Rheeva : Loh, kemana Darka?
Sifris : Adududuh.. Sakit.. Eh, iya! Si bocah bisu itu
hilang!
Rheeva : Ah sudahlah. Ayo kita cari!
Sifris : Baiklah, ayo cari bersama-sa..UWAAAA!!
Rheeva : Jangan mendekat lebih dari lima meter!
Sifris : A..ampun..
Rheeva
dan Sifris berjalan mengelilingi kastil tersebut. Rheeva berjalan di depan
diikuti oleh Sifris. Tidak lama kemudian, Rheeva berhenti.
Rheeva : Sepertinya ini jalan
yang salah.
Sifris : Kenapa begitu?
Rheeva : Tidak ada petunjuk
keberadaan Darka sama sekali. Aneh.
Sifris : Kenapa tidak kita coba
panggil dia saja? Darkaa!! Darkaaaa!!
Rheeva : Kau bodoh? Dia kan bisu.
Sifris : Eh..iya, yah.
Rheeva
menghela nafas. Setelah memandang langit-langit, ia menghentakkan kakinya.
Sifris : Kau ngapain?
Rheeva : Lihat saja sendiri
Rheeva
berlutut lalu menyentuh permukaan dengan kedua telapak tangannya. Tiba-tiba
muncul sebuah lingkaran mantera mengelilinginya. Dari lingkaran tersebut,
beberapa makhluk kecil yang memiliki sebuah mata besar dan dua buah tanduk
kecil beterbangan menjelajahi kastil Hillian ini.
Sifris : Loh..? Summon..?
Rheeva : Ya, summon. Kenapa?
Sifris : A.. Aku hanya tidak
menyangka bahwa kau bisa menggunakan summon.
Rheeva : Aku hanya bisa
menggunakan summon level kecil seperti ini. Sebenarnya sih, aku tidak terlalu
bergantung pada summon. Tapi kali ini hanya karena darurat. Siapa tahu Darka
dalam keadaan berbahaya.
Sifris : Hmm.. Sudah berapa lama
kau mengenal Darka?
Rheeva : Baru beberapa hari.
Sifris : Kenapa kau begitu peduli
dengannya?
Rheeva : Tidak boleh? Bukan
urusanmu, kan?
Sifris : Kau suka dia?
Rheeva : Kau bodoh? Ah, sudahlah.
Aku sudah tahu Darka dimana. Ayo, jalan!
Sifris
memasang ekspresi tidak senang. Ia mengerutkan alisnya. Rheeva hanya bersikap
cuek dan terus berjalan menuju tempat Darka berada.
Sesampainya
di depan sebuah pintu yang besar, Sifris menggigil sejenak. Rheeva hanya
bersikap tenang. Ia membuka pintu tersebut dan mendapati Darka yang telah membunuh
sesosok makhluk besar dengan kedua pedangnya. Rheeva menggaruk-garuk kepala.
Rheeva : Dia bawahan Hillian?
Darka : Um!
Rheeva : Kenapa kau tidak bilang
kalau kau menemukan bawahan Hillian. Ckck.
Sifris : Eum... Kupikir itu tidak
masalah.
Rheeva : Tentu saja masalah! Aku
ingin menyiksa Hillian dengan tanganku sendiri! Apa kau tahu bagaimana sensasi
yang kita dapatkan ketika kita menyiksa makhluk-makhluk yang kita benci? *mata
bersinar-sinar.
Sifris : Itu.. Soalnya..
*menunjuk ke belakang Rheeva.
Rheeva
berbalik.
Rheeva : A.. Wow..
Segerombolan
bawahan Hillian yang sosoknya seperti gorilla berwarna putih berlari dan
bersiap untuk menyerang Rheeva, Darka, dan Sifris.
Rheeva : A.. Aerial Smash!
Tebasan
udara Rheeva tidak mempan mengenai gorilla-gorilla tersebut. Darka dan Sifris
terdiam. Kemudian Darka berlari ke depan dan mencoba untuk menyerang. Tidak ada
perbedaan, serangan Darka juga tidak mempan.
Darka : A...
Rheeva : Hee..? Ja..jangan
bercanda...
Sifris : Su..sudah kukatakan
kastil ini berbahaya! Lihat, seranganmu saja tidak mempan! Lihat, sekarang kita
tidak bisa apa-apa!
Rheeva : Hah? Apa maksudmu?
Sifris : Eh?
Rheeva : Lizie Slash!
Lizie
Slash merupakan salah satu jenis serangan spesial karena serangan ini murni
menggunakan kekuatan dari pedang Rheeva. Setengah gerombolan gorilla yang
berada di depannya terbelah-belah dan menyisakan setengah gerombolan lagi.
Darka : Um.. A!
Rheeva : Apa? Kau mau
menghabisinya?
Darka : Uu! *mengangguk.
Sifris : Sayang sekali, tetapi
sekarang adalah giliranku.
Sifris
berlari dengan cepat hingga tak terlihat. Darka bingung. “Apa maksudnya?” Pikir
Darka. Ketika Sifris kembali di hadapan Rheeva dan Darka, setengah gerombolan
gorilla tersebut sudah tewas dan menumpuk di sudut ruangan.
Sifris : Fyuh, capeknya.
Rheeva : He..hei.. Kau hanya
memerlukan tiga detik..?
Darka : ...... *terdiam.
Sifris : Ah, tidak. Tepatnya
empat detik, kok.
Rheeva : Luar biasa! Baiklah, kau
memang harus bergabung!
Darka : Gr.. Grr..
Rheeva : Eh, kau kenapa, Darka?
Darka : Huh! *memalingkan wajah.
Rheeva : Baiklah, apakah sudah
semuanya di kastil ini?
Sifris : Kupikir sudah. Ayo
pergi.
Rheeva : Huah, tidak seru.
Hillian, mana pasukanmu? Hanya segini? Hahaha!
Darka : Ahahaa..
Rheeva : Kau tertawa?! Kau bisa
tertawa?!
Darka : He? *pura-pura idiot.
Rheeva : Kubunuh kau..
Sifris : Heh, sudah! Jangan
bertengkar!
Rheeva : Ayo beres-beres! Gild
Town sudah be-res~
Darka : Um!
Sementara
itu, di sebuah bar yang merupakan pusat berita terbaru di Gild Town ini muncul
sebuah rumor.
Penduduk A : Hei, katanya tuan
Sifris sudah kembali, ya?
Penduduk B : Sepertinya begitu.
Kemarin aku melihatnya di sebuah penginapan.
Penduduk A : Apa ia akan bertemu
dengan bocah-bocah pengelana itu? Kalau ketemu, bocah-bocah itu pasti mati.
Penduduk C : Heh, jangan salah!
Kudengar tuan Sifris sengaja membunuh bawahannya untuk bergabung dengan bocah
itu!
Penduduk B : Apa?! Ah, pasti tuan
Sifris punya rencana sendiri.
Penduduk A : Tentu saja begitu!
Bagaimana pun juga, tuan Sifris itu kan salah satu dari tokoh penting Hillian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar