Tenth Story
Searching for Sacrificee Kurou
Coraa, Tamaa dan Sicronizee kembali dalam keadaan dikepung oleh para bajak laut. Tapi perbedaannya yaitu kini mereka tidak akan tertangkap dengan mudahnya karena masing-masing dari mereka sudah menggenggam senjatanya masing-masing.
Ketika para bajak laut itu mulai maju untuk menyerang dan menangkap mereka bertiga, tiba-tiba aura Coraa dan Sicronizee berubah begitu pula raut wajahnya. Tamaa hanya bisa menelan ludah ketika menyadari adanya perubahan dari mereka.
Dengan kedua pedangnya ditambah kekuatan Chasper yang mendiaminya, tanpa basa-basi Coraa menebas dan membunuh bajak laut yang berada di hadapannya. Begitu pula dengan Sicronizee. Kelakuannya sehari-hari seperti anak alim yang hanya bisa menyembuhkan ternyata ia juga bisa bertarung dengan senjatanya yang berupa spear sword. Seperti Coraa, tanpa basa basi ia membunuh bajak laut yang ada di hadapannya.
Sementara itu, Tamaa hanya bisa terdiam sambil terpaku melihat aksi mereka berdua.
Coraa : Tamaa, jangan diam saja!
Tama : E..Eh, iya, iya!
Terlepas dari bengongnya, Tamaa melakukan aksinya sebagai seorang dancer yaitu menari di tengah-tengah kerumunan bajak laut sambil menyerang saat para bajak laut itu lengah. Selain itu, dengan senjatanya yang berupa sehelai selendang (?) yang sekaligus dibeli oleh Sicronizee waktu itu digunakan oleh Tamaa untuk mengikat leher para bajak laut sehingga para bajak laut itu pingsan dan masing-masing mulutnya berbusa.
Kini yang tersisa hanyalah sang penasehat dan Kapten bajak laut. Warna bola mata Coraa dan Sicronizee yang telah berubah menjadi warna biru padam tidak berubah sama sekali. Tamaa hanya tetap terdiam melihat mereka berdua.
Tiba-tiba terlihat sosok yang tidak jelas melewati Tamaa. Coraa dan Sicronizee hanya berbalik dan tiba-tiba mereka terdiam. Tamaa menghilang.
Coraa : Dimana Tamaa?
Sicronizee : Mana kutahu!
Penasehat : Jangan bergerak, atau dia akan mati!
Tampaklah sang penasehat sedang menyandera Tamaa dengan menutup mulut Tamaa dengan tangannya. Coraa dan Sicronizee terdiam dengan mulut sedikit terbuka.
Coraa : Ta..Tamaa..!!
Sicronizee : Hei! Apa yang kau lakukan!
Coraa : Le..lepaskan Tamaaaa!!!
Penasehat : Semudah itu ? Lawan aku!
Penasehat itu mengikat Tangan Tamaa dengan tali sihir yang hanya bisa dilepaskan dengan mantera saja. Setelah itu ia maju dan bersiap menghadapi Coraa dan Sicronizee.
Melihat Tamaa diikat oleh sang penasehat, warna bola mata Coraa dan Sicronizee berubah menjadi hijau. Sang penasehat dengan ciri-ciri berambut putih alias ubanan, bermata sipit dengan alias mata yang juga berwarna putih alias ubanan, berjenggot dan berkumis ubanan serta yang terakhir yaitu ternyata tingginya hanya sekitar 160cm (W.T.H.)
Sicronizee yang apabila dilihat dari jauh memang jauh lebih tinggi daripada sang penasehat tertawa kecil, begitu pula Coraa.
Penasehat : Ketawa apa kalian!?
Coraa : Ti..tida..pffft..muahahahha!!
Sicronizee : Tidak..tidak.. uhuk.. ahahahah!!
Karena kesal, sang penasehat yang sepertinya berstatus seorang ksatria atau knight mengambil pedangnya dan melompat lalu berusaha menebas Coraa ataupun Sicronizee.
Coraa : Tunggu!
Penasehat : Ha?
Coraa : Mau dua lawan satu atau satu lawan satu?
Penasehat : Huh! Dua lawan satu saja, aku tantang kalian! Aku, Lyloyd Airy tidak takut pada siapapun!
Coraa : Wei sombong kau. Abryuuuu *semacam mengejek dengan bibir. Baiklah kalau begi..
Penasehat : Eh tunggu! Ada kecualinya, aku takut pada King and Queen of Darkness. Hehe..
Coraa and Sicronizee : Gubrak~!
Sambil melompat, Penasehat atau Lyloyd itu berputar dan mengayun-ayunkan pedangnya membentuk serangan-serangan buta. Setelah itu ia kembali berputar membentuk tornado yang mengarah ke Coraa. Coraa menangkis serangan-serangan yang ada dengan kedua pedangnya. Tapi sayang sekali ia tidak berhasil menangkis semua serangan Lyloyd. Satu serangan mengenai wajahnya. Sempat senang karena ia berhasil menyerang Coraa, tapi langsung kecewa karena hanya membentuk lecet dengan ukuran kecil.
