Kamis, 06 September 2012

D'Riedest - Fourth Story




Rheeva : Loh, kemana Darka?
Sifris : Adududuh.. Sakit.. Eh, iya! Si bocah bisu itu hilang!
Rheeva : Ah sudahlah. Ayo kita cari!
Sifris : Baiklah, ayo cari bersama-sa..UWAAAA!!
Rheeva : Jangan mendekat lebih dari lima meter!
Sifris : A..ampun..
                Rheeva dan Sifris berjalan mengelilingi kastil tersebut. Rheeva berjalan di depan diikuti oleh Sifris. Tidak lama kemudian, Rheeva berhenti.
Rheeva : Sepertinya ini jalan yang salah.
Sifris : Kenapa begitu?
Rheeva : Tidak ada petunjuk keberadaan Darka sama sekali. Aneh.
Sifris : Kenapa tidak kita coba panggil dia saja? Darkaa!! Darkaaaa!!
Rheeva : Kau bodoh? Dia kan bisu.
Sifris : Eh..iya, yah.
                Rheeva menghela nafas. Setelah memandang langit-langit, ia menghentakkan kakinya.
Sifris : Kau ngapain?
Rheeva : Lihat saja sendiri
                Rheeva berlutut lalu menyentuh permukaan dengan kedua telapak tangannya. Tiba-tiba muncul sebuah lingkaran mantera mengelilinginya. Dari lingkaran tersebut, beberapa makhluk kecil yang memiliki sebuah mata besar dan dua buah tanduk kecil beterbangan menjelajahi kastil Hillian ini.
Sifris : Loh..? Summon..?
Rheeva : Ya, summon. Kenapa?
Sifris : A.. Aku hanya tidak menyangka bahwa kau bisa menggunakan summon.
Rheeva : Aku hanya bisa menggunakan summon level kecil seperti ini. Sebenarnya sih, aku tidak terlalu bergantung pada summon. Tapi kali ini hanya karena darurat. Siapa tahu Darka dalam keadaan berbahaya.
Sifris : Hmm.. Sudah berapa lama kau mengenal Darka?
Rheeva : Baru beberapa hari.
Sifris : Kenapa kau begitu peduli dengannya?
Rheeva : Tidak boleh? Bukan urusanmu, kan?
Sifris : Kau suka dia?
Rheeva : Kau bodoh? Ah, sudahlah. Aku sudah tahu Darka dimana. Ayo, jalan!
                Sifris memasang ekspresi tidak senang. Ia mengerutkan alisnya. Rheeva hanya bersikap cuek dan terus berjalan menuju tempat Darka berada.
                Sesampainya di depan sebuah pintu yang besar, Sifris menggigil sejenak. Rheeva hanya bersikap tenang. Ia membuka pintu tersebut dan mendapati Darka yang telah membunuh sesosok makhluk besar dengan kedua pedangnya. Rheeva menggaruk-garuk kepala.
Rheeva : Dia bawahan Hillian?
Darka : Um!
Rheeva : Kenapa kau tidak bilang kalau kau menemukan bawahan Hillian. Ckck.
Sifris : Eum... Kupikir itu tidak masalah.
Rheeva : Tentu saja masalah! Aku ingin menyiksa Hillian dengan tanganku sendiri! Apa kau tahu bagaimana sensasi yang kita dapatkan ketika kita menyiksa makhluk-makhluk yang kita benci? *mata bersinar-sinar.
Sifris : Itu.. Soalnya.. *menunjuk ke belakang Rheeva.
                Rheeva berbalik.
Rheeva : A.. Wow..
                Segerombolan bawahan Hillian yang sosoknya seperti gorilla berwarna putih berlari dan bersiap untuk menyerang Rheeva, Darka, dan Sifris.
Rheeva : A.. Aerial Smash!
                Tebasan udara Rheeva tidak mempan mengenai gorilla-gorilla tersebut. Darka dan Sifris terdiam. Kemudian Darka berlari ke depan dan mencoba untuk menyerang. Tidak ada perbedaan, serangan Darka juga tidak mempan.
Darka : A...
Rheeva : Hee..? Ja..jangan bercanda...
Sifris : Su..sudah kukatakan kastil ini berbahaya! Lihat, seranganmu saja tidak mempan! Lihat, sekarang kita tidak bisa apa-apa!
Rheeva : Hah? Apa maksudmu?
Sifris : Eh?
Rheeva : Lizie Slash!
                Lizie Slash merupakan salah satu jenis serangan spesial karena serangan ini murni menggunakan kekuatan dari pedang Rheeva. Setengah gerombolan gorilla yang berada di depannya terbelah-belah dan menyisakan setengah gerombolan lagi.
Darka : Um.. A!
Rheeva : Apa? Kau mau menghabisinya?
Darka : Uu! *mengangguk.
Sifris : Sayang sekali, tetapi sekarang adalah giliranku.
                Sifris berlari dengan cepat hingga tak terlihat. Darka bingung. “Apa maksudnya?” Pikir Darka. Ketika Sifris kembali di hadapan Rheeva dan Darka, setengah gerombolan gorilla tersebut sudah tewas dan menumpuk di sudut ruangan.
Sifris : Fyuh, capeknya.
Rheeva : He..hei.. Kau hanya memerlukan tiga detik..?
Darka : ...... *terdiam.
Sifris : Ah, tidak. Tepatnya empat detik, kok.
Rheeva : Luar biasa! Baiklah, kau memang harus bergabung!
Darka : Gr.. Grr..
Rheeva : Eh, kau kenapa, Darka?
Darka : Huh! *memalingkan wajah.
Rheeva : Baiklah, apakah sudah semuanya di kastil ini?
Sifris : Kupikir sudah. Ayo pergi.
Rheeva : Huah, tidak seru. Hillian, mana pasukanmu? Hanya segini? Hahaha!
Darka : Ahahaa..
Rheeva : Kau tertawa?! Kau bisa tertawa?!
Darka : He? *pura-pura idiot.
Rheeva : Kubunuh kau..
Sifris : Heh, sudah! Jangan bertengkar!
Rheeva : Ayo beres-beres! Gild Town sudah be-res~
Darka : Um!
                Sementara itu, di sebuah bar yang merupakan pusat berita terbaru di Gild Town ini muncul sebuah rumor.
Penduduk A : Hei, katanya tuan Sifris sudah kembali, ya?
Penduduk B : Sepertinya begitu. Kemarin aku melihatnya di sebuah penginapan.
Penduduk A : Apa ia akan bertemu dengan bocah-bocah pengelana itu? Kalau ketemu, bocah-bocah itu pasti mati.
Penduduk C : Heh, jangan salah! Kudengar tuan Sifris sengaja membunuh bawahannya untuk bergabung dengan bocah itu!
Penduduk B : Apa?! Ah, pasti tuan Sifris punya rencana sendiri.
Penduduk A : Tentu saja begitu! Bagaimana pun juga, tuan Sifris itu kan salah satu dari tokoh penting Hillian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar