bro!

Coraa : Last.

Illus : Kalau begitu senjata kedelapan yang berupa gauntlet..dipegang oleh Rivera saja.

Coraa : Mana bisa, bodoh. Tipenya jauh beda. Lagipula kenapa jadi kau yang menentukan? *menatap tajam.

Illus : Eh? Rivera bukannya fighter ya?

Rivera : Aku Battle Mage, tahu! Fireball!

Illus : AWWWWW!!!!

Coraa : Gauntlet dipegang Red saja, bisa kan?

Red : Tentu saja.

Coraa : Dan senjata ke sembilan yang merupakan Ball ini..Rivera, kau yang pegang.

Rivera : Kalau Ball sih aku bisa!

Illus : Senjata nomor dua yang berupa Cursed Weapon yang ganteng ini tentu saja pada nona manis ini *memeluk Despair dari belakang.

Herzt : *memukul kepala Illus. Eh, Hanya aku yang tidak mempunyai senjata legendaris. *tertunduk.

Coraa : Nanti kuberikan senjata nomor satu itu deh.

Herzt : Gak mauu!!! Seraaaammm!!

Semuanya : Huahahah!

Dan perjalanan berikutnya pun dimulai. Coraa dan kawan-kawan memasuki gerbang terakhir itu dan mendapati seorang perempuan dengan mahkota tengkorak di kepalanya berdiri tegap di depan sebuah bola kristal yang diagungkan. Tampaknya ia sedang menunggu kedatangan Coraa dan kawan-kawan.

Coraa maju selangkah. Ia menatap tajam wanita itu. Wanita itu pun juga menatap tajam padanya. Di pipi kirinya terdapat lukisan yang sepertinya adalah tato. Antingnya panjang dan bersinar-sinar. Rambutnya disanggul dengan emas putih berbentuk pita yang menghias dan ia juga mengenakan perhiasan-perhiasan lainnya. Sorot matanya tajam seperti es yang seolah menyihir siapa saja yang melihatnya menjadi beku. Ia berbalik lalu mengambil bola kristal tersebut.

Coraa : Dimana seorang lagi?

??? : Seorang..?

Coraa : Dimana seorang lagi?! Dimana temanmu?!

??? : Maksudmu ini..? *menunjuk bola kristal.

Sicronizee : Maaf nona, tapi kami sedang tidak ingin main-main.

Sacrificee : Kalau kutebak, apa kau yang bernama Majolicca?

Majolicca : ...Ya. Itu namaku. Bola kristal ini..temanku satu-satunya selain Shivarivee.

Walaupun memiliki sorot mata yang tajam, tapi tidak tampak aura membunuh ataupun aura lainnya dari Majolicca. Ia tampak seperti wanita polos yang seakan tidak tahu apa-apa.

Majolicca : Kalian siapa, ya..? Kalian..bukan makhluk disini..

Tiba-tiba muncul cahaya terang yang bercampur dengan kegelapan dari bola kristal tersebut.

Coraa : Ti..TIARAAAPPP!!

Cahaya dari bola kristal itu menyebar ke seluruh ruangan. Dari permukaan bola kristal yang mengkilat itu muncul senyuman yang menyeringai. Begitu pula Majolicca yang awalnya tanpa ekspresi kini tersenyum kecil.

Ketika cahaya-cahaya yang menyebar itu mulai menghilang, di tengah-tengah ruangan Majolicca dengan bola kristal yang digenggam dengan kedua tangannya tetap berdiri tegap. Di depannya hanya terlihat Coraa dan kawan-kawan yang terbaring tanpa tenaga.

Coraa : Kekuatan macam apa itu..?!

Sicronizee : A..wawawawa!! Secret Magic !

Dan dalam sekejab seisi ruangan telah pulih kembali.

Sacrificee : Yang ini yang perlu dipertanyakan! Kekuatan macam apa itu, Sicronizee?!

Sicronizee : Itu hanya kekuatan yang bisa digunakan sekali seumur hidup *menggaruk kepala.

Ayumi : Bukannya digunakan pada waktu yang tepat..

Bzzzz : Debat dimulai deh.. *menghela nafas.

Snatcherr : Bloon, itu sudah tepat!

Red : Hei kalian kebanyakan ngobrol! Hiah! Kunai!

Majolicca : *menghindar. Melawak?

Red : The hell..

Survivalee : Wanita jelek..

Herzt : Dragon Slash!

Majolicca : Fear!

Serangan dari Herzt berbalik mengenai dirinya sendiri.

Herzt : Uaaaakkkh! *terjatuh.

Despair : Herzt!

Herzt : A..aku tidak apa-apa. Majulah!

Rivera : Padahal tulang rusukmu patah..

Despair : A? Ada apa?

Herzt : Sssstt! Tidak ada apa-apa. Lanjutkan! Burning Kick!

Majolicca : Hehehe kau menendang kayu. Sakit tidak?

Herzt : *o___o. Sejak kapan?!

Despair : Dia berubah wujud..

Rivera : DEEP IMPACT !

Majolicca : Kyaa! *tertimpa sebuah meteor yang sangat besar.

Coraa : Buagus! Hancurkan bola kristal..UAAAAAAAAAAA!!

Sepasang tangan muncul dari bawah lantai goa yang terbuat dari bebatuan dan menarik Coraa hingga terjatuh. Begitu pula yang terjadi pada Sacrificee, Sicronizee, Snatcherr, dan Red. Ketika mereka telah berjatuhan, kembali muncul akar-akar tumbuhan yang mengikat mereka di permukaan hingga tidak dapat bergerak.

Coraa : A..apa ini..!?

Sicronizee : Kenapa Herzt, Despair, Ayumi, Sakura, Bzzzz, Survivalee, Rivera, dan Bathu tidak kena serangan aneh ini?!

Herzt : A..sebentar! Akan kupotong akar-akar yang mengikat kali..aaaannn!!! Apa lagi ini!?!

Bola gravitasi muncul dari belakang dan memerangkap Herzt di dalamnya. Herzt tidak dapat keluar bahkan suaranya tidak terdengar. Despair mendatanginya untuk mencoba menghancurkan bola gravitasi tersebut tapi ia malah tertarik ke dalam bola gravitasi yang terbagi menjadi dua bola itu. Rivera, Ayumi, Sakura, Bzzzz, Survivalee dan Bathu terdiam sejenak. Setelah menatap teman-temannya yang terperangkap, mereka kembali memandangi Majolicca. Majolicca masih terperangkap di bawah batu meteor yang besar itu.

Majolicca : Khukhu.. Aku tetap masih bisa melancarkan serangan walau terperangkap seperti ini..

Rivera : Berikutnya tidak ada! Aurora..

Coraa : Omnislash!

Majolicca : Aaaaaaa!!

Serangan mendadak dari Coraa mengenai seluruh tubuh Majolicca yang tidak dapat digerakkan. Rivera dan yang lainnya hanya terdiam melihat Coraa yang telah terbebas dari serangan Majolicca tadi.

Majolicca : Ba..ba..bagaimana kau bisa..?!

Coraa : Hehe. *tersenyum lebar. Aku kan punya pedang~

Sicronizee : Aku juga~

Red, Sacrificee and Snatcherr : Bebaskan kami.. *kluk

Sicronizee : Giliranku! Fire Blast!

Majolicca : Gyaaaaaaa!!

Coraa menatap Majolicca yang diam tak bergerak sedikitpun dengan luka parah di sekujur tubuhnya.

Coraa : A..akhirnya..?

Sicronizee : Berhasil..

Sacrificee : Buebaskan guee!!

Sicronizee : Oh iya kelupaan!

Red : Lalu apa kau benar-benar akan menghancurkan senjata pertama itu..?

Coraa : Ah.. Itu..

Majolicca yang semula diperkirakan telah mati oleh serangan Sicronizee dan Coraa kembali tersadar dan berteriak hingga menggemparkan seluruh isi ruangan. Tatapan matanya berubah menjadi kosong dan kulitnya mengelupas satu demi satu bagian. Dari dalam kulitnya yang mengelupas itu muncul sosok manusia yang baru. Seorang wanita yang bertolak belakang dengan sosok Majolicca yang tadi. Sosok ini tampak lebih raksasa dan menyeramkan seperti monster. Sementara itu bola kristalnya yang retak karena terkena serangan Coraa dan Sicronizee akhirnya pecah dan berubah menjadi sepasang sayap bagi Majolicca.

Coraa dan kawan-kawan hanya terdiam menyaksikan yang terjadi. Mereka tidak menyangka bahwa Majolicca ternyata masih hidup. Apalagi ternyata Majolicca memiliki sosok asli yang mengerikan. Sosok Majolicca yang baru tertawa menyeringai dan melompat lalu mendarat di tengah-tengah ruangan dan menyebabkan goncangan yang luar biasa.

Seisi ruangan terasa seperti sedang gempa bumi yang luar biasa. Beberapa bagian tembok dan langit-langit runtuh hingga menimpa mereka. Majolicca terbang ke atas ruangan yang terasa sempit baginya melalui langit-langit yang sudah runtuh tadi. Ketika sebuah bagian dari patahan langit-langit yang sangat besar jatuh dan nyaris mengenai Coraa, Coraa hanya terdiam memandangnya. Bathu bergegas mendatangi Coraa dan mendorongnya hingga dirinya terjatuh dan tidak dapat menghindari patahan langit-langit yang terjatuh tersebut.

Coraa : Ba..Bathu..

Coraa tampak seperti sangat shock hingga tidak dapat berdiri. Ia berjalan seperti seorang bayi mendatangi Bathu yang tertimpa patahan langit-langit yang besar demi melindungi dirinya. Entah kenapa tiba-tiba ia merasakan ketakutan yang luar biasa setelah menyaksikan sebagian kecil dari kekuatan Majolicca sesungguhnya.

Coraa : Sampai disini..sajakah..?

Bathu : Maaf Coraa, aku tidak dapat membantumu la..gi..

Coraa : Ba..Bathu! Kakek tua! Jangan bercanda!

Bathu : Ambillah Mask ini.. kumohon.. Selamatkan duni..a..

Coraa : Bathu..

Arwah Bathu terlepas dan melayang begitu saja.

Sakura : Coraa, ambillah Summon Staff ini.. Maaf aku terlalu le..mah..

Arwah Sakura terlepas mengikuti arwah Bathu melayang ke atas dan menghilang.

Coraa : Sakura..? Jangan-jangan..! Ayumi! Bertahan!

Ayumi : Aku sama seperti mereka, menyesal. Aku menyesal karena terlalu lemah. Maafkan kesalahanku ya, Coraa. Semoga kita dapat bertemu di kehidupan berikutnya.. Kuberikan Cleo milikku padamu.

Dan tidak lama kemudian arwah Ayumi juga terlepas dan terbang melayang tinggi lalu menghilang.

Bzzzz : Ma..af..

Survivalee : Kumohon! Segel kami! Sebelum kami mati..

Coraa : Aku..aku..

Bzzzz : Cepat..!

Coraa : Seal !

Bzzzz dan Survivalee yang dalam keadaan sekarat berubah menjadi dua buah bola berwarna biru berukuran kecil. Coraa mendatangi dan mengambil kedua bola biru tersebut lalu memasukkannya ke dalam saku kiri celananya. Kemudian ia kembali terjatuh dan memukul-mukul permukaan lantai.

Coraa : Aaa.. Bathu, Sakura, dan Ayumi.. Kok.. Kenapa..?! Kenapa bisa begini?! Sudah cukup aku kehilangan Tamaa! Kembalilah, Bathu, Sakura, Ayumi! Ini semua..belum selesai!

Sicronizee : Sepertinya hanya sampai disini, Coraa...

Sacrificee : Snatcherr, bangun!

Snatcherr : Tanganku tidak dapat kugerakkan lagi, Sacrificee.. Sakit.. Aku..

Red : Herzt, Despair, Rivera! Bertahanlah!

Herzt : Te..tenang!

Despair : Kami tidak akan mati hanya karena ini!

Rivera : Tapi maaf, kedua kakiku sepertinya patah. Aku tidak tahu sampai kapan aku bisa bertahan.

Coraa : Kenapa..padahal sudah sampai disini..

Despair akhirnya berhasil mendorong bongkahan yang menimpanya lalu berdiri dan mengambil senjatanya, Illus. Majolicca yang menyaksikan Despair tertarik lalu tertawa licik.

Majolicca : Khihihi.. Fire Gun!

Despair : *DEG* Kya! *terjatuh.

Herzt : Despair!

Despair : He..Herzt..Herzt..Her..Herz..

Red : Sicronizee! Cepat tolong Despair!

Sicronizee : Tu..tunggu! Langit-langit ini membuatku tidak dapat bergerak sama sekali..

Coraa : Keparat.. Masih belum puas..? KUBUNUH KAU!

Majolicca : Bocah! Coba saja kalau bisa! Thunder Shot!

Tembakan dari Majolicca mengenai kotak kaca yang berada di saku kanan celana Coraa. Kotak kaca itu pecah dan wujud bunga Tamaa melayang keluar. Sesaat terlihat Tamaa yang menangis.

Coraa : Ta..maa..

Majolicca : Jadi bunga itu yang merupakan sosok dari orang berhargamu? Kalau begitu akan sekalian kuhancurkan! Fire Shot!

Coraa : JANGAAAANNN!!

Coraa meraih sosok bunga Tamaa yang melayang lalu melindunginya. Ketika Coraa menyentuh batang bunga tersebut, bola matanya berubah menjadi hijau. Muncul angin tornado dilapisi percikan api memenuhi ruangan.