Coraa : Sicronizee, tiba-tiba aku teringat sebuah mantera. Tapi tidak jelas.
Sicronizee : Aku juga. Coba kita ingat-ingat lagi.
Chasper : Hei, Coraa!
Coraa : Hmm..?
Chasper : Ucapkanlah bersama-sama dengan Sicronizee, Duo Attack!
Coraa : Memangnya kamu bisa dipercaya?
Chasper : #$%^&*&%$%^&*)
Coraa : Sicronizee, Duo Attack!
Sicronizee : Baiklah!
Setelah bersama-sama mengucapkan mantera itu, warna bola mata Coraa dan Sicronizee kini kembali berubah menjadi kuning. Dengan gerakan yang sangat gesit dan lincah, Coraa dan Sicronizee mengeroyok Lyloyd. Awalnya Lyloyd sempat terdiam. Tapi tiba-tiba ia tersenyum kecil.
Lyloyd : Sonic Wave!
Tekanan akibat ayunan pedang yang dibuat oleh Lyloyd seakan menembus tubuh mereka. Coraa dan Sicronizee yang awalnya bergerak dengan lincah kali ini terjatuh akibat luka tebasan besar di perutnya.
Lyloyd : Hahaha..Hahahahaha! Kalian sudah tahu siapa yang kuat dan siapa yang LEMAH, kan?
Coraa : Tentu saja! Kami kuat dan kamu lemah!
Lyloyd : Ck! Jangan banyak omong kau! Hiaaat, Mega Slaa…
Serangan Lyloyd dihentikan oleh Tamaa.
Tamaa : Tidak akan kubiarkan!
Lyloyd : Ka..kau! Bagaimana bisa..!?
Tamaa : Kau kira aku siapa? Maaf saja, tapi aku dididik secara khusus sehingga hampir seluruh jenis serangan, tarian, nyanyian, pengetahuan dan mantera apapun kuketahui.
Sicronizee : Bohong!
Tamaa : *melotot
Sicronizee : *terdiam
Lyloyd : Ukh..Star Comb..Akh! Ada apa dengan jurus-jurusku!?
Tamaa : Hahay! Percuma saja! Aku sudah mengunci semua jurus-jurusmu dengan mantera ku!
Lyloyd : Kau..grrr..huweeeee… kamu curaang!! Papaaa… huweee..
Coraa, Tamaa ,Sicronizee : *terdiam
Lyloyd : Hiks..hiks.. Huwaaaaangg..
Tamaa : A..Eh..?
Coraa and Sicronizee : *Tetap terdiam
Sementara Coraa, Tamaa dan Sicronizee hanya terdiam, Lyloyd mengambil kesempatan untuk menusuk jantung mereka bertiga satu persatu agar mereka mati dan supaya ia memenangkan pertandingan ini walaupun tidak resmi.
Coraa yang menyadari adanya serangan secara tiba-tiba dari Lyloyd langsung berbalik dan menebas leher Lyloyd alias memenggal kepala Lyloyd. Finish. Lyloyd mati, dan yang tersisa hanya seorang yaitu Kapten Bajak Laut.
Kapten Bajak Laut : *prok prok prok. Hebat.
Coraa : Hei Kapten bodoh, kami serius! Kami bukan bajak laut ataupun mata-mata!
Kapten Bajak Laut : Lalu kenapa? Kamu sudah membuat keonaran di wilayahku lalu mau kabur dengan alasan seperti itu? Pecundang.
Tamaa : %*%$$%()$#@!!
Kapten Bajak Laut : Jangan terlalu emosi. Lagipula aku tidak akan percaya dengan omongan-omongan kalian yang hanya membual.
Sicronizee : *psst. Hei, Coraa!
Coraa : Apa?
Sicronizee : Matanya seperti mata Sacrificee. Kita tidak bisa memastikan karena ia memakai masker.
Coraa : Tanyakan saja namanya. Kok susah?
Sicronizee : *gubrak. Dasar bodoh. Mana mungkin hal seperti itu bisa ditanya !?
Tamaa : Lalu? Bertarung lagi, begitu? Lagipula yang memancing kami membuat keonaran adalah anak-anak buahmu!
Kapten Bajak Laut : Jangan banyak omong! Persiapkan saja diri kalian untuk melawanku!
Tamaa : Grrr! Siapa takut!
Sicronizee : Coraa, sini!
Coraa : Apa sih?
Sicronizee : Reeva !
Luka tebasan di perut Coraa menutup.
Coraa : Wow, Thanks!
Kapten Bajak Laut : Sepertinya kalian sudah siap.
Tamaa : Ayo saja!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar